Ketika ada restriksi, maka masyarakat tidak perlu khawatir lagi. Lah kebutuhan pokok hidupnya telah tercukupi? Apa lagi yang perlu dikhawatirkan? Ketiadaan permintaan ekspor (yang merupakan produksi surplus) menciptakan waktu luang. Waktu luang adalah saatnya bersenang-senang, menikmati hidup atau inovasi untuk peningkatan produktivitas kerja di kemudian hari.
Begitulah seharusnya esensi dari perdagangan. Tidak seperti sekarang ini. Banyak pengusaha dalam negeri (termasuk pekerjanya) yang all-out mengerahkan semua energi untuk satu bidang itu saja. Bekerja pada satu sektor ekonomi saja. Tidak ada diversifikasi portofolio.
Ketika ada gangguan ekonomi seperti ini, banyak pihak ketakutan. Karena itu menyangkut hajat hidup mereka. Pabrik banyak tutup. Bisa memicu PHK. Keluarga tidak bisa makan.
.
Refleksi Kedua: Sabar Menahan Konsumsi
Dalam kondisi ekstrim ketika hubungan dua negara retak, perdagangan bisa macet total. Artinya selain ada restriksi ekspor, impor dari negara tersebut pun menjadi sulit.
Kondisi seperti ini seharusnya mengingatkan masyarakat tentang pentingnya mengutamakan konsumsi barang dan jasa yang mudah diproduksi dalam negeri. Kalau pun ingin mencicipi produk dari luar, boleh saja. Asalkan tidak dijadikan konsumsi utama.
Tidak seperti sekarang, masyarakat banyak tergantung oleh bahan impor, seperti energi, kendaraan, sereal, bahan kimia organik, limbah industri pangan dan pakan.
Bolehlah kita sesekali makan roti, tapi utamakan dan seringlah membuat Utri (jajanan tradisional berbahan baku tepung beras). Indonesia tidak kekurangan khasanah jajanan tradisional asli. Masyarakatnya saja yang sedikit enggan melestarikan dan memilih olahan tepung terigu yang instan dan awet.
Itu adalah salah satu contoh kasus. Dan ini berlaku untuk barang-barang impor lain. Kalau bisa diusahakan produksi sendiri, mari bekerja sama mewujudkannya. Jika dirasa sulit produksi sendiri dan impor sedang dibatasi, sabar! Tahan konsumsi. Lah tidak bisa produksi, kok minta mengonsumsi terus? Utamakan konsumsi produk yang bisa dikonsumsi sendiri. Niscaya hidup menjadi mudah!
Salam. Semoga bermanfaat.