Juara grup, Inggris tetap bermain di Wembley
Southgate benar. Siapapun lawan yang bakal dihadapi, Inggris sudah siap. Dengan menjadi juara grup, mereka tidak perlu berharap bakal bertemu siapa di babak 16 besar. Bertemu siapa saja, siap menang.
Dan memang, bila Inggris ingin meraih gelar Piala Eropa untuk kali pertama di rumahnya sendiri, mereka tidak perlu main drama. Tak perlu pilih-pilih lawan.
Yang harus dilakukan Southgate hanyalah memastikan timnya tampil bagus. Inggris harus menunjukkan lewat penampilan di lapangan bahwa mereka memang calon juara.
"The good thing from our point of view is we're still improving. We are difficult to play against and there is more to come from us," sambung Southgate.
Yang jelas, dengan menjadi juara Grup D, Inggris mendapat keuntungan. Mereka akan memainkan pertandingan babak 16 besar di Stadion Wembley pada 29 Juni mendatang.
Kepastian bermain di Wembley itu yang mungkin menjadi pemicu Southgate ingin anak asuhnya jadi juara grup. Daripada menjadi runner-up dan 'terusir' main di luar Inggris.
Kehadiran dan dukungan fan di Wembley jelas menjadi penambah motivasi bagi Harry Kane dan kawan-kawannya.
Apalagi, di babak 16 besar, jumlah penonton bakal meningkat. Dari 25 persen kapasitas, akan dinaikkan menjadi 50 persen kapasitas di laga kedua babak 16 besar. Artinya, bakal ada sekitar 45 ribu fan di Wembley.
Southgate merombak starting XI Inggris
Meski hanya menang 1-0 atas Rep.Ceko, penampilan Inggris tampak lebih baik dibandingkan saat bermain 0-0 melawan Skotlandia di laga kedua pada 18 Juni lalu.
Data statistik pertandingan menunjukan, Inggris mampu menciptakan 5 shots yang 3 di antaranya tepat mengarah ke gawang. The Three Lions juga mendominasi penguasaan bola dengan 56 persen, melakukan 526 operan (berbanding 411) dan tingkat akurasi umpan mencapai 84 persen.