Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Nurul Akmal, Lifter Asal Aceh Pengukir Sejarah dan Tradisi Medali Angkat Besi

20 Juli 2021   08:13 Diperbarui: 22 Juli 2021   21:20 6334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nurul Akmal, lifter asal Aceh yang akan mewakili Indonesia di Olimpiade 2020/Foto: Antara News Aceh

Capaian itu membuat atlet angkat besi kelahiran 12 Februari 1993 ini menjadi lifter Indonesia pertama yang akan berlaga di kelas berat putri. Nurul membuat sejarah.

Tidak hanya itu, Nurul (28 tahun) juga akan menjadi pembawa bendera Indonesia dalam upacara pembukaan (opening ceremony) pada 23 Juli nanti. Nurul menjadi pembawa bendera Indonesia bersama atlet selancar, Rio Waida.

Potensi medali dari angkat besi di Olimpiade 2020

Nurul Akmal tidak sendirian berjuang di arena angka besi di Olimpiade 2020 nanti. Ada empat lifter Indonesia lainnya.

Yakni lifter senior, Eko Yuli Irawan yang akan turun di kategori 61 kg putra. Lalu ada Deni yang tampil di nomor 67 kg putra. Kemudian Rahmat Erwin Abdullah di kategori 73 kg putra. Serta, Windy Cantika Aisah di 49 kg putri.

Lalu, bagaimana potensi medali dari cabor angkat besi?

Bagi Nurul Akmal, tampil pertama kali di Olimpiade tentu akan membuatnya termotivasi untuk mengerahkan kemampuan terbaiknya. Di Tokyo, dia jelas berharap bisa menyumbang medali untuk Indonesia.

Apalagi, dalam lima edisi Olimpiade terakhir, angkat besi Indonesia punya catatan bagus. Lifter Indonesia selalu bisa menyumbangkan medali.

Ya, sejak Olimpiade Sydney 2000 silam, para atlet angkat besi Indonesia rutin mempersembahkan medali. Angkat besi sudah punya tradisi medali di Olimpiade.

Anda mungkin masih ingat. Dulu ada lifter putri, Raema Lisa Rumbewas yang berhasil meraih medali perak di Olimpiade 2000 Sydney untuk kategori 48 kg putri. Juga medali perak di Olimpiade 2004 Athena untuk 53 kilogram putri.

Prestasi lifter Indonesia berlanjut di Olimpiade 2008 Beijing. Para atlet angkat berat Indonesia meraih tiga medali perunggu atas nama Raema Lisa Rumbewas, Eko Yuli, dan Triyatno.

Kemudian di Olimpiade 2012 di London, lifter Indonesia membawa pulang 2 medali perak dan 1 perunggu. Serta, dua medali perak di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun