Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Windy Cantika, Peraih Medali Pertama untuk Indonesia, Mewarisi "DNA Atlet" dari Ibunda

24 Juli 2021   17:05 Diperbarui: 25 Juli 2021   07:54 2971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto yang diambil dengan kamera robot ini memperlihatkan reaksi Windy Cantika Aisah dari Indonesia saat bertanding di cabang olahraga angkat besi 49kg putri Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada Sabtu 24 Juli 2021. Berikut ini klasemen medali Olimpiade Tokyo.(CHRIS GRAYTHEN)

Terpilihnya Windy masuk tim lifter Indonesia di Olimpiade 2020 di usia 19 tahun, ternyata bukan sembarangan.

Lifter kelahiran Bandung ini membuktikan, dirinya punya kemauan kuat untuk menjadi atlet kebanggaan Indonesia.

Di Olimpiade pertamanya, Windy langsung berhasil meraih medali perunggu. Bahkan, menjadi atlet Indonesia yang pertama kali meraih medali di Olimpiade 2020.

Keberhasilan Windy itu melanjutkan catatan bagus atlet angkat besi Indonesia di Olimpiade. Dalam lima edisi Olimpiade terakhir, lifter Indonesia selalu bisa menyumbangkan medali.

Ya, sejak Olimpiade Sydney 2000 silam, para atlet angkat besi Indonesia rutin mempersembahkan medali. Angkat besi sudah punya tradisi medali di Olimpiade.

Anda mungkin masih ingat. Dulu ada lifter putri, Raema Lisa Rumbewas yang berhasil meraih medali perak di Olimpiade 2000 Sydney untuk kategori 48 kg putri. Juga medali perak di Olimpiade 2004 Athena untuk 53 kilogram putri.

Prestasi lifter Indonesia berlanjut di Olimpiade 2008 Beijing. Para atlet angkat berat Indonesia meraih tiga medali perunggu atas nama Raema Lisa Rumbewas, Eko Yuli, dan Triyatno.

Kemudian di Olimpiade 2012 di London, lifter Indonesia membawa pulang 2 medali perak dan 1 perunggu. Serta, dua medali perak di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Bahkan, raihan medali dari angkat besi di Olimpiade 2020 masih bisa bertambah. Ada empat lifter Indonesia yang tampil, yakni lifter senior, Eko Yuli Irawan yang akan turun di kategori 61 kg putra.

Lalu ada Deni yang tampil di nomor 67 kg putra. Rahmat Erwin Abdullah di kategori 73 kg putra. Serta, lifter asal Aceh, Nurul Akmal di nomor 87 kg putri.

Eko Yuli Irawan (31 tahun) diharapkan bisa menambah medali. Lifter asal Lampung ini tentunya penasaran ini meraih medali emas untuk Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun