Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Koeman dan Pelajaran "Kenal Dekat Tak Selalu Bisa Jadi Rekan Kerja Oke"

28 Oktober 2021   10:19 Diperbarui: 28 Oktober 2021   17:10 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronald Koeman dipecat Barcelona usai kekalahan dari Rayo Vallecano di Liga Spanyol (28/10)/(AFP/Patricia De Melo Moreira/Kompas.com)

Musim ini, meski Messi pergi, rencana Koeman tampak oke ketika Barca mendatangkan Memphis Depay, Sergio Aguero, plus mencuatnya beberapa pemain muda seperti Pedri dan tentu saja Ansu Fati.

Namun, penampilan Barcelona ternyata amburadul. Di Liga Spanyol, dari 10 kali main, I'Blaugrana hanya bisa menang empat kali. Lalu pernah kalah dari Atletico Madrid, Real Madrid, dan Rayo Vallecano tadi pagi.

Di klasemen, Barca ada di posisi 9 dengan 15 poin. Tertinggal 6 poin dari Real Madrid yang menjadi pemuncak klasemen.

Sementara di Liga Champions, Barca malah meraih hasil memalukan. Mereka kalah beruntun di dua laga awal fase grup dengan skor 0-3 dari Bayern Munchen dan Benfica.

Dari rentetan hasil itu, mudah menyimpulkan bahwa masa depan Barca bersama Koeman tampak meragukan. Meski, pendukung Barca pastinya tidak meragukan cinta Koeman. Tapi, cinta saja tidak cukup.

Jadi bukti, legend tidak berarti akan sukses melatih klub

Kegagalan Koeman di Barca yang berakhir pada pemecatan, menjadi bukti bahwa tidak selalu orang yang kita kenal baik, bisa menjadi partner kerja yang berhasil.

Ya, Koeman bukan orang asing di Barcelona. Dia termasuk legenda. Jauh sebelum era Ronaldindo dan Messi, Koeman lah yang membawa Barcelona juara Liga Champions.

Satu gol Koeman membawa Barcelona mengalahkan Sampdoria di final 1992 (kala itu Liga Champions masih bernama European Cup). Itulah gelar pertama Barcelona di Liga Champions.

Itupula salah satu alasan Barca memilih Koeman sebagai pelatih. Ada kedekatan emosional. Legenda klub melatih klub di era sekarang. Itu terdengar keren kan.

Boleh jadi karena alasan itu, Barca menutup mata pada prestasi kepelatihan Koeman yang sebenarnya tidak istimewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun