Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jadi Juara Grup, Inggris Siap Hadapi "Skenario Maut" di Babak 16 Besar

23 Juni 2021   07:55 Diperbarui: 23 Juni 2021   09:20 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inggris lolos ke babak 16 besar Euro 2020 sebagai juara grup usai mengalahkan Rep.Ceko 1-0. Di babak 16 besar, Inggris berpotensi menghadapi lawan berat/Foto: football365.com


"Tampil bagus. Menang. Bikin senang suporter yang hadir di Stadion Wembley untuk mendukung kita".

Begitu pesan Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate kepada para pemainnya saat jumpa pers jelang menghadapi Rep.Ceko di Stadion Wembley, Rabu (23/6) dini hari tadi.

Southgate ingin Inggris menang dan lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup D. Perihal siapa tim yang menjadi lawan di babak gugur, itu urusan belakangan.

Sebelumnya, sejumlah media menyebut Inggris bakal main aman saat melawan Ceko. Mereka diprediksi tidak memburu juara grup demi menghindari 'skenario maut' di babak 16 besar. 

Yang terjadi, Inggris berhasil mengalahkan Rep.Ceko 1-0 di pertandingan terakhir Grup D lewat gol sundulan Raheem Sterling di menit ke-12.

Inggris dan skenario maut di Babak 16 besar

Kemenangan itu membuat Inggris bergabung dengan Italia, Belgia, dan Belanda. Mereka lolos sebagai juara grup.

Inggris ternyata tampil gagah berani. Tidak main drama. Southgate tidak peduli dengan kemungkinan skenario maut yang bakal mereka jalani di babak 16 besar.

Skenario maut?

Ya, dengan Inggris menjadi juara Grup D, sesuai alur road to final Euro 2020, maka calon lawan mereka di babak 16 besar adalah runner up Grup F.

Siapa lawannya? Belum jelas. Bergantung hasil pertandingan terakhir Grup F yang akan dimainkan Kamis (24/6) dini hari nanti.

Tapi yang jelas, Inggris sangat mungkin bersua tim-tim kuat seperti Prancis, Portugal, atau Jerman selaku penghuni Grup F.

Meski, bukan tidak mungkin Inggris bisa mendapat 'kabar bagus' karena bertemu Hungaria. Semua kemungkinan masih bisa terjadi.

Sebelum bicara kemungkinan, simak peringkat di Grup F. Prancis memimpin klasemen dengan 4 poin, Jerman di peringkat 2 (3 poin), Portugal di peringkat 3 (3 poin), dan Hungaria di peringkat 4 (1 poin).

Di laga terakhir Grup F dini hari nanti, Prancis yang sudah dipastikan lolos, akan menghadapi Portugal di Budapest. Sementara Jerman bertemu Hungaria di Munich.

Kemungkinannya seperti ini.

Andai Portugal mengalahkan Prancis dan Jerman menang atas Hungaria, maka Jerman dan Portugal sama-sama mengoleksi 6 poin. Jerman jadi juara grup karena unggul head to head.

Nah, Portugal akan menjadi runner-up Grup F dan bertemu Inggris. Sementara Prancis lolos sebagai salah satu tim peringkat 3 terbaik.

Andai Prancis bermain imbang dengan Portugal sementara Jerman mengalahkan Hungaria, maka Jerman jadi juara grup dan Prancis yang akan menjadi runner-up. Artinya, Inggris akan bersua Prancis.

Andai Prancis mengalahkan Portugal atau bermain imbang sementara Jerman bermain imbang dengan Hungaria, maka Prancis jadi juara grup dan Jerman yang akan menjadi runner-up. Bila begitu, Jerman akan menjadi lawan Inggris.

Dan, andai saja Hungaria ternyata bisa mengalahkan Jerman sementara Prancis menang atas Portugal, maka yang terjadi adalah kejutan.

Prancis akan menjadi juara grup dan Hungaria yang menjadi runner-up. Hungaria akan menantang Inggris di babak 16 besar. Sementara salah satu dari Jerman atau Portugal bakal pulang.

"Whoever we play will be really tough opponents but we've known that for 18 months," ujar Southgate dikutip dari uefa.com.

Juara grup, Inggris tetap bermain di Wembley

Southgate benar. Siapapun lawan yang bakal dihadapi, Inggris sudah siap. Dengan menjadi juara grup, mereka tidak perlu berharap bakal bertemu siapa di babak 16 besar. Bertemu siapa saja, siap menang.

Dan memang, bila Inggris ingin meraih gelar Piala Eropa untuk kali pertama di rumahnya sendiri, mereka tidak perlu main drama. Tak perlu pilih-pilih lawan.

Yang harus dilakukan Southgate hanyalah memastikan timnya tampil bagus. Inggris harus menunjukkan lewat penampilan di lapangan bahwa mereka memang calon juara.

"The good thing from our point of view is we're still improving. We are difficult to play against and there is more to come from us," sambung Southgate.

Yang jelas, dengan menjadi juara Grup D, Inggris mendapat keuntungan. Mereka akan memainkan pertandingan babak 16 besar di Stadion Wembley pada 29 Juni mendatang.

Kepastian bermain di Wembley itu yang mungkin menjadi pemicu Southgate ingin anak asuhnya jadi juara grup. Daripada menjadi runner-up dan 'terusir' main di luar Inggris.

Kehadiran dan dukungan fan di Wembley jelas menjadi penambah motivasi bagi Harry Kane dan kawan-kawannya.

Apalagi, di babak 16 besar, jumlah penonton bakal meningkat. Dari 25 persen kapasitas, akan dinaikkan menjadi 50 persen kapasitas di laga kedua babak 16 besar. Artinya, bakal ada sekitar 45 ribu fan di Wembley.

Southgate merombak starting XI Inggris

Meski hanya menang 1-0 atas Rep.Ceko, penampilan Inggris tampak lebih baik dibandingkan saat bermain 0-0 melawan Skotlandia di laga kedua pada 18 Juni lalu.

Data statistik pertandingan menunjukan, Inggris mampu menciptakan 5 shots yang 3 di antaranya tepat mengarah ke gawang. The Three Lions juga mendominasi penguasaan bola dengan 56 persen, melakukan 526 operan (berbanding 411) dan tingkat akurasi umpan mencapai 84 persen.

Penampilan apik itu tidak lepas dari keberanian Southgate melakukan perubahan dalam starting XI. Dia memainkan Harry Maguire yang kembali bugar.

Southgate juga memainkan Jack Grealish untuk kali pertama sebagai starter. Grealish mengisi posisi Mason Mount di belakang striker.

Dia juga memainkan anak muda yang baru berusia 19 tahun, Bukayo Saka sebagai penyerang sayap kanan. Saka mengisi posisi yang sebelumnya ditempati Phil Foden.

Hasilnya, Grealish memberikan assist untuk gol Sterling. Saka? Dia malah terpilih jadi star of the match. Pergerakan dan liukannya saat mendribel bola merusak pertahanan Ceko.

Harry Kane juga nyaris mendapat gol pertama. Sayangnya, tendangannya usai mengecoh bek Ceko, masih bisa ditepis kiper Tomas Vaclik.

"Jack membuat penyerangan lebih hidup. Dia menbuat umpan keren berujung gol. Bukayo, sulit untuk tidak memuji dia. Dia meneror pertahanan lawan dan memukau semua orang. Ada banyak hal bagus di tim," puji Jordan Henderson, pemain senior yang juga dimainkan di babak kedua.

Ah, jadi tidak sabar melihat penampilan Inggris di babak 16 besar. Namun, sebelum itu, selamat menunggu siapa lawan yang bakal dihadapi Inggris. Apakah Jerman, Prancis, Portugal, atau malah Hungaria. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun