Mohon tunggu...
Hadits Al Hasan
Hadits Al Hasan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Perkenalkan nama saya Hadits Al Hasan. Seorang manusia biasa yang bercita - cita menjadi seorang pribadi yang luar biasa. Saya merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Saya memiliki hobi yakni membaca, menulis yang seperti bagian dari hidup saya. Tentu saja itu bukanlah satu hal yang luar biasa, akan tetapi saya akan berusaha untuk menggapainya guna bisa membahagiakan orang tua saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lika-Liku Tukang Parkir

22 Januari 2024   17:18 Diperbarui: 22 Januari 2024   17:19 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/faidinsaputa/

Tukang parkir, salah satu profesi pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian khusus untuk melakukannya. Hanya perlu sebuah peluit, dan lokasi yang pas, anda siap untuk menjalani salah satu profesi yang umum kita temui di negara ini. Tidak mengherankan bahwa mereka seringkali muncul dari antah berantah, membantu kita dengan cara mengalihkan lalu lintas dengan peluitnya guna memudahkan kita untuk mengeluarkan kendaraan pribadi kita walau harus merogoh kocek sebesar 2000 Rupiah. Seringkali mereka menjadi satu momok yang menyebalkan, terutama bagi para pengunjung supermarket atau minimarket yang membawa uang pas hanya untuk belanja.

 Kadangkala para calon pengunjung supermarket atau minimarket itu memarkirkan kendaraan mereka jauh dari tempat dimana tukang parkir biasa 'mangkal' atau meminta orang yang sedang mereka bonceng untuk menunggu kendaraan mereka agar tidak kena tagih. Jujur, penulis adalah salah satu dari orang - orang yang berusaha untuk menghindari tagihan 2000 Rupiah dari tukang parkir tersebut.

Akan tetapi, profesi ini tidak bisa dianggap enteng begitu saja. Profesi tukang parkir bisa dikatakan memiliki potensi penghasilan yang cukup lumayan. Bayangkan saja, jika anda menjadi tukang parkir di suatu minimarket atau supermarket yang ramai akan pengunjung, maka anda bisa mendapatkan penghasilan ratusan ribu setiap harinya. Namun, profesi ini juga tidak jauh dari kata masalah. Banyak sekali isu parkir liar yang seringkali mengendurkan niat masyarakat untuk berkunjung ke pasar atau minimarket atau supermarket yang seringkali ada tukang parkir yang bertengger. Sampai - sampai pemerintah daerah sendiri menerapkan aturan yang ketat dalam soal tarif parkir dan diatur dalam beberapa peraturan daerah.

Tukang parkir yang biasa kita temui di sekitar kita memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan tukang parkir yang biasa kita temui di mall - mall atau pasar swalayan skala besar.

1. Tarif Parkir Yang Murah dan Terjangkau

Ini adalah kelebihan pertama yang bisa kita rasakan jika kita berpergian ke salah satu minimarket atau supermarket yang ada tukang parkir di sekitarnya. Jika kita membandingkan tarif parkir di mall dengan minimarket di sekitar kita, maka perbandingan harganya akan sangat jauh sekali. Jika anda memarkirkan kendaraan anda di lahan parkir resmi dari pihak mall, maka anda akan dibebankan pada biaya seberapa lama anda memarkirkan kendaraan anda di tempat itu yang biasanya akan dikenakan tarif sebesar Rp3.000 - Rp5.000 per jam nya. Tentu saja itu akan membuat tagihan parkir menjadi semakin membengkak karena kocek yang dikeluarkan biasanya akan semakin besar jika kita berada di dalam mall dalam waktu yang lama. 

Lain halnya dengan tukang parkir yang biasa kita temui di minimarket di sekitar kita. Seberapa lama pun anda memarkirkan kendaraan anda di tempat itu, maka anda hanya perlu membayar Rp2.000 saja. Tentu ini jauh lebih murah jika dibandingkan dengan parkiran yang ada di mall dan di pasar swalayan skala besar. 

2. Cenderung Lebih Kooperatif

Lain halnya dengan parkiran di mall, tukang parkir di minimarket atau pusat perbelanjaan di sekitar kita jauh lebih kooperatif jika dibandingkan dengan petugas parkir yang ada di mall. Petugas parkir yang ada di mall cenderung menetapkan harga yang sudah tertera jelas di layar komputer mereka. Sesuai dengan berapa lama kita memarkirkan kendaraan kita disana. Hal itu seringkali menyulitkan bagi pengunjung yang uangnya sudah habis dipakai untuk belanja dan tidak memiliki uang yang cukup untuk membayar tagihan parkir yang tertera. Berbeda sekali dengan tukang parkir yang ada di sekitar kita yang seringkali masih memaklumi jika kita tidak memiliki uang untuk merogoh kocek sebesar Rp2.000 untuk diberikan kepada mereka sebagai upah telah menjaga kendaraan kita.

 3. Kerja Ikhlas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun