Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Riya' & Sum'ah : Bentuk Syirik Kecil Yang Merusak Keikhlasan Ibadah

20 Maret 2025   07:22 Diperbarui: 20 Maret 2025   07:22 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memamerkan ibadah di medsos adalah salah satu contoh perbuatan riya (rmnews.com)

Lingkungan yang Tidak Mendukung Keikhlasan
Jika seseorang tumbuh di lingkungan yang mengutamakan pencitraan dan pujian, ia bisa terbiasa melakukan sesuatu bukan karena Allah, melainkan untuk mendapat pengakuan sosial.

  • Kurangnya Muhasabah (Introspeksi Diri)
    Orang yang jarang mengoreksi niatnya bisa mudah terjebak dalam riya' dan sum'ah. Padahal, para ulama selalu mengajarkan pentingnya menjaga niat sebelum, saat, dan setelah beramal.

  • 3. Mengapa Bisa Terjadi pada Orang Berilmu?

    Bahkan orang berilmu pun tidak kebal dari riya' dan sum'ah. Beberapa alasan mengapa mereka bisa terjebak:

    1. Ilmu Bisa Menjadi Sarana Mendapatkan Pujian
      Orang yang memiliki ilmu sering dihormati dan dipuji. Jika tidak berhati-hati, ia bisa tergoda untuk memamerkan ilmunya agar dikagumi.

    2. Merasa Lebih Mulia dari Orang Lain
      Ilmu bisa membuat seseorang merasa lebih tinggi dari yang lain, sehingga muncul keinginan untuk menunjukkan kehebatannya.

    3. Dakwah yang Berorientasi pada Popularitas
      Dalam dunia modern, orang berilmu bisa tergoda untuk mengejar ketenaran di media sosial atau forum publik, sehingga dakwahnya lebih berorientasi pada "like" dan "views" daripada keikhlasan.

    4. Lalai dalam Mengoreksi Niat
      Orang berilmu mungkin sibuk berdakwah, mengajar, atau menulis, tetapi jika tidak sering mengoreksi niatnya, ia bisa terjerumus ke dalam riya' tanpa sadar.

    Kesimpulan

    Riya' dan sum'ah adalah penyakit hati yang bisa menimpa siapa saja, termasuk orang berilmu. Penyebab utamanya adalah keinginan mendapatkan pengakuan manusia lebih dari ridha Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga keikhlasan dengan muhasabah, berdoa agar dijauhkan dari sifat ini, serta mengingat bahwa hanya Allah yang berhak memberi pahala atas amal kita.

    Bagaimana menurut Anda? Apakah ada contoh riya' dan sum'ah di sekitar kita yang perlu kita waspadai?

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
    Lihat Filsafat Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun