Mohon tunggu...
Haikam MuizzuRajabi
Haikam MuizzuRajabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seseorang dengan hobi olahraga dan senang mendengarkan diskusi membahas hal hal sensasional serta menggeluti aktifitas organisasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah: Merangsang Perhatian Masa Lalu

11 Desember 2022   12:35 Diperbarui: 13 Desember 2022   21:03 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah, apa yang terbesit dipikiran kita ketika mendengar kata sejarah? apakah tokoh? Apakah tentang suatu peristiwa? Ya, semua itu ada kaitannya, itu adalah hal hal yang klise disampaikan oleh para guru disekolah. Sejarah ditingkat sekolah dasar maupun sekolah menengah kurikulum materinya mengenai kronologi sejarah, cerita sejarah, atau mengurutkan sejarah cenderung mempelajarinya dengan menghafal siapa tokohnya, dimana peristiwa terjadi, hingga kapan peristiwa itu terjadi. Menurut Kuntowijoyo dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Sejarah bahwa sejarah itu mengandung banyak sekali pesan moral maupun ajaran kewarganegaraan yang mencakup semua itu dalam "Sejarah Nasional", seharusnya pada setiap tingkatan memiliki pendekatan yang berbeda sehingga tidak diidentikkan dengan kesamaan dan pengulangan yang membosankan.

Metode pengajaran yang mengulang seringkali membuat para siswa cepat jenuh, dan tidak jarang juga acuh terhadap mata pelajaran sejarah. Dari hal tersebut membuat para siswa enggan untuk masuk kelas atau memilih untuk mengabaikan penjelasan dari guru. Setidaknya dalam setiap tingkatan memiliki kapasitasnya sendiri dalam menyampaikan esensi dari pelajaran sejarah, jika pada tingkatan Sekolah Dasar para siswa diarahkan pada kecintaan akan pahlawan, perjuangan tanah air dan bangsa. Sedangkan pada tingkat Sekolah Menengah Pertama diajarkan dengan pendekatan etis sehingga dapat menimbulkan kepekaan terhadap masyarakat dan terhadap kebudayaan. Lalu pada tingkatan Menengah Atas siswa menggunakan penalarannya karenanya tingkatan ini diajak berpikir kritis. Dan ketika telah memasuki Perguruan Tinggi maka mahasiswa dibahas secara akademis, maksudnya ialah dituntut untuk kritis terhadap latar belakang, peka akan sebab - akibat, hingga siap dengan perubahan yang akan terjadi.

Masyarakat pada umumnya menganggap bahwa sejarah sebagai sebuah studi yang tidak memiliki keistimewaan dibandingkan dengan studi lain yang serumpun (sama sama Ilmu Sosial). Padahal tidak sedikit juga studi sejarah memberikan sumbangsih terhadap fenomena sosial yang terjadi dimasyarakat. Studi sejarah lebih dalam mempelajari faktor faktor yang melatarbelakangi sesuatu peristiwa sejarah, tidak jarang juga bahwa sejarah dikaitkan dengan filsafat. Studi sejarah juga bersinggungan dengan studi sosial lainnya seperti sosiologi, ekonomi, psikologi, antropologi, bahkan termasuk juga kriminologi yang membuktikan bahwa studi sejarah cakupannya sangat luas mempelajari juga studi lain sebagai pendekatan untuk melengkapi keilmuan sejarah. Peranan dan kegunaan sejarah juga kurang mendapat perhatian masyarakat yang padahal memiliki pengaruh yang besar. Kegunaannya bisa dilihat dari unsur intrinsic, melihat bahwa sejarah sebagai pengetahuan, sejarah juga bisa digunakan untuk melihat masa lalu, sebagai argumentasi dari pernyataan pendapat, dan juga meyakinkan pada profesi.
Seringkali dikumandangkan bahwa "sejarah ditulis oleh pemenang" oleh Winston Churchill yang dimaknainya dengan sejarah disampaikan tergantung oleh siapa yang menulis, misalnya difilm Rambo dengan aksi heroiknya dalam perang Vietnam padahal film itu dibuat untuk sebuah doktrinasi bahwa amerika sebagai negara adidaya. Itu adalah pandangan subjektif dari sekelompok yang memiliki kepentingan. Seharusnya sejarah itu bersifat objektif, melihat suatu kejadian sesuai apa adanya, tidak mengurangi apalagi melebihkan. Sejarah objektif itu akan menghadirkan kebenaran yang ditutupi bukan dibuat atas kepentingan.

Terhadap permasalahan sosial misalnya, contohnya pada peristiwa yang baru terjadi yaitu Kerusuhan Kanjuruhan yang menelan banyak korban jiwa, sangat bisa bagi sejarahwan untuk dapat mengetahui akar permasalahan tersebut dengan menarik kembali pada cerita masa lalunya dimana semua itu berawal, mengambil referensi dari kegunaan intrinsik sejarah yaitu mempelajari masa lalu. Menggunakan pengetahuan akan masa lalu dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengambilan keputusan untuk membuat kebijakan.

Lalu bagaimana kegunaan kegunaan itu dapat dimanfaatkan kedepannya menjadi sebuah profesi? Pertanyaan tersebut hadir setelah disebutkan dari kegunaan sejarah karenanya penting untuk disampaikan bahwa sejarah juga memiliki profesi yang menjadi prospek bagi peminat sejarah. Menurut Kuntowijoyo profesi yang menggunakan kata "sejarah" seperti Guru Sejarah, Pegawai Sejarah, Pencatat Sejarah, dan Peneliti atau Penulis Sejarah. jika menjadi Guru Sejarah sudahlah jelas tugasnya mengajar, Pegawai sejarah, didalamnya ialah sebagai Tour Guide, sebagai penjaga museum, tidak jarang juga sebagai pegiat pariwisata sejarah. Pencatat Sejarah sering digunakan oleh intansi sebagai pencatat peristiwa peristiwa penting tentunya ialah dari TNI/Polri, mencatat peristiwa penting yang berkaitan dengan kemiliteran dan tugasnya hanya sebagai pencatat saja tidak lebih. Ada juga sebagai Penulis atau Peneliti, ialah seorang akademisi yang melanjutkan estafet pendidikan sejarah. akan tetapi tidaklah menutup kemungkinan bahwa sejarah tidak bisa masuk dalam pegawai kantoran, karena pembiasaan kritis terhadap sesuatu hal analisis kritis diperlukan oleh perusahaan dalam mengetahui kondisi yang sedang terjadi.
Kebenarannya kembali pada masyarakat bahwa penilaian objektif yang apa adanya membuatnya menyadari pentingnya sejarah terlepas dari perlunya digeluti sebagai akademisi atau hanya sebagai peminat sejarah saja, keduanya akan mendapat tempat sebagai Sejarawan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun