Mohon tunggu...
Hafsah Nurbait
Hafsah Nurbait Mohon Tunggu... Lainnya - Student at Indonesia University of Education

lifelong learner.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memutus Mata Rantai Covid-19 di Masyarakat Maleer V Melalui Pelaksanaan KKN Tematik Covid-19 MMB UPI

21 Juni 2020   19:00 Diperbarui: 21 Juni 2020   19:01 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini hampir seluruh belahan dunia sedang digemparkan oleh kehadiran Coronavirus Disease atau sering disingkat dengan Covid-19 yang hingga saat ini telah menyebabkan kematian lebih dari 440.000 jiwa per tanggal 18 Juni 2020. Sebelumnya penyakit virus Corona ini juga dikenal dengan istilah 2019-nCoV di mana hingga akhirnya pada tanggal 11 Februari yang lalu World Health Organization memberikan nama resmi yaitu Covid-19. 

Pemberian nama tersebut dipilih WHO untuk menghindari stigmatisasi yang merujuk pada suatu letak geografis, hewan, individu atau kelompok orang. WHO sendiri kini sedang berusaha untuk memerangi berbagai informasi yang salah tentang coronavirus karena sejatinya penyebaran rumor, misinformasi dan disinformasi lebih cepat daripada penyebaran virus itu sendiri.

Menanggapi jumlah kasus Covid-19 yang semakin bertambah di Indonesia, maka Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan untuk pertama kalinya Kuliah Kerja Nyata atau KKN Individual dengan tema Pencegahan Covid-19 Untuk Mewujudkan Merdeka Belajar atau disingkat sebagai KKN Tematik Covid-19 MMB sebagai salah satu upaya percepatan penanganan Covid-19.

Adapun program yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berkontribusi dalam KKN Tematik ini antara lain adalah pendataan penduduk terkait upaya pencegahan Covid-19, edukasi pencegahan Covid-19 bagi anak sekolah (TK/PAUD-SMA/SMK) dan masyarakat, program yang sesuai dengan kondisi lingkungan mahasiswa yang terkait dengan penanganan dan pencegahan Covid-19, serta program terkait dengan kebutuhan Pemkot dan Pemkab Bandung untuk mendukung penanganan, pencegahan, dan dampak pandemi Covid-19. Seluruh program KKN Tematik tersebut dilaksanakan melalui daring guna meminimalisir kontak fisik dan penularan Covid-19.

Seiring merebaknya Covid-19 di Indonesia hampir setiap hari bahkan setiap waktu masyarakat disuguhi oleh berbagai informasi mengenai virus tersebut, mulai dari informasi terkait asal muasal penyebaran virus, jumlah orang yang positif terjangkit, berbagai macam kiat pencegahan virus, hingga informasi mengenai presentase angka kematian yang diakibatkan oleh Covid-19. 

Namun bersamaan dengan banyaknya penyebaran berbagai informasi tentang coronavirus melalui pesan broadcast, media sosial, dan berita media digital yang diterima oleh masyarakat, tidak bisa dipungkiri bahwa informasi palsu juga dapat ikut tersebar di dalamnya.

Kehadiran informasi yang begitu banyak dan berlebihan jumlahnya di tengah pandemi Covid-19 ini menjadi perhatian khusus WHO dengan menyebutnya sebagai Infodemic yang merupakan gabungan kata dari information dan epidemic, dikutip dari draft yang berjudul 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV): Strategic Preparedness and Response Plan WHO (2020) menjelaskan bahwa Infodemic merupakan kelimpahan informasi yang jumlahnya sangat banyak, di antara informasi tersebut ada beberapa yang akurat dan beberapa yang tidak akurat sehingga menyulitkan orang untuk menemukan sumber yang dapat dipercaya dan bimbingan yang dapat diandalkan ketika mereka membutuhkan informasi tersebut. 

Oleh karena itu masyarakat kini sangat dituntut untuk memiliki kemampuan literasi media yang baik agar dapat membedakan antara informasi akurat dan tidak akurat terlebih pada masa pandemi ini.

Melalui KKN Tematik Covid-19 MMB, mahasiswa UPI melakukan edukasi terkait pencegahan Covid-19 kepada masyarakat secara daring sekaligus menyajikan konten informasi-informasi akurat seputar Covid-19 yang  dibagikan melalui media sosial seperti Instagram dan Grup WhatsApp  di mana hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan literasi media masyarakat dalam membedakan berita fakta dan hoaks.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun