Mohon tunggu...
Halimatussakdiah hsb
Halimatussakdiah hsb Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manajemen Masjid di Era New Normal

16 Agustus 2020   10:29 Diperbarui: 16 Agustus 2020   10:25 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manajemen Masjid di era new Normal


1. Pengertian Manajemen Masjid


Manajemen berasal dari kata manage yang artinya mengurus, membimbing, mengawasi, mengelola dan mengatur . Atau managemen menurut George Terry adalah proses perencanaan , pengorganisasian penggerakan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan di dalam al-qur'an kata masjid di sebut sebanyak 28 kali,  seperti dalam  ( QS.al-Hajj : 40 )
 

Artinya : " Sesungguhnya hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat,  menunaikan zakat  dan tidak (kepada siapapun ) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk.


Masjid berasal dari bahasa Arab yaitu sajadah-yasjudu-masjidan yang berarti tempat sujud atau tempat sholat. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, masjid di artikan sebagai rumah atau bangunan tempat bersembayang umat Islam. Masjid bukan bukan milik pribadi , tapi milik bersama yang harus diurus secara bersama-sama dengan kerja sama yang baik.


Jadi jika digabungkan dua kata tersebut yang dimaksud dengan manajemen masjid adalah proses atau usaha mencapai kemakmuran masjid yang ideal yang dilakukan oleh pemimpin pengurus masjid bersama staf dan jamaahnya melalui berbagai aktivitas yang positif. Manajemen masjid juga sebagai upaya memanfaatkan faktor-faktor manajemen dalam menciptakan kegiatan masjid yang lebih teratur dan terarah dengan menggunakan pendekatan manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan serta pengawasan.


2. Pengertian New Normal


Dunia sekarang ini dilanda sebuah musibah yaitu virus Covid-19. Dimana virus ini sudah menyebar keseluruh penjuru dunia salah satumya Indonesia. Negara Indonesia saat ini menjadi negara yang penularan covid yang cukup tinggi. Bahkan Indonesia adalah jumlah pasien positif terbanyak di Asia. Pada tanggal 15 Agutus 2020 saja sudah 137 ribu orang yang positif Covid-19 . Sehingga menimbulkan kecemasan dikalangan masyarkat.


Indonesia pernah menerapkan yang namanya pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ). Dimana kegiatan yang bersifat keramaian dilarang seperti nongkrong, pengajian, bahkan solat berjamaah di masjid ditiadakan guna mengurangi penularan Covid-19. Kegiatan yang biasa dilakukan menjadi terhalang. Sehingga mempersulit keadaan masyarakat karena dibatasi dalam melakukan segala hal.


Jadi untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah Indonesia mengadakan yang namanya masa transisi atau biasa disebut New Normal. Dimana new normal ini adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas norml namun harus mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Dan salah satunya adalah masjid sebagai tempat ibadah dan bertemunya banyak orang. Jadi bagaimana cara manajemen masjid menghadapi new normal ?


3. Manajemen masjid di era New Normal


Masjid merupakan tempat beibadah umat muslim yang pastinya akan menimbulkan kerumunan sementara. Sehingga masjid dapat menjadi tempat penularan Covid-19. Oleh karena itu dalam menghadapi new normal sekarang ini pengurus masjid perlu melakukan langkah-langakah strategis atau perlunya ada manajemen masjid dalam mencegah perluasan Covid-19. Dimana Langkah-langkah  ini ada kaitannya dengan perubahan perilaku jamaah masjid.


Langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengurus masjid yaitu menajemen pembinaan fisik . Dimana disini pengurus masjid menciptakan sebuah kepengurusan didalam masjid dalam hal penanganan Covid-19. Disini tugasnya   adalah memberi bantuan kepada masyarakat khususnya Jemaah yang terdampak Covid seperti bantuan sembako , atau modal usaha bagi masyarakat yang terkena PHK atau memberikan pelatihan kerja yang dapat meningkatkan skill masyarakat khususnya Jemaah masjid.


Kedua yaitu manajemen pemeliharaan fisik dan pembangunan masjid. Dalam hal memutus rantai penyebaran Covid-19, Pengurus masjid perlu meyediakan tempat cuci tangan di gerbang masuk masjid. Dan disampingnya ditempel cara mencuci tangan yang benar menurut WHO dan kemenkes. Hal tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran Covi-19 didalam masjid. Jadi ketika Jemaah masjid ingin masuk kedalam masjid harus mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun dan di air mengalir.


Bisa juga pengurs masjid membuat tanda physical Distancing atau menjaga jarak fisik antara satu individu dengan individu lain. Diaman menurut anjuran kemenkes jarak fisik antara satu orang dengan yang lain yaitu 1-2 meter. Hal ini dilakuakn untuk mencegah penularan covid-19.


Langkah ketiga yaitu manajemen kebersihan masjid. Manajemen masjid melakukekan pembersiahan area masjid dengan menggunakan disinfektan sebab covid-19 juga bisa menempel di area permukaan benda yang ada didalam seperti di gagang pintu masjid, kamar mandi, tempat wudhu, karpet hal itu bertujuan agar area masjid steril dari virus covid-19.


Keempat yaitu manajemen pengelolaan fasilitas masjid. Disini pengurus masjid harus menyediakan fasilitas masjid dimasa pandemi ini seperti tempat cuci tangan, sabun, tissue, pengukur suhu, masker, hansanitizer, petugas yang melakukan pengukuran suhu jamaah dan petugas yang memantau apakah Jemaah sudah melakukan sosial distancing dan physical distancing atau tidak. Sehingga Covid-19 tidak menyebar.


Dengan demikian manajemen masjid di era new normal ini akan memberikan dampak positf bagi masyarakat karena masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga bisa menjadi tempat pendidikan, sosial, bagi masyarakat sekitar.

Dibuat Oleh : Halimatussakdiah Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Kounikasi Universitas Sumatera Utara

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun