3. Teladan dalam Inovasi dan Kreativitas:Â Pembelajaran mendalam membutuhkan inovasi dalam strategi, media, dan pendekatan. Kepala sekolah harus memperlihatkan keberanian untuk berinovasi, kaitan dengan Peran Kepala Sekolah:
- Menginisiasi program inovatif di sekolah, misalnya project-based learning, green school project, atau literasi digital.
- Terlibat langsung dalam penggunaan teknologi pendidikan, seperti memimpin rapat dengan platform digital atau memberi contoh pemanfaatan aplikasi pembelajaran.
- Menunjukkan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan dengan solusi kreatif.
Dampak bagi Pembelajaran Mendalam: Guru terdorong berinovasi dalam mengajar, dan siswa termotivasi untuk berpikir kreatif serta menyelesaikan masalah nyata.
4. Teladan dalam Kolaborasi dan Kepemimpinan Partisipatif:Â Pembelajaran mendalam mendorong kolaborasi antarguru, siswa, dan pihak luar. Kepala sekolah sebagai role model harus mencontohkan praktik kepemimpinan kolaboratif, kaitan dengan peran Kepala Sekolah:
- Mengedepankan musyawarah dan keterlibatan semua pihak dalam pengambilan keputusan sekolah.
- Aktif bekerja sama dengan guru dan siswa dalam kegiatan sekolah, bukan hanya memberi perintah.
- Menunjukkan sikap rendah hati dengan menghargai pendapat orang lain.
Dampak bagi Pembelajaran Mendalam: Guru dan siswa terbiasa bekerja sama, menghargai perbedaan, dan mengutamakan kepentingan bersama.
5. Teladan dalam Refleksi dan Perbaikan Diri:Â Pembelajaran mendalam menuntut adanya proses refleksi. Kepala sekolah sebagai teladan harus menunjukkan keterbukaan untuk mengevaluasi diri, dalam kaitan dengan peran Kepala Sekolah:
- Secara rutin melakukan refleksi pribadi atas kepemimpinan yang dijalankan.
- Mengajak guru dan siswa merefleksikan proses pembelajaran dengan jujur.
- Menunjukkan sikap berani mengakui kesalahan dan melakukan perbaikan.
Dampak bagi Pembelajaran Mendalam: Guru dan siswa belajar bahwa refleksi adalah bagian penting dari proses belajar, bukan kelemahan.
Kepala sekolah sebagai role model adalah fondasi utama dalam menciptakan ekosistem pembelajaran mendalam. Dengan menjadi teladan dalam integritas, semangat belajar, inovasi, kolaborasi, dan refleksi, kepala sekolah tidak hanya memberi arahan, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai pembelajaran mendalam dalam keseharian. Hal ini akan menumbuhkan budaya belajar yang berkarakter, berkelanjutan, dan siap menghadapi tantangan abad 21.
E. Pengelola Perubahan-Kepala sekolah harus mengelola proses perubahan melalui tahapan assess, design, implement, measure, reflect, and change, sehingga perubahan terukur, terarah, dan berkelanjutan. Perubahan di lingkungan sekolah tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui tahapan yang sistematis. Kepala sekolah sebagai leader of change berperan penting dalam memastikan setiap tahap perubahan berjalan efektif dan berkesinambungan. Berikut uraian perannya pada setiap tahapan:
1. Analisis Kebutuhan (Assess)
Pada tahap awal, kepala sekolah melakukan identifikasi masalah dan kebutuhan perubahan.
Peran Kepala Sekolah:
- Melakukan pemetaan kondisi sekolah melalui rapor mutu, hasil asesmen nasional, supervisi pembelajaran, maupun umpan balik dari guru, siswa, dan orang tua.
- Menganalisis kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi nyata.
- Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat perubahan.
- Menetapkan prioritas masalah yang paling mendesak untuk ditangani.