Gula dan Pemanis yang Harus Dibatasi atau Dihindari
- Gula Pasir / Sukrosa
- Indeks glikemik tinggi, memicu lonjakan gula darah cepat.
- Sirup Jagung Fruktosa Tinggi (HFCS)
- Banyak digunakan dalam minuman ringan dan makanan olahan, meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik.
- Aspartam (Pemanis Buatan)
- Sering digunakan dalam soda diet, tetapi ada kontroversi tentang dampaknya terhadap sistem saraf dan kemungkinan meningkatkan risiko kanker.
- Sakarin dan Siklamat
- Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan kemungkinan efek karsinogenik (penyebab kanker).
- Sukralosa
- Pemanis buatan yang sering ditemukan dalam produk "rendah gula", tetapi bisa mengganggu mikrobiota usus.
3. Kesimpulan
- Gula aman jika dikonsumsi dalam batas wajar (25-50 gram per hari).
- Jenis gula alami seperti dari buah, madu, atau gula aren lebih baik dibandingkan gula pasir atau sirup jagung fruktosa tinggi.
- Pemanis alami seperti stevia atau erythritol lebih aman dibandingkan pemanis buatan seperti aspartam dan sakarin.
- Batasi konsumsi makanan dan minuman kemasan yang sering mengandung gula tersembunyi.
Jadi, bukan berarti gula harus dihindari sepenuhnya, tetapi harus dipilih dengan bijak dan dikontrol jumlahnya agar tidak membahayakan kesehatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!