Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Contoh Nyata Efek Biaya Politik Yang Sangat Mahal Di Indonesia

24 Februari 2025   14:37 Diperbarui: 24 Februari 2025   16:59 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampanye Calon Presiden di Indonesia (kabar24bisnis.com)

Ada beberapa contoh ekstrem dari dampak biaya politik yang tinggi di Indonesia, yang menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat dan negara. Berikut beberapa kasus yang sangat mencolok:

1. Korupsi e-KTP: Identitas Warga Dijadikan Ladang Korupsi

Kasus:

  • Proyek e-KTP (Kartu Tanda Penduduk elektronik) seharusnya mempermudah administrasi kependudukan di Indonesia. Namun, proyek ini menjadi ajang korupsi besar yang melibatkan anggota DPR dan pejabat tinggi Kementerian Dalam Negeri.
  • Nilai korupsi diperkirakan mencapai Rp2,3 triliun dari total anggaran Rp5,9 triliun.
  • Pejabat seperti Setya Novanto (Ketua DPR saat itu) menjadi dalang utama dalam kasus ini.

Dampak:

  • Sistem e-KTP jadi kacau, banyak warga yang tidak mendapatkan KTP tepat waktu.
  • Pelayanan publik terganggu, karena e-KTP dibutuhkan untuk berbagai keperluan seperti BPJS, perbankan, dan pemilu.
  • Kepercayaan masyarakat terhadap sistem kependudukan dan pemilu menurun.

2. Korupsi BLBI: Negara Rugi Ratusan Triliun, Pelakunya Bebas

Kasus:

  • Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) diberikan pada bank-bank yang terkena dampak krisis ekonomi 1998.
  • Sebagian besar dana ini disalahgunakan oleh bankir dan pejabat, alih-alih digunakan untuk menyelamatkan ekonomi.
  • Total kerugian negara mencapai Rp138,4 triliun.
  • Banyak tersangka yang lolos dari jerat hukum, bahkan beberapa di antaranya kabur ke luar negeri.

Dampak:

  • Utang negara semakin membengkak karena harus menutup kerugian ini.
  • Bank-bank kecil dan UMKM tidak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan, sehingga ekonomi masyarakat kecil makin terpuruk.
  • Meningkatkan ketimpangan ekonomi antara elite yang mendapat BLBI dengan rakyat biasa.

3. Kasus Jiwasraya dan Asabri: Nasabah Kehilangan Tabungan Hidup

Kasus:

  • Jiwasraya (BUMN asuransi) dan Asabri (asuransi untuk prajurit TNI/Polri) mengalami korupsi besar-besaran dengan modus investasi bodong.
  • Total kerugian negara dari kedua kasus ini mencapai lebih dari Rp23 triliun.
  • Para pejabat tinggi perusahaan menggunakan uang nasabah untuk spekulasi saham yang berisiko tinggi, akhirnya gagal total.

Dampak:

  • Ratusan ribu nasabah Jiwasraya kehilangan uang mereka.
  • Prajurit TNI dan Polri yang bergantung pada Asabri untuk pensiun juga terkena dampak.
  • Kepercayaan masyarakat terhadap asuransi BUMN anjlok.

4. Mafia Minyak Goreng: Rakyat Menderita, Pejabat Untung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun