Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Muhammadiyah Menetapkan 1 Syawal 1446 H, Besuk Tanggal 31 Maret 2025, Apa Saja Pertimbangannya ?

30 Maret 2025   09:17 Diperbarui: 30 Maret 2025   08:29 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdasarkan informasi dari al-habib.info, perkiraan Idul Fitri 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Bagaimana keputusan Kemenag?  (Ayojakarta.com)

Bagaimana menurut hitungan hisab dari Ormas Muhammadiyah ? 

Mengapa menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriyah jatuh besuk pagi tanggal 31 Maret 2026 Masehi ? 

Apa saja dasar pertimbangannya ?

Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriyah jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025 Masehi.  Penetapan ini didasarkan pada metode hisab hakiki wujudul hilal, yang merupakan metode perhitungan astronomi untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriyah.

Dasar Pertimbangan Penetapan 1 Syawal 1446 H:

  1. Ijtimak (Konjungsi) Terjadi Sebelum Matahari Terbenam:Pada Sabtu, 29 Maret 2025 M, ijtimak jelang Syawal 1446 H terjadi pada pukul 17:59:51 WIB.

  2. Posisi Bulan Saat Matahari Terbenam:Pada saat matahari terbenam di Yogyakarta, tinggi bulan adalah -1 59' 04" (hilal belum wujud). Artinya, bulan berada di bawah ufuk saat matahari terbenam.

  3. Istikmal (Penyempurnaan) Bulan Ramadan Menjadi 30 Hari:Karena hilal belum wujud pada 29 Maret 2025, maka bulan Ramadan disempurnakan menjadi 30 hari. Dengan demikian, 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 M.

Penjelasan Metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal:Metode ini menetapkan awal bulan Hijriyah berdasarkan tiga kriteria utama:

  1. Terjadi Ijtimak (Konjungsi): Bulan dan matahari berada pada posisi segaris dalam satu bujur langit.

  2. Ijtimak Terjadi Sebelum Matahari Terbenam: Konjungsi harus terjadi sebelum matahari terbenam pada hari ke-29 bulan berjalan.

  3. Bulan Berada di Atas Ufuk Saat Matahari Terbenam: Pada saat matahari terbenam, piringan atas bulan harus berada di atas ufuk.

Jika ketiga syarat tersebut terpenuhi, maka malam itu sudah masuk tanggal 1 bulan Hijriyah berikutnya. Jika tidak, maka bulan berjalan digenapkan menjadi 30 hari. 

Alasan Muhammadiyah Menggunakan Hisab:Muhammadiyah memilih metode hisab dengan pertimbangan bahwa Al-Qur'an memberikan isyarat jelas terhadap penggunaan perhitungan astronomi dalam QS. Ar-Rahman ayat 5:

_"Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan."_

Selain itu, hisab memberikan kepastian dan kemudahan dalam penentuan waktu ibadah, sehingga dapat menghindari keraguan dan perbedaan yang mungkin timbul dari metode rukyat (pengamatan langsung). 

Dengan demikian, penetapan 1 Syawal 1446 H oleh Muhammadiyah pada 31 Maret 2025 M didasarkan pada perhitungan astronomi yang memenuhi kriteria hisab hakiki wujudul hilal, sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianut oleh organisasi tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun