Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Jumpa Malaysia, Semoga Ginting "Kerasukan" Semangat Kento Momota

15 Oktober 2021   09:54 Diperbarui: 15 Oktober 2021   09:58 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atnhony Ginting perlu meniru semangat Momota saat Indonesia melawan Malaysia di perempat final Piala Thomas, Jumat (15/10)/bwf/badminton photo

Indonesia rupanya berjodoh dengan Malaysia dalam kejuaraan beregu bulutangkis di tahun ini.

Tadi malam, hasil undian 'menjodohkan' tim putra Indonesia dengan Malaysia di perempat final Piala Thomas 2020.

Laga perempat final Indonesia vs Malaysia tersebut akan digelar di Ceres Arena di Kota Aarhus, Denmark, Jumat (15/10) pukul 13.30 waktu Eropa atau mulai pukul 18.30 WIB.

Hasil dawing perempat final juga mempertemukan Denmark melawan India. Dua game Indonesia vs Malaysia dan Denmark vs India ini ada di pool atas. Artinya, bila Indonesia menang atas Malaysia, lawan mereka di semifinal antara Denmark atau India.

Sementara di pool bawah, Thailand akan menantang China yang merupakan juara bertahan. Sementara Korea Selatan akan menghadapi Jepang.

Ini merupakan kali kedua dalam dua pekan, tim Indonesia bertemu Malaysia. Sebelumnya, pada 1 Oktober lalu, Indonesia menghadapi Malaysia di perempat final Piala Sudirman 2021 di Finlandia.

Hasilnya kita sama-sama tahu, Indonesia yang di atas kertas sebenarnya diunggulkan karena beberapa pemain unggul secara ranking BWF, kalah 2-3 dari Malaysia.

Karenanya, perjumpaan di perempat final Piala Thomas malam nanti akan menjadi momen revans bagi Indonesia. Ya, saatnya membalas kekalahan.

Tentu saja, gelaran Piala Sudirman berbeda dengan Piala Thomas. Meski sama-sama memainkan lima game.

Kita tahu, Piala Sudirman memainkan semua nomor di bulutangkis, yakni tunggal putra, ganda putra, tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Sementara di Piala Thomas memainkan tiga nomor tunggal putra dan dua ganda putra.

Diharapkan jadi 'pembuka jalan', Ginting perlu meniru Momota

Bila ingin mengalahkan Malaysia, penampilan pemain-pemain Indonesia harus lebih baik. Utamanya mereka yang tampil di Piala Sudirman.

Kita tahu, di Piala Sudirman lalu, Malaysia mampu mengambil dua game awal di nomor tunggal putra dan ganda putra. Anthony Sinisuka Ginting kalah 11-21, 16-21 dari Lee Zii Jia dan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya takluk dari Aaron Chiah/Soh Wooi Yik.

Bila merujuk line up terbaik Indonesia dan Malaysia berdasarkan ranking pemain, maka Ginting (24 tahun) yang kini ada di rangking 5, akan kembali berjumpa Lee Zii Jia (23 tahun/ranking 8) di game pertama.

Dalam format beregu, penampilan pemain pertama akan sangat krusial. Sebab, kemenangan pertama akan menaikkan semangat tanding pemain-pemain lainnya. Itu yang harus dilakukan Ginting.

Tentu saja tidak mudah. Sebab, Lee Zii Jia kini sedang on fire.

Ginting harus tampil lebih oke dibandingkan di Piala Sudirman lalu. Minimal, dia nosa mengulang penampilan apik seperti saat mengalahkan Chou Tien-chen (CTC) dari Taiwan.

Meski, CTC dan Lee Zii Jia dua pemain yang berbeda gaya main. CTC tipikal pemain yang suka bermain dengan tempo lambat. Sebaliknya, Lee Zii Jia tipikal pemain agresif yang senang menyerang.

Menghadapi pemain agresif yang doyan menyerang, tidak ada pilihan bagi Ginting selain juga harus bermain agresif. Kira-kira seperti yang dilakukan Kento Momota.

Kento Momota?

Ya, benar. Kamis (14/10) siang kemarin, Kento Momota mampu mengalahkan Lee Zii Jia lewat rubber game saat Jepang menang 4-1 atas Malaysia di pertandingan terakhir Grup D.

Di game itu, Lee Zii Jia langsung bermain agresif di set pertama. Dia menang dengan skor 21-15. Namun, Momota berbalik unggul 21-12 di game kedua lewat permainan cepat mengandalkan pukulan drive dan smash, plus defense oke.

Lantas, di set ketiga, pertandingan berlangsung alot. Sempat terjadi setting point saat skor 20-20. Lantas, Momota menyudahi perlawanan Lee Zii Jia dengan skor 23-21.

Ya, cara main cepat ala Momota itulah yang bisa ditiru Ginting saat melawan Lee Zii Jia nanti. Cepat dilawan dengan cepat.

Sebab, bila bermain lambat, itu sama saja memberikan kesempatan Lee Zii Jia untuk terus menyerang dan meraih poin demi poin.

Itu yang terjadi saat Piala Sudirman lalu. Ginting dipaksa bertahan dan tidak bisa mengembangkan permainan.

Saat bermain dalam kondisi 'prime' nya, Ginting sebenarnya bisa menampilkan permainan kelas dunia. Ginting pernah mengalahkan Momota dengan cara begitu. Permainan cepat dan minim error.

Siapa tahu, Ginting meminta masukan dari Momota. Sebab, keduanya saling kenal. Badminton lovers juga punya sebutan khusus untuk mereka: Momogi alias Momota dan Ginting.

Bukan hanya gaya main, Ginting juga perlu meniru mentalitas Momota.

Sama seperti Ginting, Momota juga dikalahkan Lee Zii Jia di semifinal Piala Sudirman (2/10) lalu. Ketika Jepang sudah unggul 2-0, Momota tampil di game ketiga dan bisa menyudahi perlawanan Malaysia.

Namun, Momota ternyata kalah straight game dari Lee Zii Jia dengan skor ketat, 20-22, 19-21. What a game !

Nah, bila Momota bisa melakukan revans di Piala Thomas atas Lee Zii Jia, Ginting jangan mau kalah.

Duel melawan Malaysia diprediksi ketat

Andai Ginting bisa menang, tentu itu akan memotivasi tunggal putra kedua Indonesia, Jonatan Christie yang main di game ketiga.

Saat melawan Taiwan, Jonatan tampil apik dan menyumbang poin kemenangan untuk Indonesia. Boleh jadi, Jonatan termotivasi oleh Ginting yang menang di game pertama sehingga dirinya juga ingin menyumbangkan poin.

Seandainya bisa mengambil dua game di nomor tunggal pertama dan kedua, besar kemungkinan tim Thomas Indonesia akan lolos ke semifinal.

Apalagi bila ganda pertama Indonesia juga bisa menyumbangkan poin. Pertandingan perempat final nanti bisa berakhir cepat.

Namun, kemungkinan itu bisa juga meleset. Terlebih, sejarah panjang Indonesia dan Malaysia di Piala Thomas, kerapkali berlangsung sengit. Seperti ada nuansa emosional lebih besar ketika menghadapi negeri jiran.

Seperti di Piala Thomas 2018 lalu, Indonesia berjumpa Malaysia di perempat final di Bangkok, Thailand.

Malaysia merebut game pertama ketika pemain senior mereka, Lee Ching Wei mengalahkan Ginting. Indonesia lantas meraih tiga poin beruntun lewat Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, Jonatan Christie, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Nah, sangat mungkin, tiga pemain yang meraih poin atas Malaysia di Piala Thomas 2018 silam, akan kembali dimainkan.

Marcus/Kevin yang disimpan saat melawan Taiwan, kemungkinan akan kembali dimainkan di game kedua yang memainkan nomor ganda. Mereka akan melawan pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang kini masih menjadi ganda ranking 1 dunia, kalah beruntun dari Aaron/Soh di perempat final Olimpiade 2020 dan peremat final Piala Sudirman 2021.

Sementara di game ketiga, bila merujuk line up Malaysia saat melawan Jepang kemarin, Chem June Wei (24 tahun) yang kini ada di ranking 67 bakal menjadi lawan Jonatan Christie.

Lalu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto bila bermain sebagai ganda kedua, akan menghadapi Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Mohd Rumsani yang kini ada di ranking 26.

Tanpa meremehkan lawan, bila tampil dalam permainan terbaiknya, Fajar/Rian (ranking 7) seharusnya bisa menang.

Mereka tengah kondisi bagus. Itu terlihat ketika melawan pasangan Taiwan peraih medali emas Olimpiade 2020, Lee Yang/Wang Chi lin. Permainan mereka oke meski kalah rubber game.

Di game kelima, Shesar Hireen Rhustavito kemungkinan berhadapan dengan Ng Tze Yong atau Leong Jun Hao. Nama terakhir menjadi satu-satunya pemain Malaysia yang menang saat kalah 1-4 dari Jepang.

Shesar telah dua kali menjadi penentu kemenangan 3-2 Indonesia atas Thailand dan Taiwan. Andai pertandingan malam nanti ditentukan di game kelima, semoga dia kembali tampil oke.

Namun, di pertandingan babak gugur ini, game keempat dan kelima hanya akan dimainkan bila skor masih berimbang. Tapi, bila ada tim yang bisa menang 3-0, game keempat dan kelima tidak dimainkan. Begitu juga ketika menang 3-1, game kelima tidak akan dimainkan.

Semoga tim Thomas Indonesia bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya di perempat final malam nanti.

Setelah tim Uber Indonesia tersingkir di perempat final usai dikalahkan Thailand 2-3, Jumat (15/10), pecinta bulutangkis Indonesia tentu berharap tim Piala Thomas bisa menang dan lolos ke semifinal. Semoga.

Salam bulutangkis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun