Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Nurul Akmal, Lifter Asal Aceh Pengukir Sejarah dan Tradisi Medali Angkat Besi

20 Juli 2021   08:13 Diperbarui: 22 Juli 2021   21:20 6334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nurul Akmal, lifter asal Aceh yang akan mewakili Indonesia di Olimpiade 2020/Foto: Antara News Aceh

Ada banyak wajah baru dari 28 atlet Indonesia yang bakal tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Ya, beberapa dari mereka merupakan newbie. Mereka baru pertama kali tampil di event multi olahraga terbesar sejagad ini.

Dari beberapa atlet Indonesia yang akan merasakan pengalaman pertama bertanding dan berlomba di Olimpiade tersebut, nama Nurul Akmal pantas mendapat sorotan.

Atlet kelahiran Aceh Utara ini mencuri perhatian banyak orang. Bukan hanya karena perjuangannya untuk lolos ke Olimpiade. Tapi, belum tampil di Olimpiade saja, dia sudah mengukir sejarah.

Ketika berhasil meraih 'tiket' ke Olimpiade, Nurul menjadi atlet kedua dari Aceh yang pernah tampil di event multi olahraga empat tahunan tersebut.

Dia menyusul jejak Alkindi, atlet anggar asal Aceh yang pernah tampil di Olimpiade Seoul 1988 silam.

Artinya, setelah 33 tahun, akhirnya ada lagi atlet asal Aceh yang mewakili Indonesia di Olimpiade. Bila dulu di cabang olahraga (cabor) anggar, kini angkat besi.

Perjuangan Nurul untuk lolos ke Olimpiade

Ya, Nurul Akmal merupakan atlet angkat besi. Lifter putri. Nomor spesialisasinya adalah 87 kg putri. Kelas berat.

Dia menjadi lifter pertama dari Aceh yang akan tampil di Olimpiade.

Tentu saja, 'tiket' Nurul Akmal ke Olimpiae itu tidak didapatnya secara cuma-cuma. Dia mendapatkan tiket itu lewat perjuangan keras selama bertahun-tahun.

Cikal bakal lolos ke Olimpiade itu dia rintis mulai dari kompetisi tingkat daerah. Nurul pernah tampil di Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA), Kejuaraan Nasional, Pekan Olahraga Nasional (PON).

Disarikan dari Serambinews.com, nama Nurul mulai mendunia di tahun 2017 silam. Saat dia tampil di event Islamic Solidarity Games 2017 di Baku, Azerbaijan.

Nurul tampil strong. Dia meraih medali perak. Itu medali pertamanya di ajang internasional.

Demi mendongkrak poinnya untuk bisa lolos ke Olimpiade, Nurul mengikuti beberapa turnamen kualifikasi yang digelar sejak 2018.

Seperti IWF World Championships 2018 di Ashgabat, Turkmenistan. Ia menempati peringkat ke-12 dengan angkatan total 251 kg dari snatch 105 kg dan clean and jerk 146 kg.

Dia lalu mempertajam catatan tersebut di ajang EGAT's Cup International Weighlifting Championships di Thailand dengan total angkatan 260 kg, snatch 111 kg, dan clean and jerk 149 kg.

Namun, mimpinya untuk tampil di Olimpiade sempat menjauh ketika penampilannya malah menurun di dua ajang kualifikasi berikutnya.

Di IWF World Cup 2019 di Fuzhou, China, ia membukukan total angkatan 255 kg, snatch 112 kg, clean and jerk 143 kg. Lalu, di Asian Championships 2019 di Ningbo, China (total angkatan 250 kg, snatch 107 kg dan clean and jerk 143 kg).

Angkatan Nurul kembali membaik saat dia tampil di IWF World Championships 2019 di Pattaya, Thailand. Meski ada di posisi ke-11, tapi total angkatannya meningkat menjadi 260 kg dengan snatch 110 kg, dan clean and jerk 150 kg.

Begitu juga saat tampil di ajang Grand Prix 6th Qatar International Cup 2019 di Doha. Total angkatannya meningkat menjadi 261kg (snatch 113kg dan clean and jerk 140kg). Bahkan, dia membawa pulang medali perunggu kelas +87kg putri.

Di akhir tahun 2020, Nurul masih ada di posisi ke-14 dunia. Namun, dia bisa memperbaiki posisinya setelah mengikuti beberapa turnamen kualifikasi pada tahun ini.

Hingga pada akhirnya, Nurul mengumpulkan 2,106,0567 poin dalam daftar ranking Race to Tokyo yang dirilis oleh IWF. Ia masuk daftar enam besar dunia kualifikasi Federasi Angkat Besi Internasional (IWF). Dia pun memastikan satu tiket ke Olimpiade.

Capaian itu membuat atlet angkat besi kelahiran 12 Februari 1993 ini menjadi lifter Indonesia pertama yang akan berlaga di kelas berat putri. Nurul membuat sejarah.

Tidak hanya itu, Nurul (28 tahun) juga akan menjadi pembawa bendera Indonesia dalam upacara pembukaan (opening ceremony) pada 23 Juli nanti. Nurul menjadi pembawa bendera Indonesia bersama atlet selancar, Rio Waida.

Potensi medali dari angkat besi di Olimpiade 2020

Nurul Akmal tidak sendirian berjuang di arena angka besi di Olimpiade 2020 nanti. Ada empat lifter Indonesia lainnya.

Yakni lifter senior, Eko Yuli Irawan yang akan turun di kategori 61 kg putra. Lalu ada Deni yang tampil di nomor 67 kg putra. Kemudian Rahmat Erwin Abdullah di kategori 73 kg putra. Serta, Windy Cantika Aisah di 49 kg putri.

Lalu, bagaimana potensi medali dari cabor angkat besi?

Bagi Nurul Akmal, tampil pertama kali di Olimpiade tentu akan membuatnya termotivasi untuk mengerahkan kemampuan terbaiknya. Di Tokyo, dia jelas berharap bisa menyumbang medali untuk Indonesia.

Apalagi, dalam lima edisi Olimpiade terakhir, angkat besi Indonesia punya catatan bagus. Lifter Indonesia selalu bisa menyumbangkan medali.

Ya, sejak Olimpiade Sydney 2000 silam, para atlet angkat besi Indonesia rutin mempersembahkan medali. Angkat besi sudah punya tradisi medali di Olimpiade.

Anda mungkin masih ingat. Dulu ada lifter putri, Raema Lisa Rumbewas yang berhasil meraih medali perak di Olimpiade 2000 Sydney untuk kategori 48 kg putri. Juga medali perak di Olimpiade 2004 Athena untuk 53 kilogram putri.

Prestasi lifter Indonesia berlanjut di Olimpiade 2008 Beijing. Para atlet angkat berat Indonesia meraih tiga medali perunggu atas nama Raema Lisa Rumbewas, Eko Yuli, dan Triyatno.

Kemudian di Olimpiade 2012 di London, lifter Indonesia membawa pulang 2 medali perak dan 1 perunggu. Serta, dua medali perak di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Dari lima atlet angkat besi Indonesia yang tampil di Olimpiade, Eko Yuli Irawan (31 tahun) akan menjadi andalan untuk meraih medali. Lifter asa Lampung ini tentunya penasaran ini meraih medali emas untuk Indonesia.

Sebelumnya, dalam tiga kali partisipasi di Olimpiade, Eko selalu berhasil membawa pulang medali. Dia meraih medali perunggu di Olimpiade 2008 di Beijing dan Olimpiade London 2012.

Lima tahun lalu di Rio de Janeiro Brasil, Eko Yuli mampu meraih medali perak di Olimpiade Rio 2016.

Kini, dengan predikat sebagai juara dunia di world weightlifting championship 2018 di Ashgbat, Turkmenistan, dan juga pemegang rekor dunia di kategori clean & jerk 174 kg, Eko Yuli tentu bakal semakin percaya diri untuk mengejar medali emas.

Selain Eko Yuli, siapa tahu lifter lainnya, termasuk Nurul Akmal, bisa mengikuti jejak dari pendahulunya, Raema Lisa Rumbewas yang berhasil meraih medali Olimpiade.

Pendek kata, kita berharap, tradisi lifter Indonesia meraih medali di Olimpiade itu bakal berlanjut di Olimpiade Tokyo nanti. Syukur-syukur bila bisa meraih medali emas.

Apalagi, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah menetapkan target memperbaiki peringkat di klasemen Olimpiade. Pada Olimpiade 2016, Indonesia ada di peringkat 46 dengan meraih satu medali emas dan dua perak.

Nah, agar peringkat Indonesia lebih bagus di Olimpiade 2020 ini, semisal bisa masuk 40 besar, tentu raihan medalinya harus lebih meningkat dibanding Olimpiade 2016 silam.

Artinya, medali diharapkan tidak hanya datang dari satu dua cabor, tapi banyak cabor. Semoga angkat besi kembali melanjutkan tradisi menyumbangkan medali. Salam olahraga.

Referensi :

tribunnews.com
instagram.com/badmintalk_com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun