Mohon tunggu...
Miftakhul Hafidz Sidiq
Miftakhul Hafidz Sidiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ordinary Learner

Menulis untuk merefleksikan diri terhadap apa yang Saya pikirkan, komentari tulisan Saya agar terpercik api ide sehingga memberi dinamika ide yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kekuatan Sambungan Konstruksi Bambu

31 Juli 2020   18:50 Diperbarui: 31 Juli 2020   19:12 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Penentuan Data

Langkah awal adalah mencari data yang diketahui guna menentukan perhitungan yang akan digunakan, dalam contoh ini dapat digunakan data-data sebagai berikut :

  • σ tarik bambu = 9 MPa = 90 kg/cm2
  • σ tekan bambu = 6,5 Moa = 65 kg/cm2
  • Mutu beton/mortar, f’c = 22,5 MPa = 225 kg/cm2
  • Kuat tumpu bambu, fb = 25 MPa = 250 kg/cm2
  • Kuat tumpu pelat besi, fs = 345 MPa = 3450 kg/cm2
  • Teg. Lentur baut, fy = 650 MPa = 6500 kg/cm2
  • Teg. Geser baut, fv = 220 MPa = 2200 kg/cm2

Selain itu digunakan juga sketsa rangka batang seperti ini dimana rangka tersebut terbuat dari bambu dengan spesifikasi kekuatan seperti data diatas dan spesifikasi fisik tertera pada tabel 2.

dokpri
dokpri
B. Perhitungan Gaya-Gaya Dalam

Setelah mengetahui data-data diatas maka dapat dilanjutkan menentukan gaya-gaya dalam yang terjadi dengan perhitungan dasar mekanika yaitu menggunakan ∑M= 0 yang kemudian dilanjutkan melakukan reaksi perletakan dengan metode titik buhul ataupun ritter sesuai potongan 1-1 dan potongan 2-2.

Persamaan momen
Persamaan momen

Perhitungan dengan metode Ritter
Perhitungan dengan metode Ritter

Dari kedua perhitungan tersebut maka dapat diketahui nilai gaya-gaya dalam pada struktur rangka batang tersebut memiliki nilai kuat tekan maksimal sebesar 3,00 ton atau 3000 kg yang terjadi pada batang 2 dan kuat tarik maksimal sebesar 3,75 ton atau 3750 kg yang terjadi padabatang 1.

C. Analisa Kekuatan Bambu

Karena nilai gaya-gaya dalam sudah diketahui maka dapat dilakukan analisa selanjutnya dengan mempertimbangkan spesifikasi bahan yang digunakan. Dalam contoh analisa ini akan saya gunakan data perhitungan seperti tertera pada tabel 1 berikut.

Tabel 1
Tabel 1

1. Analisa Dimensi Bambu

Analisa pertama adalah menentukan dimensi bambu yang akan digunakan dengan mengambil nilai σ izin mengacu pada perhitungan gaya-gaya dalam. Sehingga dapat kita tentukan nilai σizin(tarik) = 90 kg/cm2 ; σizin(tekan) = 65 kg/cm2 dengan mempertimbangkan menggunakan 2 bilah bambu untuk setiap kontruksinya yang kemudian dapat dihitung sebagai berikut.

Perhitungan σ terjadi untuk setiap tipe bambu
Perhitungan σ terjadi untuk setiap tipe bambu

Persyaratan digunakannya dimensi bambu adalah bila memenuhi persamaan σizin > σterjadi, sehingga tipe bambu yang memenuhi persyaratan adalah bambu dengan tipe 1 dengan dimensi bambu berdiameter 14 cm dan tebal 1,5 cm .

2. Analisa Sambungan

Analisa kedua adalah analisa sambungan pada titik A dan titik B yang kemudian dihitung beberapa variabel kekutan sambungan (tumpu bahan (P1), tumpu besi (P2) , lentur baut (P3), geser baut(P4)) sebagai berikut.

Perhitungan tumpu bahan (P1)
Perhitungan tumpu bahan (P1)

Perhitungan tumpu besi (P2) dengan tebal pelat sebesar 0,3 cm
Perhitungan tumpu besi (P2) dengan tebal pelat sebesar 0,3 cm

Perhitungan tumpu besi (P2) dengan tebal pelat sebesar 0,7 cm
Perhitungan tumpu besi (P2) dengan tebal pelat sebesar 0,7 cm

Perhitungan lentur baut (P3) 
Perhitungan lentur baut (P3) 

Perhitungan geser baut (P4)
Perhitungan geser baut (P4)

Dari perhitungan variabel kekuatan sambungan diatas maka dapat kita lihat hasilnya pada dalam tabel 2 berikut agar mudah untuk membandingkannya.

Tabel 2
Tabel 2
Karena nilai P2 untuk jenis pelat 0,3 cm lebih kecil dari σizin maka digunakan jenis pelat 0,7 cm sebagai bahan konstruksi yang digunakan.

D. Kesimpulan

Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan jenis bambu yang aman digunakan adalah jenis bambu tipe 1 dengan menggunakan pelat setebal 0,7 cm sebagai bahan kosntruksi rangka batang diatas. Semoga artikel singkat ini dapat bermanfaat dan bila ada kritik/saran/pertanyaan dapat menghubungi saya via email.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun