Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Bahaya Konsumsi Gula dan Pemanis Berlebihan dan Sembarangan

9 Februari 2025   12:23 Diperbarui: 9 Februari 2025   12:23 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka macam gula dan pemanis (halodoc.com)

1. Bahaya Konsumsi Gula atau Pemanis Berlebihan

Jika mengonsumsi gula atau pemanis dalam jumlah berlebihan, berbagai masalah kesehatan bisa terjadi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

a. Obesitas dan Diabetes Tipe 2

  • Gula berlebihan meningkatkan kadar insulin dan menyebabkan resistensi insulin, yang menjadi penyebab utama diabetes tipe 2.
  • Kalori tinggi dari gula tambahan juga meningkatkan lemak tubuh, menyebabkan obesitas.

b. Penyakit Jantung

  • Konsumsi gula tinggi meningkatkan trigliserida, tekanan darah, dan peradangan, yang berkontribusi terhadap serangan jantung dan stroke.
  • Studi menunjukkan konsumsi lebih dari 25% kalori dari gula meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung.

c. Kerusakan Hati (Fatty Liver)

  • Gula berlebih, terutama fruktosa, hanya bisa diproses oleh hati. Jika terlalu banyak, hati akan menyimpan lemak berlebih, menyebabkan perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD).

d. Kanker

  • Gula dapat meningkatkan peradangan dan stres oksidatif, yang mendukung pertumbuhan sel kanker.
  • Beberapa penelitian mengaitkan gula tinggi dengan risiko kanker payudara dan usus besar.

e. Gangguan Mental dan Kognitif

  • Gula dapat menyebabkan fluktuasi mood, depresi, dan kecemasan.
  • Konsumsi tinggi dikaitkan dengan gangguan daya ingat dan risiko Alzheimer.

f. Kerusakan Gigi dan Penuaan Dini

  • Gula menjadi makanan bagi bakteri di mulut, menyebabkan gigi berlubang dan infeksi gusi.
  • Proses glikasi akibat gula berlebih mempercepat penuaan kulit dengan merusak kolagen.

2. Jenis Gula dan Pemanis: Aman vs. Tidak Aman

Gula dan Pemanis yang Lebih Aman

  1. Gula dari Buah (Fruktosa Alami)
    • Terkandung dalam buah segar, lebih sehat karena seratnya memperlambat penyerapan gula.
  2. Gula Aren / Palm Sugar / Gula Merah
    • Mengandung mineral seperti kalium dan magnesium, serta memiliki indeks glikemik lebih rendah.
  3. Madu Murni
    • Mengandung enzim dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.
  4. Stevia (Pemanis Alami dari Daun Stevia)
    • Tidak mengandung kalori, tidak meningkatkan gula darah, aman untuk penderita diabetes.
  5. Erythritol dan Xylitol
    • Pemanis alami dari alkohol gula, tidak meningkatkan kadar gula darah secara signifikan, dan tidak menyebabkan kerusakan gigi.

Gula dan Pemanis yang Harus Dibatasi atau Dihindari

  1. Gula Pasir / Sukrosa
    • Indeks glikemik tinggi, memicu lonjakan gula darah cepat.
  2. Sirup Jagung Fruktosa Tinggi (HFCS)
    • Banyak digunakan dalam minuman ringan dan makanan olahan, meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik.
  3. Aspartam (Pemanis Buatan)
    • Sering digunakan dalam soda diet, tetapi ada kontroversi tentang dampaknya terhadap sistem saraf dan kemungkinan meningkatkan risiko kanker.
  4. Sakarin dan Siklamat
    • Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan kemungkinan efek karsinogenik (penyebab kanker).
  5. Sukralosa
    • Pemanis buatan yang sering ditemukan dalam produk "rendah gula", tetapi bisa mengganggu mikrobiota usus.

3. Kesimpulan

  • Gula aman jika dikonsumsi dalam batas wajar (25-50 gram per hari).
  • Jenis gula alami seperti dari buah, madu, atau gula aren lebih baik dibandingkan gula pasir atau sirup jagung fruktosa tinggi.
  • Pemanis alami seperti stevia atau erythritol lebih aman dibandingkan pemanis buatan seperti aspartam dan sakarin.
  • Batasi konsumsi makanan dan minuman kemasan yang sering mengandung gula tersembunyi.

Jadi, bukan berarti gula harus dihindari sepenuhnya, tetapi harus dipilih dengan bijak dan dikontrol jumlahnya agar tidak membahayakan kesehatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun