Tidak ada kemungkinan Al-Qur'an bisa dipalsukan, meskipun teknologi dan ilmu pengetahuan semakin maju. Berikut adalah alasan-alasan yang menjelaskan mengapa pemalsuan Al-Qur'an mustahil terjadi:
1. Janji Allah untuk Menjaga Keaslian Al-Qur'an
Allah SWT telah berjanji untuk menjaga keaslian Al-Qur'an hingga akhir zaman. Ini ditegaskan dalam firman-Nya:
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya."
(QS. Al-Hijr [15]: 9)
Sejak diturunkan hingga sekarang, Al-Qur'an tetap utuh tanpa perubahan satu huruf pun, berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang mengalami distorsi oleh manusia.
2. Metode Hafalan (Al-Huffazh) yang Tidak Bisa Dipalsukan
Al-Qur'an memiliki sistem penjagaan alami melalui hafalan para huffazh (penghafal Al-Qur'an) di seluruh dunia. Jutaan orang dari berbagai usia dan latar belakang telah menghafal Al-Qur'an secara mutawatir (berantai dari generasi ke generasi). Jika ada perubahan sedikit saja, mereka akan segera mendeteksinya.
Misalnya, jika seseorang mencoba menyebarkan mushaf dengan ayat yang diubah, maka dalam hitungan detik, jutaan penghafal akan langsung menyadari kesalahannya.
3. Standarisasi Mushaf Utsmani yang Diakui Seluruh Dunia
Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, mushaf Al-Qur'an telah disusun dalam satu standar resmi yang berlaku hingga kini, disebut Mushaf Utsmani. Semua cetakan mushaf Al-Qur'an di dunia mengikuti standar ini, dan setiap penyebaran Al-Qur'an selalu diawasi oleh ulama dan lembaga resmi seperti:
- Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Kementerian Agama Indonesia
- King Fahd Complex for the Printing of the Holy Quran (Arab Saudi)
- Al-Azhar (Mesir)
Jika ada mushaf yang menyimpang, akan langsung diketahui dan ditarik dari peredaran.
4. Ilmu Qira'at (Variasi Bacaan) yang Tetap Terjaga
Al-Qur'an memiliki qira'at (cara membaca) yang diturunkan secara mutawatir. Variasi bacaan ini bukan perubahan teks, melainkan bagian dari kekayaan ilmu Al-Qur'an yang sudah terdokumentasi dengan jelas dalam sejarah. Jika ada upaya pemalsuan, maka akan mudah terdeteksi karena tidak sesuai dengan qira'at yang sahih.
5. Tidak Bisa Dipalsukan dengan AI atau Teknologi Digital
Meskipun teknologi AI semakin canggih, tetap tidak ada kemungkinan Al-Qur'an bisa dipalsukan karena:
- AI tidak bisa menciptakan wahyu: AI hanya mampu meniru pola teks, tetapi tidak bisa memahami makna spiritual dan konteks wahyu.
- Pemalsuan akan mudah dideteksi: Setiap perubahan atau manipulasi digital dapat diperiksa dengan teknologi forensik digital, yang juga semakin maju.
- Komunitas Muslim global selalu waspada: Jika ada percobaan pemalsuan melalui teknologi deepfake atau digital, komunitas Muslim di seluruh dunia akan dengan cepat menolaknya.
Kesimpulan
Dengan adanya janji Allah, hafalan para huffazh, standarisasi mushaf, ilmu qira'at, dan kemajuan teknologi yang justru bisa mendeteksi pemalsuan, maka tidak ada peluang Al-Qur'an bisa dipalsukan, bahkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi setinggi apa pun di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI