Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dinamika Hubungan Indonesia-Malaysia, Dari 1963 Sampai Sekarang

28 Januari 2025   02:21 Diperbarui: 4 Februari 2025   16:46 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri Malaysia Datuk Anwar Ibrahim (MetroTV.com)

Dinamika Hubungan Indonesia-Malaysia Sebelum 2005

Sebelum tahun 2005, hubungan Indonesia-Malaysia juga diwarnai pasang surut. Beberapa peristiwa penting yang mencerminkan dinamika hubungan kedua negara dari awal kemerdekaan hingga awal 2000-an meliputi:

1. Konfrontasi Indonesia-Malaysia (1963--1966)

Pada 1963, Presiden Soekarno menentang pembentukan Federasi Malaysia yang dianggap sebagai proyek kolonialisme Inggris. Hal ini memicu Konfrontasi Indonesia-Malaysia, yang melibatkan:

  • Operasi militer: Pasukan Indonesia menyusup ke wilayah Malaysia (Sarawak dan Sabah).
  • Propaganda Ganyang Malaysia: Indonesia melancarkan kampanye anti-Malaysia, dengan slogan "Ganyang Malaysia".
  • Dukungan pada pemberontakan di Malaysia: Indonesia mendukung kelompok anti-pemerintah di Malaysia.
    Konflik ini berakhir setelah Soeharto naik ke tampuk kekuasaan dan menormalisasi hubungan pada 1966.

2. Ketegangan di Era Orde Baru (1967--1998)

Setelah Konfrontasi, hubungan kedua negara mulai membaik tetapi tetap memiliki ketegangan, seperti:

  • 1976: Kasus Pulau Sipadan dan Ligitan
    Kedua negara mengklaim dua pulau kecil di Laut Sulawesi. Kasus ini terus berlanjut hingga akhirnya Mahkamah Internasional (2002) memutuskan pulau-pulau itu menjadi milik Malaysia.
  • 1997: Krisis Moneter Asia
    Indonesia mengalami krisis ekonomi yang parah. Malaysia menawarkan bantuan, tetapi hubungan memburuk karena Indonesia menuduh Malaysia "mencuri" investasi yang keluar dari Indonesia.
  • 1998: Reformasi dan TKI di Malaysia
    Saat Indonesia mengalami reformasi dan kejatuhan Soeharto, banyak TKI di Malaysia mengalami diskriminasi, termasuk deportasi massal dan kasus penyiksaan.

3. Kasus Nasionalisme dan Klaim Budaya (1999--2004)

Tahun-tahun menjelang 2005 juga dipenuhi dengan ketegangan kultural dan nasionalisme, seperti:

  • 1999: Kasus Klaim Tari Pendet dan Wayang Kulit
    Beberapa budaya Indonesia, termasuk Tari Pendet dan Wayang Kulit, sempat disebut dalam promosi pariwisata Malaysia, memicu protes dari masyarakat Indonesia.
  • 2002: Putusan Mahkamah Internasional soal Sipadan-Ligitan
    Indonesia kalah dalam sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan, yang meningkatkan sentimen anti-Malaysia di Indonesia.
  • 2004: Kasus Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
    Berbagai kasus penyiksaan dan perlakuan buruk terhadap TKI di Malaysia terus memicu kemarahan publik Indonesia.

Hubungan Indonesia-Malaysia dalam 2 dekade terakhir (2005-2025)

Hubungan Indonesia-Malaysia memang penuh dinamika, seperti hubungan "adik-kakak" yang kadang mesra, kadang tegang. Dalam dua dekade terakhir (2005--2025), beberapa pasang surut hubungan kedua negara bisa dikategorikan dalam beberapa aspek berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun