Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Menengok Kesiapan Tim Indonesia Jelang Tampil di Piala Sudirman

10 September 2021   06:25 Diperbarui: 11 September 2021   18:51 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kevin Sanjaya Sukamuljo mengalami cedera ringan. Dia tidak ikut tampil di pertandingan simulasi menjelang Piala Sudirman 2021/Foto: PBSI 


Kurang 16 hari lagi, tim bulutangkis Indonesia akan memulai penampilan di Piala Sudirman 2021 yang akan digelar di Vantaa, Finlandia, mulai 26 September mendatang.

Bila dihitung waktu keberangkatan yang biasanya sepekan sebelum turnamen sekaligus adaptasi situasi di Eropa, persiapan tim Indonesia menjadi semakin pendek.

Lalu, bagaimana persiapan tim bulutangkis Indonesia menyambut ajang beregu campuran yang mempertandingkan lima nomor di bulutangkis ini?

Kabar terbaru, persiapan tim bulutangkis Indonesia menuju Piala Sudirman 2021 terganggu oleh cedera dan kondisi kurang fit yang dialami beberapa pemain andalan.

Namun, untuk kesiapan tim, pekan ini Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) sudah 'berlari kencang' dengan menggelar pertandingan simulasi di Pelatnas.

PBSI menggelar pertandingan simulasi untuk menilai kesiapan pemain

Ya, sejak Selasa (7/9) lalu, PBSI melakukan pertandingan simulasi selama dua hari.

Simulasi tersebut digelar dengan membagi pemain-pemain Pelatnas menjadi empat grup. Setiap grup berisikan tim sesuai format Piala Sudirman. Ada tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Simulasi di hari pertama mempertandingkan Tim Garuda melawan Tim Rajawali.

Tim Garuda berisikan Rinov Rivaldy/Pitha Mentari (ganda campuran), Arpiyani Rahayu/Febby Valencia (ganda putri), Marcus Gideon/Pramudya Kusumwardana (ganda putra), Chico Aura Wardoyo (tunggal putra), dan Ester Nurumi (tunggal putri).

Sementara di Tim Rajawali, di ganda campuran ada Zacharian Sumanti/Hediana Julimarbela, Amalia Pratiwi/Febriana Dwipuji Kusuma di ganda putri, Hendra Setiawan/Reza Pahlevi di ganda putra, lalu Christian Adinata di tunggal putra dan Saifi Nurhidayah di tunggal putri.

Hasil pertandingan simulasi di hari pertama, Tim Rajawali menang tipis 3-2.

Poin kemenangan untuk Tim Rajawali diperoleh dari ganda campuran, ganda putra, dan tunggal putri. Saifi yang tampil di laga terakhir ketika skor 2-2, menjadi penentu kemenangan Tim Rajawali.

Sementara di hari kedua, Rabu (8/9), ada Tim Harimau dan Tim Banteng yang giliran tampil di pertandingan simulasi.

Tim Harimau diperkuat oleh Praveen Jordan/Melati Daeva (ganda campuran), Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva (ganda putri), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra), Jonatan Christie (tunggal putra), dan Putri Kusumawardani (tunggal putri).

Sementara di Tim Banteng ada Hafiz Faizal/Gloria Widjaja di ganda campuran, Nita Violina/Putri Syaikah di ganda putri, Daniel Marthin/Leo Carnando di ganda putra, Shesar Hireen Rhustavito di tunggal putra, dan Stehanie Widjaja di tunggal putri.

Hasil simulasi di hari kedua, Tim Harimau unggul 4-1 atas Tim Banteng lewat kemenangan pasangan Ribka/Siti, Fajar/Rian, Jonatan Christie, dan Putri KW. Satu poin untuk Tim Banteng diraih oleh Hafiz/Gloria atas Praveen/Melatilewat rubber game (tiga game).

Pertandingan simulasi ini digelar bukan untuk gaya-gayaan agar ada beritanya di media. Namun, dengan minimnya turnamen akibat pandemi Covid-19, simulasi menjadi cara jitu untuk mengasah dan mematangkan persiapan atlet.

Meskipun melawan rekan sendiri, tetapi dengan adanya simulasi ini, pemain akan bisa merasakan atmosfer pertandingan yang sesungguhnya. Tidak sekadar berlatih.

Toh, meski hanya pertandingan simulasi melawan rekan sendiri, para atlet penguni Pelatnas PBSI tetap bersungguh-sungguh. Di lapangan, mereka mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Itu terlihat dari beberapa skor akhir yang ketat. Bahkan, ada beberapa pertandingan yang berakhir rubber game. Seperti laga Hendra/Reza melawan Marcus/Pramudya di hari pertama yang berakhir 16-21, 21-18, 21-14.

Dikutip dari ina_badminton, Hendra yang merupakan pemain paling senior di Pelatnas, menyebut persiapan tim bulutangkis Indonesia ke Piala Sudirman juga Piala Thomas dan Piala Uber, sejauh ini sudah oke.

"Kami sudah fokus ke turnamen beregu. Senang bisa main di simulasi ini. Semoga nanti kita bisa bawa pulang piala," ujar Hendra Setiawan.

Sementara bagi PP PBSI, simulasi pertandingan tersebut penting sebagai salah satu faktor penilaian bagi tim pelatih untuk menentukan siapa saja pemain yang benar-benar siap dibawa ke kejuaraan beregu di Eropa.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky melalui keterangan pers yang diterima media, menyebut rata-rata pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaik. Meski, dia menyebut masih ada yang belum bisa keluar dari ketegangan.

"Saya akan berdiskusi lagi dengan pelatih-pelatih untuk memberikan penilaian dan gambaran. Semoga yang terpilih nanti memang yang terbaik untuk tim Indonesia," ujar Rionny.

Kevin dan Ginting tidak ikut simulasi

Dari daftar pemain yang tampil di simulasi, muncul pertanyaan dari para warganet.

Utamanya perihal tidak tampilnya Kevin Sanjaya dan Anthony Sinisuka Ginting. Termasuk Mohammad Ahsan, Greysia Polii, dan tungga putri Gregoria Mariska Tunjung.

Tidak tampilnya Kevin dan Ahsan membuat Marcus Gideon dan Hendra Setiawan dipasangkan dengan pemain muda. Marcus dengan Pramudya dan Hendra dengan Reza Pahlevi.

Rionny menyebut Ahsan, Kevin, Gregoria dan Ginting absen di simulasi ini karena kondisi mereka belum memungkinkan untuk mengikuti pertandingan. "Ada yang cedera ringan atau kondisinya tidak fit," sebutnya.

Sebelumnya, dilansir dari Kompas.com, pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi mengungkapkan kondisi anak didiknya menjelang turnamen beregu di Eropa.

Coach Herry mengungkapkan, tim ganda putra sudah langsung menjalani latihan satu minggu setelah Olimpiade Tokyo 2020 berakhir. Fokusnya untuk pemulihan. "Sekarang sudah masuk program peningkatan untuk persiapan Piala Sudirman dan Piala Thomas," tutur coach Herry IP.

Herry menyebut tim ganda putra Indonesia saat ini dalam kondisi prima. Kecuali Kevin Sanjaya yang mengalami cedera otot ringan. Namun, coach Herry memastikan cedera tersebut tidak membahayakan dan kondisi Kevin berangsur membaik.

"Setelah Olimpiade Kevin ada masalah sedikit di bahu dan lututnya. Ada cedera otot. Pemeriksaan sudah dilakukan dan hasilnya tidak terlalu riskan," kata Herry.

Namun, sambung dia, karena dalam kondisi cedera, program latihan untuk Kevin menjadi agak berbeda dari yang lain. Harus bertahap. Termasuk melakukan upaya untuk pemulihan cedera.

"Selain itu, Kevin juga harus rutin menjalani terapi. Untuk Marcus dan Ahsan/Hendra sampai hari ini semuanya masih berjalan normal," sambung coach Herry seperti dikutip dari https://www.kompas.com/badminton/read/2021/09/05/10000088/kondisi-ganda-putra-jelang-piala-sudirman-thomas-cup-kevin-sanjaya.

Pasangan ganda putra Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, selain juga Fajar Alfian/Rian ardianto menjadi andalan tim bulutangkis Indonesia di kejuaraan beregu nanti. Utamanya di Piala Sudirman dan Piala Thomas.

Ya, di Eropa nanti, tim bulutangkis Indonesia memang tidak hanya akan tampil di ajang Piala Sudirman yang digelar pada 26 September hingga 3 Oktober.

Usai tampil di Finlandia, tim bulutangkis Indonesia langsung turun di ajang Piala Thomas-Uber yang akan digelar di Aarhus, Denmark pada 9-17 Oktober 2021.

Tentu saja, kita berharap tim bulutangkis Indonesia bisa meraih hasil maksimal di Eropa nanti. Terlebih, tim Indonesia sudah sangat lama tidak juara di Piala Sudirman.

Indonesia menjadi juara Piala Sudirman edisi pertama di tahun 1989 di Jakarta. Sejak itu, Indonesia tidak pernah juara. Pernah enam kali masuk ke final tetapi selalu kalah. Semoga kali ini ceritanya berbeda. Salam bulutangkis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun