Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengenalkan Semangat Net-Zero Emissions (NZE) kepada Para 'Pewaris Bumi'

24 Oktober 2021   16:38 Diperbarui: 24 Oktober 2021   16:39 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mewujudkan NZE bukan hanya tugas pemerintah, tapi tugas bersama/Foto: iStock/metamorworks

Akan menjadi omong kosong bila kita ingin membagikan semangat NZE kepada anak-anak tapi kita sendiri belum paham makna dari Net-Zero Emissions ini?

Dari beberapa referensi yang saya sarikan, istilah Net-Zero Emissions alias nol-bersih emisi muncul sejak 2008. NZE semakin jadi sorotan usai KTT Iklim di Paris pada 2015 mewajibkan negara industri dan maju mencapai nol-bersih emisi pada 2050.

Perlu diketahui, nol-bersih emisi bukan berarti berhentinya manusia memproduksi emisi. Sebab, secara alamiah, manusia dan dunia tidak bisa tak memproduksi emisi. Setiap kali bernapas, kita menghasilkan emisi karbon berupa karbon dioksida (CO2).

Yang dimaksud nol-bersih emisi adalah karbon negatif. Bahwa, emisi yang diproduksi manusia bisa diserap sepenuhnya sehingga tak ada yang menguap hingga ke atmosfer.

Emisi karbon sepenuhnya diserap oleh bumi sehingga tidak menimbulkan pemanasan global inilah yang menjadi esensi dari NZE. Dibutuhkan peran manusia dan tentunya bantuan teknologi untuk mewujudkan cita-cita bersama itu.

Kebijakan pemerintah dan tantangan mewujudkan NZE


Net-Zero Emissions kini jadi puncak harapan masa depan (expected future milestone). Sebab, NZE akan membuat bumi jadi lebih hijau dan ramah bagi umat manusia.

Pemerintah Indonesia menargetkan untuk mencapai Net-Zero Emissions (NZE) selambat-lambatnya tahun 2060.

Berbagai kebijakan pembangunan rendah karbon diterapkan di berbagai sektor. Salah satunya di sektor energi seperti efisiensi energi, pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), penerapan Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Bahkan, demi mencapai harapan itu, ada beberapa kementerian berada di garda terdepan dalam menangani isu perubahan iklim. Seperti Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan, Kementerian ESDM, Perhubungan, Industri, Pertanian, dan Kementerian Keuangan.

Dalam hal ini, Bappenas bertugas menyusun perencanaan ke depan. ESDM fokus dengan sektor energi. Lalu, Perhubungan, Industri, dan Pertanian berkaitan dengan teknologi yang menggunakan energi. Dan keuangan akan menjadi kunci pembiayaan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim menuju NZE.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun