Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis. Jurnalis.

The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Untuk kerja sama penulisan, saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tak Perlu Menunggu "Sore", Segera Awali Pola Hidup Sehat

18 Agustus 2025   08:29 Diperbarui: 19 Agustus 2025   11:02 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengawali pola hidup sehat dimulai dari diri sendiri (Foto: Freepik/serhii_bobyk)

"Who are you? (Siapa kamu?)"

"Hai, Aku Sore. Istri kamu dari masa depan".

Penikmat film, utamanya yang sudah menonton film Sore: Istri dari Masa Depan pastinya sudah hafal dengan dialog singkat tapi bikin penasaran tersebut.

Anak-anak muda, para bujangan, apalagi yang masih jomblo, mungkin berharap bisa mendapatkan scene serupa di awal film garapan Yandy Laurens tersebut di kehidupan nyata mereka.

Ketika terbangun dari tidur di pagi hari, mendadak ada wanita berparas manis. Duduk di ujung kasur. Lantas berujar "Aku Sore, istri kamu dari masa depan". 

Ah ya, bagi yang belum pernah nonton film ini, sedikit bocoran, Mbak Sore ini--baik yang diperankan Sheila Dara (di film) ataupun Tika Bravani (di web series)--datang dari masa depan dengan maksud mulia.

Dia ingin membuka pikiran Jonatan (calon suaminya kelak). Lebih tepatnya mengubah gaya hidup Jo yang ketika masih bujangan, jauh dari pola hidup sehat. 

Ada skena ketika Sore membuang rokok dan menumpahkan botol berisi minuman beralkohol. 

Ada pula scene Sore mengajak Jonatan untuk membiasakan bangun pagi lantas berolahraga. 

Dan agar bisa bangun pagi, Jo diminta mengubah pola kerja di depan laptop sampai larut malam. Tak lagi begadang.

Termasuk bagaimana Sore mengubah mindset Jo agar mau makan lebih sehat dengan banyak mengonsumsi sayur.

Semua hal ajaib itu dilakukan Sore bukan tanpa maksud. Karena dia tahu apa yang terjadi pada Jo di masa depan, bila dia tidak mengubah kebiasaan buruknya itu. 

Bagi yang penasaran kelanjutan ceritanya, silahkan datang ke bioskop yang masih ada layar film Sore: Istri dari Masa Depan. Atau intip ceritanya di web series.

Refleksi tentang pola hidup sehat

Bagi saya, film Sore: Istri dari Masa Depan ini menghadirkan banyak pesan baik yang bisa dijadikan pelajaran. Bergantung kita mau mengambil pesan baik dari angle yang mana.

Untuk tulisan ini, saya memilih untuk memunculkan pesan agar anak muda mulai membiasakan hidup sehat selagi muda.

Ingat, apa yang kita lakukan di usia muda, kelak akan terasa dampaknya ketika usia kita terus bertambah. 

Persis seperti kata peribahasa "Siapa menabur, dia akan menuai". Bahwa, setiap perbuatan, baik itu baik maupun buruk, pasti akan mendatangkan akibat yang sesuai.

Bukankah memang ada banyak anak muda yang gaya hidupnya seperti Jonatan di film Sore: Istri dari Masa Depan itu?

Dulu ketika muda, saya pun pernah memiliki pola hidup yang kurang sehat karena imbas kerjaan. 

Bekerja kantoran sebagai jurnalis di 'pabrik koran', membuat saya terbiasa pulang larut malam. Setiba di rumah pun tidak langsung tidur. Sering begadang sampai dini hari.

Tidur beberapa jam. Lantas, selepas Sholat Shubuh, kembali tidur sesi dua.

Makan pun tidak teratur. Kadang sarapan pagi baru bisa dilakukan siang bahkan sore. Lantas makan lagi malam ketika bekerja atau malah sepulang kerja.

Pola makan amburadul dan kelelahan karena kurang tidur itu membuat saya beberapa kali terserang radang tenggorokan bahkan typus.

Tapi untungnya, saya tidak merokok. Juga tidak minum alkohol. 

Bilapun jarang olahraga jalan pagi, saya masih rutin main futsal dan sepak bola. Minimal badan masih rutin bergerak. Tidak mager. 

Seiring bertambahnya usia, apalagi ketika sudah menikah dan punya anak, pola hidup saya pun pelan-pelan berubah. 

Jam makan jadi lebih tertib karena berangkat kerja sering dibawain istri bekal makan. Pola tidur juga lebih tertib. Tidak ada lagi cerita malam-malam main futsal. 

Kini, di usia 40 tahun lebih, semakin sadar untuk menjalani pola hidup sehat. 

Menjaga pola makan. Bukan hanya tentang jam makan tetapi juga memperhatikan apa saja makanan yang dimakan. Tidak asal menuruti keinginan.

Selepas Shubuh, diusahakan untuk rutin jalan pagi. Kalaupun olahraga malam, hanya main badminton seminggu sekali dengan bapak-bapak kompleks perumahan. 

Plus main sepak bola di akhir pekan untuk menyambung pertemanan dengan teman-teman lama. Tentunya mainnya menyesuaikan usia. Malah yang ditunggu adalah canda tawa selepas main.

"Jangan maksa main bolanya, ingat usia," begitup pesan istri setiap saya pamit berangkat main bola.

Mulai dari diri sendiri, tak perlu menunggu Sore 

Kembali ke cerita film, siapa sih yang pengen mengalami pengalaman seperti di film Sore: Istri dari Masa Depan itu.

Kalian yang sudah nonton, mungkin ketika sepulang dari gedung bioskop, pernah berandai-andai begitu. 

Membayangkan ada Sore yang hadir dalam hidup kalian. Mendampingi dan mengingatkan kalian agar berubah dan menjalani hidup lebih sehat. 

Tapi, hadirnya sosok seperti Sore itu hanyalah cerita di film. 

Dengan kata lain, tidak perlu berandai-andai bahwa sampean (Anda) yang masih muda dan belum menikah, lantas bertemu istri yang datang dari masa depan kemudian mengubah kalian jadi lebih baik.

Hidup yang nyata tidak begitu.

Bahwa, untuk mengubah hidup kita menjadi lebih sehat dan menjaga kesehatan, harus dimulai dari diri sendiri. Dimulai dari sekarang. Dimulai dari yang paling mudah dilakukan. Tak perlu menunggu Sore.

Kuncinya motivasi. 

Bahwa menjaga kesehatan, bukan hanya untuk diri sendiri. Tapi juga untuk bisa lebih lama (sehat) bersama orang-orang tersayang.

Kabar bagusnya, sosok Sore yang mengingatkan kita jadi lebih baik itu bisa benar-benar ada dalam kehidupan kita, meski tidak hanya berwujud sebagai istri.

Dia bisa berwujud teman-teman yang baik. 

Bila circle pertemanan kita banyak berisikan teman-teman yang sehat pola pikir dan gaya hidupnya, kita juga akan tergerak untuk melakukan hal serupa.

Memang, orang lain tidak bisa mengubah seseorang kalau dirinya sendiri belum mau berubah. 

Namun, dengan mereka hadir dan tetap menemani berproses, itu sudah jadi motivasi luar biasa. Salam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun