Mohon tunggu...
HAFZAH WIKAN LAELARAHMA
HAFZAH WIKAN LAELARAHMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

S1 Teknik Telekomunikasi, Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

29 Januari 2023   16:02 Diperbarui: 29 Januari 2023   16:04 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Pergaulan" yang terlintas di benak kita saat mendengar kata tersebut adalah interaksi antara manusia dengan manusia lainnya, dan arti kata pergaulan bebas adalah interaksi seseorang dalam hidup bermasyarakat yang tidak terikat atau bebas. Meskipun manusia tergolong makhluk sosial yang memiliki arti manusia pasti memerlukan orang lain, namun hubungan antar manusia dibimbing melalui pergaulan. Pergaulan juga merupakan salah satu hak asasi manusia yang perlu dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak dibatasi dalam pergaulan, apalagi sampai mendiskriminasi.

Apakah kalian merasa bahwa lingkungan sekitar kalian terkadang sering memaksa kalian untuk mengikutinya? Sebenarnya apa sih pengaruh pergaulan bebas bagi remaja seusia kita? Mengapa kita perlu bersikap wapada? Seringkali kita mendengar kalimat "masa remaja adalah masa emosional dan ekspresif" apa benar? Masa remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Menurut WHO batasan usia remaja adalah usia 12 sampai 24 tahun.

Pergalan bebas sering dikonotasikan sebagau hal yang negatif seperti narkoba, mabuk, seks bebas dan perilaku menyimpang lainnya yang melanggar norma agama. Saat ini di kalangan remaja pergaulan bebas semakin meningkat terutama di kota beasar. Pengaruh seks di kalangan remaja banyak berpengaruh melalui media seperti tayangan film, video, majalah, dan gambar.

Hasil yang didapat secara umum, kelompok remaja yang paling banyak mendapat dorongan seksual dari media akan cenderung melakukan seks pada usia 14 hingga 17 tahun, fakta yang sangat mengejutkan! Lebih mengkhawatirkan lagi para remaja sudah terlanjur mendapat informasi yang salah dari media dan cenderung sudah melakukan seks bebas karena menganggap hal tersebut sudah biasa di kalangan seusianya, ditambah dari ungkapan "masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan dan harus dinikmati".

Beberapa tahun belakang, Indonesia dalam kondisi yang mengkhawatirkan karena gaya hidup baru masyarakat Indonesia cenderung hedonisme, seperti berfoya-foya. Hal ini memicu terjadinya seks bebas, khususnya di kalangan remaja. Pada tahun 2013 terdapat sekitar 64 juta remaja di Indonesia yang rentan memiliki perilaku seks bebas dan penggunaan zat tropika berbahaya. 

Penyebab dan dampak pergaulan bebas yaitu bisa terkena penyakit HIV/AIDS salah satu penyebab penyakit tersebut adalah perilaku seksual. Ada banyak penyebab remaja melakukan seks bebas akan tetapi semuanya berasal dari kurangnya keyakinan dalam agama dan ketidakstabilan emosional, sehingga hal tersebut menyebabkan perilaku yang tak terkendali pada remaja dan pola pikir rendah.

Solusi untuk menyelesaikan masalah pergaulan bebas karena setiap orang memiliki hak untuk mengembangkan diri seperti yang tertulis pada UU No. 39 Tahun 1999 pasal 12 mengenai hak kebebasan pribadi yang berbunyi "setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan pribadinya untuk memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya dan meningkatkan kualitas hiduonya agar menjadi makhluk yang beriman, bertaqwa, bertanggung jawab, berakhlak mulia, bahagia, sejahtera, sesuai hak asasi manusia pada pasal 60 ayat 1 mengenak hak anak "setiap anak berhak untuk beristirahat dan bergaul dengan anak sebayanya, bermain, berekreasi dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan dirinya"

Pada UUD 1945 pasal 28C ayat 1 memiliki arti setiap orang memiliki hak untuk mengembangakan diri dalam pergaulannya. 

Hal yang dapat kita lakukan agar tidak terpengaruh pergaulan bebas adalah dengan mengubah cara pandang, fokus terhadap apa yang sedang dilakukan, memperdalam pemahaman agama dan memperbanyak kegiatan positif. Pada dasarnya pergaulan yang baik sebenarnya tergantung dari perilaku diri kita sendiri. Perbanyak berkomunikasi dangan orang yang kita percaya atau keluarga. Pada saat pergaul kita juga harus memperhatikan lingkungan sekitar apakah kita bisa menyesuaikan dengan baik? seperti pepatah yang mengatakan "masuk ke kandang kambing tetapi tidak seperti kambing" yang berarti kita memposisikan diri dalam suatu lingkungan namun kita bisa memilih hal positif yang menguntungkan untuk dilakukan dan tidak terjerumus ke dalam hal negatif yang merugikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun