Apakah Marbot, Muadzin, Imam, dan Takmir Masjid Termasuk dalam Golongan Ini?
Secara umum, marbot (penjaga masjid), muadzin (pengumandang azan), imam masjid, dan takmir (pengurus masjid) memiliki peran besar dalam memakmurkan masjid. Namun, apakah mereka otomatis masuk dalam golongan yang mendapatkan naungan Allah karena hatinya terpaut pada masjid? Jawabannya tergantung pada niat dan keikhlasan mereka dalam beribadah serta mengabdi di masjid.
1. Marbot Masjid atau Mushola
Marbot adalah orang yang bertugas menjaga kebersihan, keamanan, dan kelangsungan aktivitas di masjid atau mushola. Mereka sering berada di masjid, tetapi jika mereka melakukannya hanya sebagai pekerjaan, tanpa kecintaan yang mendalam terhadap masjid, maka belum tentu masuk dalam golongan ini. Namun, jika marbot menjalankan tugasnya dengan niat ibadah, mencintai masjid, serta rajin shalat dan beribadah di dalamnya, maka insyaAllah termasuk dalam golongan yang hatinya terpaut pada masjid.
2. Muadzin (Pengumandang Azan)
Muadzin memiliki kedudukan mulia dalam Islam. Rasulullah ï·º bersabda:
"Muadzin lebih panjang lehernya pada hari kiamat" (HR. Muslim).
Artinya, mereka akan lebih dulu mendapatkan rahmat dan kebaikan dari Allah. Jika seorang muadzin tidak hanya sekadar mengumandangkan azan, tetapi juga selalu menjaga shalat berjamaah dan memiliki keterikatan kuat dengan masjid, maka ia termasuk dalam golongan yang hatinya terpaut pada masjid.
3. Imam Masjid
Imam masjid adalah orang yang memimpin shalat berjamaah dan membimbing jamaah dalam ibadah. Jika ia memimpin shalat karena tanggung jawab agama dan keikhlasan, bukan hanya karena tugas atau gaji, maka ia termasuk dalam golongan ini. Imam yang hatinya selalu merindukan masjid dan beribadah di dalamnya pasti mendapatkan keutamaan ini.
4. Takmir Masjid atau Mushola
Takmir adalah pengurus masjid yang mengelola segala kegiatan di dalamnya, mulai dari perawatan, pengelolaan dana, hingga program dakwah. Jika mereka menjalankan tugas ini dengan penuh kecintaan dan pengabdian kepada Allah, serta senantiasa shalat dan beribadah di masjid, maka insyaAllah termasuk dalam golongan yang mendapatkan naungan Allah. Namun, jika hanya mengurus masjid tanpa memiliki hubungan spiritual yang kuat dengan ibadah di dalamnya, maka bisa jadi belum mencapai derajat ini.