Mohon tunggu...
Michaerden
Michaerden Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bursa Transfer Musim Dingin yang Membeku, ke Mana Klub Raksasa?

8 Februari 2024   02:07 Diperbarui: 10 Februari 2024   23:36 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fabrizio Romano (@fabriziorom) • Foto dan video Instagram 

Bursa transfer Januari sudah ditutup, bisa dibilang tidak ada satu pemain top berpindah klub. Terasa seperti tidak pernah ada transfer terjadi di sana, dengan ini harus dikatakan bahwa ini salah satu jendela transfer terburuk dalam sejarah.

Semua itu tentu bukan asal omong, mengingat masih terlalu banyak tim raksasa yang butuh suntikan pemain baru untuk skuadnya. Namun, fakta yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Tidak ada klub raksasa yang membawa nama besar, bahkan Fabrizio Romano sampai ngetwit tentang pemain dari liga Skotlandia.

Sebagai penggemar sepakbola lima liga utama, tentu ini mengecewakan. Mengulas ulang yang terjadi sebelum paruh musim, Arsenal tak bisa dibantah butuh setidaknya satu striker tajam. Belum lagi, Chelsea yang selain butuh striker tajam, juga butuh satu lagi pemain pemain kreatif. Paling parah, Manchester United yang bisa dibilang butuh sebelas pemain baru.

Lalu, mengapa tidak ada pergerakan di sana. Sebagai klub professional, tentu mereka jauh lebih sadar dibandingkan dengan penggemar bola biasa seperti kita. Lebih jauh lagi, dalam artikel satu ini kita akan dengan senang membicarakan mengapa itu, mengapa ini bisa terjadi.

Suasana Market yang toxic

Kita semua tahu sangat nyata bahwa terlalu banyak klub raksasa tengah sibuk memperkuat tim untuk mengakhiri musim dengan sempurna. Masalahnya, jumlah pemain tersedia dalam bursa transfer sangat terbatas, yah dasarnya semua kembali pada hukum permintaan dan penawaran.

Bagaimana dengan memberikan kesempatan untuk pemain hebat di luar liga utama, untuk bisa bermain bersama klub raksasa. Sebenarnya, bukan sebuah opsi yang salah mengingat Ricardo Kaka dulu juga didatangkan Ac Milan-nya Ancelotti dari klub tidak terkenal di benua Amerika.

Masalahnya, beberapa tahun terakhir metode itu terbukti sudah tidak berjalan. Kita sudah tidak menemukan pemain dari klub antah berantah bisa step-up menuju level selanjutnya, meski semuanya jelas sudah lebih baik alat berlatih, makanan, dan semua infrastruktur pendukung.

Semuanya tentu bukan omong kosong, sudah banyak terjadi dan kasus terbarunya bisa diambil dari Chelsea. Bagaimana klub biru London itu berbelanja terlalu banyak pemain dari berbagai negara dibawa menuju Stamford Bridge.

Terlebih, momen di mana ada klub besar menawar, selalu diikuti dengan klub besar lainnya, entah itu sungguhan atau tidak jelas ada beritanya. Tentu, hal ini menguntungkan klub penjual kekuatan tawar jelas lebih kuat di sini. 

Beberapa tahun lalu, kita semua tahu akhirnya selalu ada transfer terjadi di sana dengan harga yang jelas di atas harga pasar. Sekarang, semua juga tahu semua pemain berkaitan dengan transfer itu, mayoritas dari mereka gagal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun