Pentingnya Perilaku Individu dan Kelompok dalam Organisasi

Manusia adalah salah satu aspek penting dari sebuah organisasi. Kinerja suatu organisasi sangat bergantung pada kinerja individu yang menciptakannya. Semua pekerjaan di perusahaan, karyawan menentukan keberhasilannya. Oleh karena itu, berbagai upaya peningkatan produktivitas perusahaan harus dimulai dengan peningkatan produktivitas karyawan. Oleh karena itu, memahami perilaku organisasi menjadi sangat penting untuk meningkatkan kinerja seseorang. 

Pada umumnya setiap individu memiliki kebutuhan hidup, mulai dari kebutuhan yang sederhana (primer) hingga kebutuhan yang lebih atau lebih luas (sekunder). Karena untuk memenuhi kebutuhannya, setiap individu membutuhkan tempat untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi manusia membutuhkan organisasi untuk memenuhi kebutuhannya. 

Baik itu organisasi di bidang pendidikan, hiburan, pekerjaan dan lainnya. Dalam perilaku organisasi dijelaskan bagaimana perbedaan kebutuhan antar individu, kepribadian -- karakteristik masing-masing individu dan bagaimana komunikasi interpersonal mempengaruhi pencapaian tujuan.

Suatu organisasi disebut sistem sosial karena didalamnya terdapat sekelompok orang yang memiliki hubungan satu sama lain sehingga dapat berinteraksi dengan para pelaku organisasi tersebut. 

Dalam perilaku organisasi, individu harus mampu beradaptasi dengan bersosialisasi dengan orang lain. Ini akan membuat tugas yang diberikan lebih mudah karena tugas dapat dilakukan bersama-sama. Karena setiap orang mempunyai kebutuhan, ada baiknya dalam perilaku organisasi seseorang dapat hidup berdampingan dengan orang lain sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat tercapai.

Kelompok adalah bagian dari kehidupan manusia. Setiap hari orang akan berpartisipasi dalam kegiatan kolektif. Demikian juga, kelompok adalah bagian dari kehidupan organisasi. 

Ada banyak kelompok seperti itu di dalam organisasi. Hampir secara umum, orang-orang yang tergabung dalam organisasi besar atau kecil cenderung mencari privasi dalam kelompok tertentu. Berawal dari kesamaan tugas yang dilakukan, dari kedekatan dengan tempat kerja, dari seringnya pertemuan dan mungkin dari kesenangan bersama, lahirlah sebuah kedekatan. Singkatan dari grup di beberapa organisasi. 

Perilaku individu dalam organisasi  

Menurut Soekidjo Notoatmojo, perilaku adalah respon atau tanggapan seseorang yang tetap tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Louis Thurstone, sedangkan menurut Rensis Likert dan Charles Osgood, perilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau respon dari perasaan. 

Artinya sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak pada objek atau perasaan mendukung atau memihak pada objek tersebut.

 Perilaku individu dalam suatu organisasi merupakan bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi. Setiap individu dalam organisasi akan berperilaku berbeda dan perilaku mereka, sebagaimana ditentukan oleh lingkungan masing-masing, benar-benar berbeda.  

Seseorang membawa keterampilan pribadi, keyakinan, harapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya ke organisasi. Ciri-ciri yang dimiliki individu ini akan terwujud ketika memasuki lingkungan baru, yaitu organisasi atau organisasi lain.

Organisasi juga merupakan lingkungan dengan ciri-ciri seperti keteraturan, yang dinyatakan dalam susunan hierarkis, pekerjaan, tugas, wewenang, tanggung jawab, sistem pengupahan, sistem pengendalian, dan lain-lain. 

Dasar-dasar Perilaku Pribadi Pribadi/perilaku manusia merupakan fungsi dari interaksi antara orang atau individu dengan lingkungannya. Semua perilaku individu dipengaruhi oleh sejumlah fitur, yaitu:  

A. Karakteristik biografi Karakteristik biografi adalah karakteristik pribadi, termasuk:  

1. Usia  dampak manusia yang besar yang berperilaku terutama dalam organisasi yang akan berkurang, termasuk cara dia bekerja, menanggapi rangsangan yang diberikan oleh orang lain. Keduanya memiliki konsistensi yang hampir sama dalam pemecahan masalah, kemampuan analisis kompetitif, motivasi, sosialisasi dan kemampuan belajar 

3. Status perkawinan Status perkawinan akan memperkuat rasa tanggung jawab seseorang terhadap keluarganya. berharga dan penting karena memiliki tanggung jawab terhadap keluarganya, biasanya karyawan yang sudah menikah senang dan puas dengan pekerjaannya dibandingkan dengan karyawan yang masih lajang. 

 4. Jam kerja Jam kerja yang lebih lama menunjukkan bahwa seseorang memiliki pengalaman kerja yang lebih banyak daripada rekan kerja barunya dan hal ini akan mempengaruhi perilakunya di tempat kerja.  

Setiap individu memiliki karakteristik seperti kemampuan, keyakinan pribadi, harapan, kebutuhan dan pengalaman masa lalu. Organisasi sebagai lingkungan individu juga memiliki ciri-ciri, antara lain: keteraturan yang dinyatakan dalam struktur hierarki, pekerjaan, tugas, wewenang, tanggung jawab, sistem penelitian, sistem kendali, dan lain-lain.

Perilaku kelompok dalam organisasi 

Setiap individu dalam kehidupan memiliki kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda, oleh karena itu sifat dan karakteristik masing-masing individu berbeda, jelas mereka akan memiliki potensi yang besar jika diwujudkan untuk kepentingan dan tujuan bersama. kepentingan dan tujuan, maka perilaku mereka akan menjadi perilaku kelompok untuk solidaritas. 

Definisi perilaku kelompok dan klasifikasi kelompok 

Perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan bergantung satu sama lain untuk menghasilkan hasil yang positif bagi kedua kelompok, jangka panjang dan untuk pertumbuhan pribadi, yang melihat kelompok sebagai unit terpadu dari orang-orang yang berinteraksi, berkontribusi pada beberapa proses kelompok dan mencapai kesepakatan dan ketidaksepakatan melalui interaksi bersama.

Suatu kelompok dapat dibagi menjadi dua, yaitu kelompok formal dan kelompok informal. Kelompok formal adalah kelompok yang ditentukan oleh struktur organisasi seperti presiden dan kabinet menterinya, presiden DPR dengan anggota komite, dll. Kelompok informal adalah kelompok terstruktur atau tidak terstruktur, kelompok formal atau tidak terdefinisi organisasi yang muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan akan kontak sosial. 

Kelompok adalah bagian dari kehidupan manusia. Setiap hari orang akan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, seperti halnya kelompok adalah bagian dari organisasi, akan ada banyak kelompok dalam organisasi. 

Ciri-ciri kelompok adalah: kehadiran dua orang atau lebih, interaksi di antara mereka, berbagi tujuan bersama dan fakta melihat diri sendiri sebagai sebuah kelompok. 

Perilaku pada dasarnya diarahkan pada tujuan, yaitu perilaku kita umumnya dimotivasi oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Dan untuk mencapai tujuan tertentu, seseorang selalu punya alasan. alasan adalah "mengapa" dari perilaku. Motif muncul dan mendukung aktivitas serta menentukan arah umum perilaku seseorang. Motif atau kebutuhan merupakan motor penggerak utama aktivitas. 

Perilaku kelompok adalah reaksi anggota kelompok terhadap struktur sosial kelompok dan norma-norma yang diterapkan kelompok itu. Jadi ketika sebuah tim memasuki dunia organisasi, karakteristik yang dibawanya adalah keterampilan, keyakinan pribadi, harapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lalu.

 Dan organisasi juga memiliki ciri-ciri, yaitu keteraturan yang dinyatakan dalam susunan hierarkis, tugas, pekerjaan, wewenang, tanggung jawab, sistem penggajian, sistem kendali, dan lain-lain.