Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenal Pedri, Bocah 18 Tahun yang Jadi Pemain Muda Terbaik Piala Eropa

12 Juli 2021   23:35 Diperbarui: 13 Juli 2021   22:14 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedri tampil megesankan bersama Timnas Spanyol di Piala Eropa 2020. Dia diganjar penghargaan sebagai Pemain Muda Terbaik/Foto: https://www.barcablaugranes.com/

Dalam 15 tahun terakhir, tidak ada negara di Eropa yang menandingi Spanyol dalam hal tradisi menghasilkan gelandang hebat di lapangan. Itu jadi bukti keberhasilan klub-klub di Spanyol dalam mematangkan pemain muda.

Klub-klub seperti Barcelona, Valencia, Villarreal, Real Sociedad juga Real Madrid, rutin menjadi pemasok gelandang jempolan untuk Timnas Spanyol.

Saat jadi juara Piala Eropa 2008, Spanyol punya Cesc Fabregas (21 tahun), David Silva (22 tahun), Santi Cazorla (23 tahun) dan Andres Iniesta (24 tahun).

Mereka kembali jadi pilar saat Spanyol berhasil mempertahankan gelar di Euro 2012. Plus kehadiran nama baru seperti Sergio Busquets (23 tahun), Javi Martinez (23 tahun) dan juga Juan Mata (24 tahun).

Di Piala Eropa 2020, tradisi itu kembali berlanjut.

Spanyol memang tidak jadi juara. Tapi, Spanyol masih meraih kebanggaan. Gelandang muda mereka, Pedro Gonzalez Lopez terpilih sebagai Young Player of the Tournament seusai final, Senin (12/7). Pemain muda terbaik di Euro 2020.

Mengenal Pedri

Apa istimewanya gelandang Barcelona ini sehingga diganjar penghargaan individi bergengsi itu?

Pedri, itu nama beken Pedro Gonzalez Lopez. Di panggung Euro 2020, dia memang bukan pemain termuda. Masih ada pemain Inggris, Jude Bellingham yang berusia 17 tahun.

Namun, Pedri menjadi pemain paling muda yang dipercaya sebagai starter. Tentu saja, bukan sembarang pemain bila bisa menjadi pemain inti di tim kuat seperti Spanyol.

Ketika Pelatih Spanyol, Luis Enrique Martinez mengumumkan nama Pedri masuk skuad Spanyol pada 24 Mei 2020 lalu, mungkin ada yang mencibir. Mengira dia 'pemain titipan'.

Maklum, Pedri berasal dari Barcelona, klub yang punya ikatan emosional dengan Enrique karena pernah bermain dan melatih di sana. 

Apalagi, Enrique juga membuat keputusan berani. Dia tidak memanggil satupun pemain dari Real Madrid, klub rival Barcelona.

Namun, Enrique punya alasan kuat. Termasuk alasan memasukkan nama Pedri.

Di Liga Spanyol musim 2020/21, bocah itu telah tampil dalam 37 pertandingan bersama Barcelona dan mencetak 3 gol. Dia juga bermain 7 kali di Liga Champions. Itu yang jadi pertimbangan Enriqe.

Bila ada pemain belia dipercaya bermain bareng pemain-pemain kelas dunia seperti Lionel Messi, Frenkie de Jong, dan Antoine Griezmannm tentu dia bukan pemain kaleng-kaleng.

Padahal, Pedri bukan produk akademi La Masia Barcelona yang terkenal itu. Dia produk akademi Las Palmas. Tapi, dia memang istimewa.

Bayangkan, Juli 2019 silam, Pedri sudah mendapat kontrak di Las Palmas sebagai pemain profesional di usia 16 tahun. Lantas, 18 Agustus 2019, melakoni debut di Segunda Division (Divisi II di Liga Spanyol).

Sebulan kemudian, 19 September 2019, Pedri bikin gol pertamanya di level profesional yang jadi penentu kemenangan atas Sporting Gijon. Gol itu membuatnya jadi pencetak gol termuda dalam sejarah Las Palmas di usia 16 tahun, 9 bulan, 23 hari.

Pedri bermain dalam 36 pertandingan dan mencetak 4 gol di musim pertamanya. Itu cukup untuk membuat pemandu bakat Barcelona tergoda. Maka, sejak Juli 2020 lalu, dia resmi bergabung dengan Barcelona.

Tentu saja, Barcelona sangat berbeda dengan Las Palmas. Bukan rahasia, ada banyak pemain yang baru direkrut dan gagal ketika berkostum Barcelona. Kariernya redup.

Tapi, Pedri berbeda. Jangan membayangkan dia hanya duduk manis di bangku cadangan Barcelona.

Pelatih Barca, Ronald Koeman memberinya kesempatan menunjukkan kemampuannya dalam mengawal lini tengah, mengumpan, dan mencetak gol.

Pada 8 Mei lalu, pemain berpostur 174 cm ini telah memainkan pertandingan ke-50 nya untuk Barcelona di usia 18 tahun 164 hari. Sebuah pencapaian spesial.

Jadi pemain kesayangan Enrique, tampi mempesona di Piala Eropa 2020

Luis Enrique tidak menutup mata dengan pencapaian ajaib bocah ini.

Pada Maret 2021 lalu, dia memanggil Pedri untuk menghadapi laga kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Yunani. Pedri pun ikut bermain. Itu menjadi debutnya bersama timnas senior Spanyol.

Penampilan melawan Yunani itulah yang membuat Enrique tambah yakin untuk mengajak Pedri tampil di Piala Eropa 2020. Kebetulan, Enrique memang membawa beberapa pemain yang baru tampil di Euro.

Pedri pun mulai menjadi pemain kesayangan Enrique.

Tengok saja, dia dimainkan sebagai pemain inti saat Spanyol menghadapi Swedia di laga perdana 14 Juni lalu.Pedri jadi pemain termuda yang membela Spanyol di Euro, memecahkan rekor Muguel Tendillo di Euro 1980.

Bahkan, dia bermain penuh di laga yang berakhir 0-0 itu. Tidak diganti. Padahal, dua seniornya, Koke dan Rodri diganti. Situasi itu berulang saat Spanyol bermain 1-1 melawan Polandia di laga kedua.

Di laga ketiga melawan Slovakia yang menjadi penentuan lolos tidaknya Spanyol, Pedri kembali jadi starter. Kali ini, dia bermain dengan seniornya di Barcelona, Sergio Busquets.

Kombinasi duo pemain tengah Barca itu menggila. Mereka membawa filosofi bermain Barcelona yang mengadalkan penguasaan bola dan mobilitas untuk mendominasi permainan.

Busquets jadi pembagi bola. Pedri yang mengalirkannya lewat umpan-umpan vertikal ke depan. Dia juga bergerak ke sana kemarin. Spanyol pun menang 5-0 dan lolos ke babak 16 besar.

Ketika melawan Kroasia di babak 16 besar, Pedri membuat gol bunuh diri ketika umpannya kepada kipr Unai Simon, gagal dikontrol dan masuk ke gawangnya sendiri. 

Toh, gol bunuh diri yang membuat Spanyol tertinggal itu tidak membuat mentalnya drop.

Yang terjadi setelahnya, dia jadi mesin penggerak Spanyol. Bermain penuh selama 120 menit. Gagah berani melawan gelandang senior Kroasia, Luka Modric. Dan, Spanyol dibawanya menang 5-3.

Usai menang adu penalti atas Swiss di perempat final, Spanyol bertemu Italia di semifinal.

Jelang laga itu, Pedri jadi sorotan. Beberapa media merilis data, dia menjadi pemain dengan jarak tempuh terpanjang selama Piala Eropa 2020. Itu jadi penegas mobilitasnya di lapangan.

Menariknya, Pedri yang memakai kostum bernomor 26, akan menghadapi trio gelandang Italia yang sedang on fire: Jorginho, Nicolo Barella, dan Marco Veratti.

Kita tahu, Spanyol kalah adu penalti 2-4 dari Italia usai bermain 1-1 hingga perpanjangan waktu. Mereka terhenti di semifinal.

Namun, secara permainan, semua orang tahu, Spanyol mendominasi Italia di laga semifinal itu. Itu pernah saya tulis di tulisan ini Italia ke Final Usai Menang Adu Penalti, tapi Spanyol "Pemenang Sejati".

Kombinasi Busquets dan Pedri membuat lini tengah Italia yang bermain apik di Euro, menjadi terlihat inferior. Bayangkan, Spanyol bahkan unggul ball possession 70 persen. Tapi, mereka tak punya penyerang ganas. Andai Spanyol punya pemain seperti Messi, selesailah urusan.

Seusai laga melawan Italia itu, Enrique dalam jumpa pers memberi pujian tinggi untuk Pedri.

Dia menyebut belum pernah ada pemain belia yang bermain seapik Pedri di turnamen sebesar Piala Eropa. Bahkan, Andres Iniesta pun dulunya disebutnya tidak meroket secepat Pedri.

"Is everyone paying attention to what a kid of 18 has done at this UEFA EURO? What Pedri's achieved, nobody has seen before. Not even when Andrs Iniesta burst through. We are going to look after this youngster," ujar Enrique.

Ya, Spanyol memang gagal juara, tapi tim mereka menjadi juara di hati banyak orang lewat permainan yang mengesankan.

Anak muda bernama Pedri itupun sukses memikat banyak orang. Membuat kita penasaran, bakal sehebat apa dia saat Spanyol tampil di Piala Dunia dan Piala Eropa mendatang. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun