Dia bisa menjadi jawaban ketika tim yang dibelanya sangat berharap mendapatkan gol.
Ronaldo juga mengingatkan kembali kepada semua peragunya bila dirinya pemain yang berbeda dari kebanyakan. Punya mental pemenang. Di lapangan, hanya dalam hitungan menit, dia bisa berubah dari pecundang menjadi pahlawan.
Itulah yang terjadi di pertandingan Portugal melawan Irlandia itu.
Ronaldo sempat menjadi pesakitan ketika di menit ke-15, dirinya gagal menendang penalti. Eksekusi penaltinya ke sisi kanan gawang bisa diblok oleh kiper Irlandia, Gavin Okeroghene yang baru berusia 19 tahun.
Ronaldo mungkin tidak mengira bila kiper muda itu bisa mengalahkannya dalam duel one on one berwujud tendangan penalti.
Padahal, andai gol, Portugal akan unggul. Andai gol, itu akan menjadi koleksi gol ke-110 Ronaldo di level timnas. Dia melewati rekor penyerang Iran (109 gol) sebagai pemain paling produktif bersama negaranya.
Yang terjadi kemudian, Irlandia justru mampu menjebol gawang Portugal. Di akhir babak pertama, diawali tendangan sudut, John Egan mampu membawa Irlandia unggul.
Keunggulan Irlandia itu ternyata awet. Portugal kesulitan untuk menyamakan skor. Meski Pelatih Fernando Santos memainkan Andre Silva di awal babak kedua sehingga Portugal bermain dengan tiga penyerang: Ronaldo, Silva, dan Diogo Jota.
Hingga, di menit ke-89, Ronaldo menyambar umpan Goncalo Guedes lewat sundulan kerasnya. Gol. Portugal menyamakan skor 1-1.
Suporter yang hadir di Stadion Estadio Do Algarve di Sao Joao da Venda mungkin mengira laga itu bakal berakhir imbang. Namun, di menit terakhir dari enam menit tambahan waktu, Ronaldo kembali 'terbang'. Dikawal beberapa bek Irlandia, dia melompat tinggi menyambut umpan Joao Mario. Gol.
Berkat dua gol sundulan Ronaldo di menit-menit akhir, Portugal yang nyaris kalah, mampu come back. Dari tertinggal satu gol menjadi berbalik menang 2-1.