Di game itu, Lee Zii Jia langsung bermain agresif di set pertama. Dia menang dengan skor 21-15. Namun, Momota berbalik unggul 21-12 di game kedua lewat permainan cepat mengandalkan pukulan drive dan smash, plus defense oke.
Lantas, di set ketiga, pertandingan berlangsung alot. Sempat terjadi setting point saat skor 20-20. Lantas, Momota menyudahi perlawanan Lee Zii Jia dengan skor 23-21.
Ya, cara main cepat ala Momota itulah yang bisa ditiru Ginting saat melawan Lee Zii Jia nanti. Cepat dilawan dengan cepat.
Sebab, bila bermain lambat, itu sama saja memberikan kesempatan Lee Zii Jia untuk terus menyerang dan meraih poin demi poin.
Itu yang terjadi saat Piala Sudirman lalu. Ginting dipaksa bertahan dan tidak bisa mengembangkan permainan.
Saat bermain dalam kondisi 'prime' nya, Ginting sebenarnya bisa menampilkan permainan kelas dunia. Ginting pernah mengalahkan Momota dengan cara begitu. Permainan cepat dan minim error.
Siapa tahu, Ginting meminta masukan dari Momota. Sebab, keduanya saling kenal. Badminton lovers juga punya sebutan khusus untuk mereka: Momogi alias Momota dan Ginting.
Bukan hanya gaya main, Ginting juga perlu meniru mentalitas Momota.
Sama seperti Ginting, Momota juga dikalahkan Lee Zii Jia di semifinal Piala Sudirman (2/10) lalu. Ketika Jepang sudah unggul 2-0, Momota tampil di game ketiga dan bisa menyudahi perlawanan Malaysia.
Namun, Momota ternyata kalah straight game dari Lee Zii Jia dengan skor ketat, 20-22, 19-21. What a game !
Nah, bila Momota bisa melakukan revans di Piala Thomas atas Lee Zii Jia, Ginting jangan mau kalah.