Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Timnas Inggris dan Southgate yang Tak Bisa Menyenangkan Semua Orang

2 Juni 2021   16:12 Diperbarui: 3 Juni 2021   00:53 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate (BEN STANSALL / AFP via KOMPAS.com)

Seperti pasangan suami istri yang serba salah ketika membawa seekor keledai.

Begitu mungkin situasi yang dirasakan Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, usai mengumumkan skuad The Three Lions untuk Piala Eropa 2000, Selasa (1/6) tadi malam.

Dalam cerita bergambar yang acapkali muncul di postingan media sosial tersebut, dikisahkan seorang pasangan suami istri yang menaiki keledai. Setiap keputusan yang mereka lakukan, seolah selalu salah di mata orang lain.

Ketika mereka berdua memutuskan untuk menaiki keledai itu, orang berujar keduanya tidak punya rasa perikehewanan. Lha wong keledai yang mungil kok dinaiki berdua.

Ketika si istri yang menaiki keledai dan sang suami berjalan memegangi talinya, orang lalu berujar nyinyir bahwa dia itu suami yang takut istri. Sebaliknya, ketika si suami yang menaiki keledai dan istri yang berjalan, orang mudah saja menyebut suaminya tega kepada istrinya.

Lantas, ketika keduanya sama-sama berjalan, orang masih berkomentar pedas. Pasutri itu dibilang bodoh karena memiliki keledai yang bisa dinaiki tapi malah berjalan kaki.

Begitulah gambaran yang dirasakan Southgate ketika akan memilih siapa 26 pemain yang akan dibawanya tampil di Piala Eropa.

Ketika pelatih negara lain kontestan EURO 2000 seolah tidak banyak drama dalam memilih pemain-pemain pilihannya, Southgate tidak begitu. Dia sempat dilanda kebingungan.

Faktanya, beberapa pelatih jauh-jauh hari sudah mengumumkan pemain-pemain yang dibawanya. Seperti Timnas Polandia, Belgia, dan Kroasia yang paling awal merilis skuadnya. Southgate malah baru mengumumkannya jelang deadline alias batas pengumuman tadi malam.

Ketika beberapa pelatih langsung mengumumkan 26 pemain yang akan dibawanya, Southgate juga tidak begitu. Pada 25 Mei lalu, dia malah mengumumkan 33 nama.

Dia merasa butuh waktu untuk mengerecutkan 33 nama itu menjadi 26 nama terpilih. Mengapa Southgate sampai dilanda kebingungan?

Bisa karena tekanan media. Sebab, media ikut bersuara untuk mendorong agar Southgate memasukkan nama-nama tertentu. Utamanya nama yang berasal dari klub besar.

Pemilihan posisi bek kanan jadi sorotan

Dari sekian poisisi, yang paling menjadi sorotan publik Inggris adalah posisi wing back kanan. Di posisi itu, Southgate punya empat opsi nama.

Ada pemain Liverpool, Trent Alexander-Arnold (TAA). Lalu, Kieran Trippier (Atletico Madrid), Kyle Walker (Manchester City) dan Reece James (Chelsea). Southgate diyakini hanya akan membawa tiga nama. Artinya, ada satu nama yang bakal out.

Sebelumnya, Southgate sudah diprotes oleh sejumlah fans karena tidak memasukkan nama Aaron Wan-Bissaka, bek kanan yang bermain di Manchester United.

Nah, jelang pengumuman, muncul kabar bahwa TAA disebut-sebut tidak akan dibawa. Berita yang muncul, TAA bukan pemain favorit Southgate. Malah, muncul 'black campaign' bahwa pemain kelahiran 22 tahun ini tidak bisa bertahan.

Sementara Walker, Trippier, dan James dianggap akan lebih memperkuat pertahanan tim. Apalagi, ketiganya berhasil membawa timnya meraih trofi.

Isu itu mencuat. Ramai. Publik Inggris, utamanya fan Liverpool menganggap akan menjadi kesalahan besar bila Southgate tidak membawa Trent.

Sky sport lantas memunculkan statistik perbandingan keempat pemain itu berdasarkan sumber dari Opta. Bahwa, TAA unggul dalam banyak aspek dari tiga nama lainnya. Utamanya untuk umpan crossing dan chance created.

Untuk urusan menciptakan peluang, Trent mampu menciptakan 77 peluang dan 7 assist di Liga musim 2020/21 ini. Sementara James hanya 42 peluang (2 assist), Walker 8 (1 assist), dan Trippier 34 (6 assist).

Trent juga tidak jelek dalam bertahan. Untuk urusan tackles (56) dan clearances (43), dia hanya kalah dari Tripper yang membuat 61 tackles dan 47 tackles.

Ternyata, kabar TAA bakal tidak dipanggil itu tidak benar. Southgate bahkan menyebut kabar itu hoaks. Tadi malam, Southgate memutuskan untuk membawa Trent.

Lalu, siapa yang tergusur dari 4 opsi bek kanan itu?

Tidak ada. Sebab, Southgate membawa keempat nama itu. Dalam wawancara dengan Sky Sports, pelatih berusia 50 tahun ini menjelaskan perihal keputusannya.

Dia menyebut, Trent, James, Trippier, dan Walker bisa bermain di beberapa posisi. Pemain yang multifungsi karena bisa bermain di multiple position.

Southgate menyebut Trent, James, dan Trippier selain di posisi right back, juga bisa bermain sebagai wing back yang sedikit didorong lebih ke tengah. Sementara Walker bisa dimainkan sebagai bek tengah ketika bermain dengan tiga bek.

"If I colud have picked six right-backs, I wolud have done," ujar Southgate di akhir wawancara sembari tersenyum.

Dan memang, keempat pemain itu punya 'keunikan' masing-masing. Semisal Trent, dia pemain yang paling oke dalam mengirimkan umpan crossing.

Namun, untuk urusan marking dan bertahan, James yang paling oke. Laga final Liga Champions yang dimenangi, Minggu (30/5) kemarin. menjadi bukti kemampuan James menghadapi laga penting.

Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate telah mengumumkan 26 nama yang dibawanya tampil di EURO 2020/Foto: https://news.paddypower.com/
Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate telah mengumumkan 26 nama yang dibawanya tampil di EURO 2020/Foto: https://news.paddypower.com/
Southgate tidak bisa menyenangkan semua orang

Toh, meski membawa keempat nama yang sempat jadi sorotan itu, bukan berarti masalah Southgate selesai. Sebab, ada pemain yang harus dieliminasi alias tidak dibawa ke EURO 2020. Dan itu tentu memicu kekecewaan.

Beberapa pemain yang tidak dibawa yakni Jesse Lingard yang musim ini tampil oke bersama West Ham. Lalu, mantan kapten Timnas U-21 Inggris, James Ward-Prowse (Southampton), dan Ollie Watkins (Aston Villa).

Begitu juga kiper Aaron Rasmdale (Sheffield United), bek Ben Godfrey (Everton), dan Ben White (Brighton & Hove Albion). Serta Mason Greenwood (Manchester United) yang mengundurkan diri demi pemulihan cedera.

Southgate memang tidak bisa memuaskan semua fan dengan keputusannya. Dia memang tidak bisa menyenangkan semua orang karena tidak bisa membawa semua pemain.

Meski begitu, dia menyebut peluang mereka belum sepenuhnya tertutup. Bukan karena mereka masih akan bermain di laga uji coba Inggris melawan Austria dan Rumania.

Tapi, lebih karena ada beberapa pemain Inggris yang masih belum sepenuhnya pulih dari cedera seperti Harry Maguire dan Jordan Henderson.

Dikutip dari Talksport, Southgate masih diperbolehkan mengubah skuad bila doktor tim dan dokter dari Komite Medis UEFA perihal cedera pemain. Atau, bila ada pemain yang cedera saat laga uji coba tersebut.

"Sebagai mantan pemain, saya paham bagaimana kececewanya tidak ikut bermain di turnamen besar. Tapi, masih ada dua pertandingan uji coba. Masih ada peluang bagi mereka yang saat ini tidak dipanggil," ujar Southgate seperti dikutip dari talksport.com.

Piala Eropa 2020 (seharusnya digelar tahun lalu tapi ditunda karena adanya pandei) akan dimulai pada 12 Juni mendatang. Untuk kali pertama, EURO akan digelar di 12 kota di Eropa.

Inggris akan berada di Grup D. Pasukan Tiga Singa satu grup dengan finalis Piala Dunia 2018, Kroasia, Skotlandia, dan Republik Ceko.

Nah, menurut sampean (Anda), bagaimana peluang Inggris di turnamen yang belum pernah mereka juara ini? Pencapaian terbaik Inggris sejak kali pertama berpartisipasi di EURO pada edisi 1968 hanya peringkat 3. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun