Dibandingkan dengan Indonesia, China memiliki biaya politik yang jauh lebih rendah karena:
1️⃣ Tidak ada pemilu langsung untuk pemimpin nasional.
2️⃣ Semua proses politik dikendalikan oleh PKC, sehingga kader tidak perlu biaya kampanye pribadi.
3️⃣ Media dikontrol negara, sehingga tidak ada biaya promosi besar-besaran.
4️⃣ Tidak ada politik uang dalam pemilu, karena tidak ada persaingan terbuka antarpartai.
Namun, sistem ini juga berarti tidak ada kebebasan politik seperti di negara demokrasi. Politik memang murah, tetapi rakyat tidak bisa bebas memilih pemimpinnya seperti di Indonesia.
Biaya Politik di Negara-Negara Arab Timur Tengah
Secara umum, biaya politik di negara-negara Arab Timur Tengah relatif rendah dibandingkan dengan negara demokrasi seperti Indonesia atau Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, terutama karena banyak negara di kawasan ini tidak memiliki sistem demokrasi penuh dan lebih didominasi oleh sistem monarki absolut atau semi-absolut. Berikut adalah beberapa karakteristik utama politik di Timur Tengah:
1. Monarki Absolut & Semi-Absolut: Politik Dikuasai Keluarga Kerajaan
Contoh Negara:
- Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Oman, Bahrain, Kuwait
Mengapa Biaya Politik Rendah?
✅ Tidak Ada Pemilu Nasional untuk Memilih Raja atau Emir
- Raja dan Emir naik takhta berdasarkan garis keturunan, bukan pemilu yang mahal.
- Tidak ada kampanye politik besar-besaran seperti di negara demokrasi.
✅ Jabatan Kunci Diisi oleh Keluarga Kerajaan
- Banyak jabatan politik utama seperti perdana menteri, menteri, dan gubernur diberikan kepada anggota keluarga kerajaan tanpa perlu kampanye atau pemilihan umum.
✅ Pendanaan Politik Langsung dari Negara
- Semua biaya politik ditanggung oleh negara karena raja dan keluarga kerajaan mengontrol sumber daya nasional (minyak, gas, dll.).
- Tidak ada sistem partai politik yang harus mencari dana kampanye dari donatur kaya atau korporasi.
Dampak: