Mohon tunggu...
Hairil Anwar Arifin
Hairil Anwar Arifin Mohon Tunggu... -

Penikmat seni dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Babel Potensi Pengembangan Hortikultura

16 Februari 2012   23:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:33 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13294353841127725533

[caption id="attachment_171608" align="aligncenter" width="580" caption="Menteri Pertanian Suswono mendapat penjelsan singkat tentang produk hortikultura Bangka Belitung dari Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Babel pada ajang ITF2 (Indonesia Tropical Fuits Festival) di Surabaya, Oktober 2011."][/caption]

Prospek pengembangan komoditas hortikultura di masa mendatang cukup menggembirakan. Selain karena permintaan yang cenderung meningkat, berkembangnya industri hulu dan hilir yang mendukung potensi serapan pasar di dalam dan luar negeri juga semakin tinggi.

Hal itu menurut Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ir. H. Noor Nedi M.Si merupakan suatu fenomena dalam kehidupan masyarakat yang menunjukkan bahwa meningkatnya tingkat pendidikan dan kesejahteraan juga mendorong peningkatan kesadaran dan preferensi masyarakat akan komoditas hortikultura.

“Ditinjau dari ketersediaan dan daya dukung sumber daya alam maka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan komoditas hortikultura karena sejumlah daerah di provinsi ini mempunyai karakteristik dan kondisi agroekologi yang dapat dikembangkan untuk berbagai jenis dan varietas komoditas hortikultura,” kata Noor Nedi dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Hortikutura Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013 di Hotel Aston Soll Marina Pangkalpinang, Kamis (16/2).

Keanekeragaman hayati daerah yang tinggi lanjut Noor Nedi, juga memungkinkan dilakukan pengembangan berbagai komoditas spesifik yang dapat menjadi keunggulan komparatif dan kompetitif tersendiri dalam persaingan agribisnis hortikultura baik pada pasar domestik maupun ekspor. Namun pengembangan usaha agribisnis hortikultura harus memiliki keunggulan dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya karena dalam satu luas lahan yang kecil dapat memberikan keuntungan besar.

“Selain itu juga dapat memberikan jaminan pendapatan yang tinggi, jangka panjang dan berkelanjutan seperti pada pengusahaan tanaman buah-buahan maupun tanaman sayuran, apapalgi tanaman spesifik lokal yang memiliki keunggulan kompetitif seperti pada tanaman hias, tanaman obat, sayuran spesifik dataran tinggi, buah-buahan tropis dan lain sebagainya,” lanjutnya seraya menambahkan dalam memenuhi kebutuhan akan produk hortikultura, diperlukan usaha peningkatan produksi yang mengarah kepada peningkatan efisiensi usaha atau produktivitas, mutu produk, keanekaragaman produk dan kontinuitas. “Kegiatan ini dapat dilakukan dengan penguasaan dan aplikasi ilmu dan teknologi, pemanfaatn sumber daya alam secara bijaksana dan optimal, pelaksanaan kegiatan dalam skala usaha yang layak, peningkatan kualitas dan kemampuan sumber daya manusia dalam manajemen usaha serta peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dan swasta dalam melaksanakan agribisnis hortikultura,” tambahnya.

Oleh karena itu ujar Noor Nedi, pengembangan komoditas hortikultura tidak bisa hanya ditempatkan pada sisi produksi saja namun secara simultan dan terpadu harus dapat mengembangkan subsistem penanganan pasca panen, pengolahan hasil dan pemasaran serta subsistem pendukung seperti infrastruktur, perbenihan, distribusi, permodalan dan lain-lain.

“Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam pengembangan komoditas hortikultura adalah melalui penumbuhan sentra-sentra produkis komoditas yaitu melalui perluasan areal pertanaman. Pemanfaatan sumber daya alam secara arif dan bijaksana, penyediaan dan penerapan teknologi produksi, pemilihan dan penggunaan agro input yang ramah lingkungan akan memberikan hasil yang maksimal,” tandasnya.

Musrenbang Hortikultura Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut berlangsung hingga tanggal 17 Februari 2012, diikuti 15 peserta terdiri dari kepala bidang dan petugas yang menangani subsektor hortikultura dan perencanaan pada Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sedangkan pemateri berasal dari Balai Proteksi Pertanian, Balai Benih Pertanian, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Kepala Bidang Perencanaan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.(*)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun