Dan memang, bisa dibayangkan bagaimana lelahnya Marcus/Kevin. Kita yang tidak ikut bermain, membayangkan saja mungkin bakal ikut merasa lelah.
Saat ini, mereka adalah pemain Indonesia yang paling lelah.Â
Betapa tidak, mereka satu-satunya pasangan yang tampil beruntun sejak Piala Sudirman, Piala Thomas, Denmark Open, French Open, Hylo Open German, Indonesia Masters, dan kini Indonesia Open.
Apalagi, mereka ganda Indonesia yang paling bisa melangkah jauh alias bermain paling banyak karena tampil di final French Open, lalu juara Hylo Open dan tampil di final Indonesia Masters.
Tenaga terkuras lewat rubber game selama satu jam lebih
Â
Tapi memang, dalam soal etos kerja, pemain-pemain Indonesia baik yang muda maupun yang merasa sudah senior, layak mencontoh Marcus dan Kevin. Seperti yang saya tulis di sini https://www.kompasiana.com/hadi.santoso/61982da006310e1f91257d63/soal-etos-kerja-marcus-kevin-layak-dicontoh-pemain-pemain-indonesia.
Meski lelah luar biasa, mereka tetap mampu berjuang maksimal di lapangan. Mungkin juga mencoba dan memaksa diri tetap kuat.
Menghadapi ganda Jepang, Matsui/Takeuchi yang kondisinya lebih bugar, Marcus/Kevin masih bisa menang.
Tetapi memang, bagaimanapun, kondisi fisik yang mulai menurun tidak bisa dipungkiri. Terlebih, laga tiga game melawan ganda Jepang itu berlangsung selama 1 jam lima menit. Sangat melelahkan.
Apalagi, ganda Jepang ini terlihat meng-copy permainan rekan mereka, Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi yang mengalahkan Marcus/Kevin di final Indonesia Masters 2021.
Di game pertama, Matsui/Takeuchi langsung tampil gas pol. Mereka menang dengan skor lumayan jauh 21-12. Lalu, mencoba menguras stamina Marcus/Kevin di game kedua. Namun, Minnions--julukan Marcus/Kevin, mampu mengambil game kedua dengan kemenangan 21-18.
Itu seperti pola final Indonesia Masters kemarin saat Marcus/Kevin kalah di game pertama, menang di game kedua, lalu kalah dengan skor tipis di game ketiga.