Contoh:Kepala sekolah memfasilitasi penggunaan Google Classroom atau Learning Management System (LMS) untuk mendukung pembelajaran hybrid.
5. Fasilitator dalam Monitoring dan Evaluasi: Agar pembelajaran mendalam berjalan sesuai tujuan, kepala sekolah perlu memfasilitasi proses monitoring dan evaluasi yang bersifat mendukung, bukan menghakimi, kaitan dengan peran Kepala Sekolah:
- Menyediakan instrumen supervisi akademik yang menilai keterlibatan siswa, kualitas proyek, dan proses refleksi.
- Memberikan umpan balik konstruktif kepada guru berdasarkan hasil observasi.
Contoh: Kepala sekolah mengadakan Lesson Study untuk memfasilitasi guru merefleksikan praktik pembelajaran bersama.
6. Fasilitator dalam Membangun Lingkungan Belajar yang Kaya Pengalaman:Â Pembelajaran mendalam tidak hanya terjadi di ruang kelas, melainkan di berbagai konteks nyata kehidupan, kaitan dengan peran Kepala Sekolah:
- Memfasilitasi kegiatan pembelajaran berbasis lingkungan dan masyarakat.
- Mendorong siswa melakukan eksplorasi, penelitian kecil, atau proyek sosial di luar sekolah.
- Menjadikan sekolah sebagai laboratorium kehidupan yang memberi pengalaman otentik.
Contoh: Kepala sekolah mendukung kegiatan field project tentang lingkungan, di mana siswa meneliti kualitas air sungai sekitar sekolah dan mengusulkan solusi.
Sebagai fasilitator, kepala sekolah memastikan seluruh komponen sekolah memiliki sumber daya, kesempatan, dan dukungan yang dibutuhkan untuk mewujudkan pembelajaran mendalam. Dengan peran ini, kepala sekolah tidak hanya mengarahkan, tetapi juga menjadi penghubung antara visi pendidikan dengan praktik nyata, sehingga tercipta ekosistem belajar yang inspiratif, kolaboratif, dan relevan dengan tantangan abad 21.
D. Teladan (Role Model)-Pemimpin yang menjadi teladan akan lebih mudah mengajak orang lain untuk berubah. Kepala sekolah perlu menunjukkan sikap disiplin, terbuka, inovatif, dan berintegritas. Peran Kepala Sekolah sebagai Teladan (Role Model) dalam Pembelajaran Mendalam diantaranya:
1. Teladan dalam Integritas dan Etika Profesional: Pembelajaran mendalam menekankan pembentukan karakter selain penguasaan kompetensi. Untuk itu, kepala sekolah harus menjadi contoh nyata nilai integritas, disiplin, dan etika professional, kaitan dengan peran Kepala Sekolah:
- Menunjukkan sikap jujur, konsisten, dan adil dalam mengambil keputusan.
- Menjadi panutan dalam kedisiplinan waktu, tanggung jawab, serta kepatuhan terhadap aturan.
- Menjadi figur yang transparan dalam pengelolaan manajemen sekolah, khususnya dalam penggunaan anggaran untuk program pembelajaran.
Dampak bagi Pembelajaran Mendalam: Siswa dan guru belajar bahwa keberhasilan bukan hanya dari aspek kognitif, tetapi juga dari kejujuran, tanggung jawab, dan etika.
2. Teladan dalam Semangat Belajar Sepanjang Hayat (Lifelong Learning):Â Pembelajaran mendalam mensyaratkan budaya belajar yang terus-menerus. Kepala sekolah perlu menunjukkan bahwa dirinya adalah pembelajar sejati, kaitan dengan peran Kepala Sekolah:
- Aktif mengikuti pelatihan, seminar, dan membaca literatur terbaru tentang pendidikan.
- Terlibat langsung dalam komunitas belajar guru, bukan sekadar pengawas.
- Menunjukkan keterbukaan terhadap kritik, masukan, dan gagasan baru.
Dampak bagi Pembelajaran Mendalam: Guru dan siswa terinspirasi untuk terus belajar, bereksperimen, dan tidak takut gagal karena melihat teladan dari pemimpinnya.