Mohon tunggu...
Haina AshShabina
Haina AshShabina Mohon Tunggu... Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Manajemen Dakwah

Semoga Allah Permudah Jalannya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pertemuan kedua: Dua Rangkuman mengenai filsafat dakwah

14 September 2025   14:15 Diperbarui: 14 September 2025   14:38 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dipertemuan kedua ini saya merangkum dan menyatukan hasil bacaan saya, ini merupakan hasil bacaan dari dua artikel yang berjudul "Dakwah dalam Berbagai Perspektif: Multidimensi Transformasi Islam di Era Kontemporer" dan artikel berjudul "Menyongsong Masa Depan Ilmu Dakwah: Dari Rekonstruksi Paradigma Menuju Epistemologi Emansipatoris" yang ditulis oleh bapak dosen saya yang terhormat Drs. Study Rizal LK, MA. disalah satu media massa indonesia yaitu Republika. berikut adalah rangkumannya:

Pertama Hakikat Dakwah Kontemporer

Dakwah bukan sekadar ajakan ritual, tapi instrumen perubahan sosial yang menyentuh budaya, politik, ekonomi, digital, hingga lingkungan

Dakwah hidup dalam teks & konteks, privat & publik, mimbar & media sosial.

kedua Perspektif Multidimensi Dakwah

Normatif: berpijak pada Al-Qur’an & Sunnah, menjaga moralitas, tafsir kontekstual (Harun Nasution).

Sosial: membangun dialog & koeksistensi dalam masyarakat majemuk    (Islam Nusantara sampai Azyumardi Azra).

Intelektual: dakwah sebagai gerakan pemikiran kritis, artikulasi Islam kompatibel dengan demokrasi, HAM, keadilan sosial (mazhab ciputat).  

Digital: media sosial sebagai ruang dakwah global; peluang besar tapi rawan provokasi: perlu etika dakwah moderat & menyejukkan.

Ekologis: dakwah meneguhkan amanah khalifah fil-ardh, merawat lingkungan sebagai bagian dari iman.

Ketiga Paradigma Dakwah: Normatif, Transformatif, Emansipatoris

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun