Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kabar Kenaikan UMP, Antara Deadline, Cemas, dan Harapan Selangit

23 November 2021   09:23 Diperbarui: 24 November 2021   21:45 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengumuman Kenaikan UMP menjadi kabar yang paling ditunggu oleh para pekerja menjelang akhir tahun |  SHUTTERSTOCK/AIRDONE

Apalagi, sebagai pekerja pabrik koran di perusahaan sebesar KKG (kelompok Kompas Gramedia), gaji saya relatif lebih besar dibandingkan dengan teman-teman media di kota tempat saya bekerja.

Momen penetapan UMP itu baru membuat saya merasa cemas ketika saya ngepos di desk pemerintahan sekitar tahun 2011. Akhir tahun, saya dibuat dag dig dug menunggu pengumuman penetapan UMP/UMK.

Bukan melulu soal besarannya, tapi lebih kepada waktu pengumumannya yang digelar malam hari. Dan lagi, kala itu belum ada WhatsApp yang seringkali mengabarkan informasi weruh sak duruning winarah.

Saya cemas bila pengumuman itu molor alias tidak tepat waktu sehingga melewati batas deadline media tempat saya bekerja.

Di hampir semua media cetak, berlaku aturan bahwa deadline adalah segalanya.

Bahwa, berita sebagus apapun, bila lewat deadline, ya sudahlah. Sebab, namanya media cetak harus dicetak. Berita yang ditulis, disunting, di layout, lalu naik cetak. Tentu, untuk naik cetak tidak bisa tertunda hanya karena menunggu satu berita.

Karenanya, saya yang ketika itu mendapat tugas khusus untuk memantau, meliput, dan menuliskan kabar itu, berharap agar pengumumannya tepat waktu sehingga beritanya bisa tayang.

Bagi pekerja media, momen menunggu seperti itu menantang.

Sebab, awak media tidak sekadar diam menunggu pengumuman. Tapi juga sibuk mencari narasumber utama dan sekunder yang bisa diwawancara. Sibuk menerima dan menjawab telpon dari atasan di kantor yang sudah tidak sabaran menagih beritanya, hingga sibuk memikirkan angle tulisan yang akan ditulis. Berkejaran dengan waktu.

Seingat saya, liputan pertama saya dalam pengumuman UMP/UMK itu sukses. Dalam artian, saya bisa menuliskannya sebelum memasuki deadline. Terlebih, tulisan itu memang diplot untuk halaman utama/halaman satu.

Pernah berharap UMP/UMK naik selangit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun