Mohon tunggu...
Halim Pratama
Halim Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa yang saling mengingatkan

sebagai makhluk sosial, mari kita saling mengingatkan dan menjaga toleransi antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mereduksi Bibit Intoleransi di Bulan Suci

6 April 2024   23:03 Diperbarui: 6 April 2024   23:05 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan - www.smscountry.com

Tak terasa sebentar lagi bulan suci Ramadan akan segera berakhir. Masih ada waktu bagi umat muslim, untuk berlomba kebaikan di bulan Ramadan ini. Bukan untuk dijadikan sebagai ajang pamer, tapi murni untuk mereduksi segala bibit negatif yang mungkin masih ada dalam diri. Hal ini penting agar kita tidak menyiakan waktu, untuk terus memperbanyak perbuatan baik di bulan suci Ramadan ini. Apalagi dalam 10 hari terakhir di bulan suci, dianjurkan untuk memperbanyak amalan untuk meraih kemuliaan di malam Lailatul Qadar.

Banyak amalan atau ibadah-ibadah yang bisa dilakukan, untuk mempertebal keimanan kita. Amalan ini diharapkan juga bisa mengurangi segala bibit negatif dalam diri, termasuk bibit intoleransi yang mungkin masih ada. Karena pada dasarnya dalam setiap diri manusia, terdapat bibit negatif yang bisa sewaktu-waktu muncul dan mendominasi dalam setiap keputusan yang diambil.

Di penghujung Ramadan, Rasulullah SAW melakukan I'tikaf di masjid. Hal ini banyak dilakukan oleh umat muslim di penghujung Ramadan. Seperti yang dijelaskan Imam Dailami dari Sayyidah Aisyah ra dalam sebuah Hadits: "Siapa yang beriktikaf bertepatan dengan Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan ridha Allah, maka diampuni semua dosa yang lalu, baik dosa kecil atau-pun dosa besar".

I'tikaf secara kebatinan, bisa mereduksi segala bentuk ego yang masih tersimpan dalam diri. Khususnya dalam hal beragama. I'tikaf juga merupakan bagian dari perenungan secara spiritual. Dan Ramadan bisa digunakan juga sebagai sarana untuk melakukan introspeksi. Dengan adanya introspeksi ini, diharapkan berbagai sikap negatif yang masih tersimpan bisa direduksi. Salah satunya adalah intoleransi. Karena jika intoleransi ini terus dipelihara, maka akan melahirkan berbagai tindakan negatif lainnya.

Dengan perenungan yang dilakukan di tempat ibadah, diharapkan kita juga semakin mengendal tentang kebatinan, agama dan Allah SWT. Jika kita memahaminya, maka kita tidak akan menjadi pribadi yang egois, yang merasa paling diatas segalanya. Kita akan menjadi pribadi yang santun, yang sangat menghargai keragaman dan keberagaman yang ada. Dengan demikian kita semua tidak akan keluar dari jalur yang telah dianjurkan oleh Allah SWT dalam Al Quran.

Berbagai amalan yang bisa dilakukan banyak sekali. Bisa dengan cara dzikir, membaca Al Quran hingga sholat malam. Semuanya itu akan mendekatkan diri pada Allah SWT, menjauhkan diri pada kemunkaran dan perilaku yang tidak baik. Apalagi kalau dibarengi dengan sedekah, akan menjauhkan diri dari keserakahan. Ingat, semuanya yang ada di dunia ini pada dasarnya merupakan titipan. Karena ini titipan, maka berbagi antar sesama akan jauh lebh bermanfaat dan berkah.

Melalui sedekah, diharapkan bisa membuat saling mengerti dan memahami antar sesama. Ketika saling memahami diharapkan bisa saling peduli. Disinilah kemudian akan muncul toleransi antar umat beragama. Jika kita sudah toleran, maka segala bentuk ucapan dan perbuatan, semestinya tidak boleh keluar dari yang dianjurkan oleh agama. Salah satunya dengan cara memperbanyak perbuatan baik.

Sekali lagi, hilangkan segala bentuk intoleransi yang masih ada dalam diri kita. Mari menjadi pribadi yang rendah hati, tetap saling menghargai, dan tidak lupa akan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Semoga setelah menjalani puasa Ramadan ini, kita semua bisa menjadi manusia yang lebih baik. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun