Mohon tunggu...
Hadi Hartono
Hadi Hartono Mohon Tunggu... Penulis Lepas, Bisnis digital, Editor naonsia.com dan gerungnews.com

Hadi Hartono was born in Tangerang 55 years ago. He has a Bachelor's degree in Business Management from a private university in Jakarta and a diploma in Financial Management from the Akademi Pimpinan Perusahaan – Ministry of Industry in Jakarta. Hadi Hartono served as Director of PT Naya Indo Nusa from 2014 to 2021. He is currently the Chief Editor of the online media Naonsia.com and also manages his personal blog, hadihartono.com. In the organizational world, Hadi was the Chairman of the DPD of the Indonesian Micro and Small Business Association (Hipmikindo) in Banten Province from 2015 to 2020. He has also been a member of the Indonesian Tourism Operators Association (ASPPI) since 2015. He was a member of the Tangerang Regency DPRD for one term and served two terms in the Banten Provincial DPRD. Hadi has written several books, including Mengelola Minimarket Mandiri, published by Indonesia Cerdas in Yogyakarta, From Zero to Owner, published by Andi in Yogyakarta, and Elon Musk: Kaya Karena Inovasi, published by Mafy Media in Solok City. In addition to print books, he has also written dozens of eBooks on business and personal development. Novelis di KBM.ID atau kbm app https://shorturl.at/FMtOG

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies Baswedan Dalam Perspektif Bung Karno

1 Juni 2025   14:38 Diperbarui: 1 Juni 2025   15:29 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dibuat dengan banfuan ChatGpt

Anies Baswedan dalam Perspektif Bung Karno

Bung Karno dan Anies Baswedan adalah dua tokoh yang lahir dari zaman yang berbeda, namun sama-sama dikenal sebagai pemimpin dengan kekuatan kata, pemikiran yang strategis, dan daya tarik intelektual. Bung Karno adalah pendiri bangsa, peletak dasar ideologi Indonesia, pemimpin revolusi yang menyatukan kebangsaan, Islam, dan Marxisme dalam Pancasila. Anies Baswedan adalah intelektual muda yang menjelma menjadi tokoh politik nasional, dikenal karena pidato-pidato reflektif, gagasan pendidikan, serta kepemimpinan di DKI Jakarta dan peran dalam pemilihan presiden 2024.

Bagaimana Bung Karno akan melihat Anies Baswedan? Apakah ia akan menganggapnya sebagai penerus ide-ide revolusi, atau sebagai representasi elitisme politik yang pernah ia lawan? Tulisan ini akan membedah Anies Baswedan dalam perspektif Bung Karno, bukan sekadar untuk menilai, tetapi untuk menguji apakah pemimpin hari ini masih berada di jalan yang dirintis oleh Sang Proklamator.

---

1. Kecintaan pada Ilmu dan Bahasa: Titik Temu Kultural

Bung Karno mencintai kata-kata. Ia percaya bahwa retorika bisa membakar semangat bangsa dan mengguncang dunia. Pidato-pidatonya bukan sekadar orasi, melainkan strategi politik, senjata ideologis, dan sarana pendidikan rakyat. Demikian pula Anies Baswedan, yang sejak awal dikenal sebagai orator dan pendidik. Pidatonya sarat kutipan, bernas dalam konsep, dan apik dalam narasi.

Dalam aspek ini, Bung Karno kemungkinan besar akan merasa ada persaudaraan intelektual. Ia akan menghargai kemampuan Anies menghidupkan gagasan dan membangun narasi. Namun ia juga akan mengingatkan, bahwa kata-kata tidak boleh menjadi pengganti kerja nyata. Seperti yang sering ia tekankan:

> "Bangsa ini tidak butuh kata-kata indah saja. Bangsa ini butuh kerja, perjuangan, dan darah!"

Bung Karno akan menilai apakah retorika Anies dibarengi dengan tindakan revolusioner, atau hanya sebagai bentuk estetika politik yang indah namun tidak menggugah struktur ketimpangan.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun