Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Punya Banyak Keuntungan, Kali Ini "Jatah" Manchester City ke Final?

4 Mei 2021   15:37 Diperbarui: 5 Mei 2021   00:13 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang PSG, Neymar, dikerubungi pemain-pemain Man City dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions 2020-2021 di Stadion Parc des Princes, 28 April 2021.| Sumber: ANNE-CHRISTINE POUJOULAT via Kompas.com

SELAMA 127 tahun eksis sebagai klub sepak bola, baru kali ini, Manchester City berada pada situasi 'nervous'. Pasalnya, City kini hanya hanya berjarak 90 menit plus dari final Liga Champions.

Setelah tengah pekan lalu berhasil mengalahkan Paris Saint Germain (PSG) 2-1 di Paris, Manchester City kini giliran menjadi tuan rumah pada laga leg II semifinal Liga Champions, Selasa (4/5) malam waktu Eropa atau Rabu (5/5) dini hari waktu Indonesia.

Laga ini akan menguras emosi. Bikin nervous. Sebab, baru kali ini, City sangat dekat dengan final Liga Champions. Fase yang selama ini mereka idamkan tapi tak pernah kesampaian.

Sebab, sepanjang keikutsertaan di Liga Champions, pencapaian maksimal City hanyalah babak semifinal. Itu terjadi pada Liga Champions musim 2015/16 silam. Kala itu, City disingkirkan Real Madrid lewat agregat 0-1.

Namun, situasi yang dihadapi City kali ini jauh lebih baik dari lima tahun silam. Sebab, City menyongsong laga leg II nanti dengan keunggulan 2-1 di laga pertama. Artinya, hasil imbang atau bahkan kalah 0-1, sudah cukup membawa City ke final. 

Andai saja dini hari nanti City bisa kembali tampil keren seperti di Paris pada tengah pekan lalu, saya tidak ragu menyebut tim asuhannya Pep Guardiola ini akan lolos ke final?

Memangnya, bagaimana penampilan City di Paris?

Istimewa.

Manchester Biru-julukan City-yang bermain tanpa penyerang tengah karena Guardiola memainkan Kevin De Bruyne sebagai "false nine", tampil mendominasi. Utamanya di babak kedua. City bahkan bisa menekan PSG sebelum garis tengah lapangan.

Simak fakta berikut ini. Barisan pertahanan City yang dipimpin Ruben Dias, bisa membuat penyerang berbahaya milik PSG, Kylian Mbappe, tak berkutik sepanjang pertandingan.

Mbappe yang tampil ganas kala melawan Barcelona dan Bayern Munchen di babak sebelumnya, kesulitan sekadar untuk menyentuh bola. Apalagi, melakukan shots.

Faktanya, data ESPN, kiper City, Ederson bahkan lebih banyak mennyentuh/mendapatkan bola (31 touches) daripada Mbappe (30 tuches). Dominasi City atas PSG juga terlihat dari terpilihnya De Brune sebagai man of the match.

Guardiola ingin anak asuhnya tampil "tidak malu-malu"

Andai dini hari nanti City kembali bisa bermain istimewa, mereka bisa tampil di final Liga Champions untuk kali pertama.

Dalam wawancara dengan Sky Sports, Guardiola menyebut kunci timnya lolos ke final hanya satu: tampil lepas.

Menurutnya, hampir 80 persen pemain-pemain City baru merasakan tampil di semifinal Liga Champions. Faktanya, hanya De Bruyne, Aguero, Fernandinho, dan Raheem Sterling yang tersisa dari tim semifinalis musim 2015/16 silam.

Karenanya, jelang kembal bertemu PSG nanti, Guardiola menantang Phil Foden dkk untuk tampil "tidak malu-malu".

"Ini untuk kedua kalinya dalam sejarah klub, kami tampil di semifinal. Ada banyak pemain yang bahkan baru kali ini bermain di semifinal. Tapi ini memang proses," ujar Guardiola.

Guardiola yang musim ini sudah meraih Piala Liga dan tinggal menunggu waktu juara Liga Inggris, kini menempatkan Liga Champions sebagai bidikan utama.

Akhir pekan kemarin, saat menang 2-0 atas Crystal Palace di Premier League (1/5), Guardiola mengistirahatkan pemain-pemain pentingnya.

Kevin De Bruyne, Kyle Walker, Ruben Dias, Phil Foden, Ilkay Gundogan, Bernardo Silva, Riyad Mahrez, semuanya tidak bermain. Maklum, City sudah unggul jauh dari para pesaingnya dalam perebutan gelar liga.

Dengan menyimpan mereka Guardiola, tentu berharap, pemain-pemainnya tampil bugar kala menjamu PSG di semifinal kedua nanti.

Bandingkan dengan PSG yang masih memainkan pemain-pemain top seperti Neymar, Marquinhos, Marco Verratti pada akhir pekan kemarin. Sementara Mbappe dikabarkan cedera.

PSG memang masih bersaing ketat dalam perebutan gelar di Ligue 1 Prancis. PSG kini ada di peringkat 2 (75 poin) tertinggal 1 poin dari Lille dengan masih tersisa 3 pertandingan.

Neymar siap tampil habis-habisan di Manchester

Namun, semua deskripsi yang menguntungkan City tersebut, bukan berarti hanya akan menghasilkan satu kemungkinan. Yakni lolosnya Manchester City. PSG masih punya peluang meski harus membalik skor 1-2.

Ingat, laga semifinal Liga Champions acapkali memunculkan comeback dramatis. Kecuali di musim lalu karena hanya memainkan satu pertandingan di Portugal.

Masih ingat hasil semifinal Liga Champions musim 2018/19 silam?

Betapa Liverpool yang kalah 0-3 di laga away di leg pertama, lantas comeback dengan menang 4-0 di leg kedua di kandang sendiri.

Juga Tottenham Hotspur yang kalah 0-1 di kandang sendiri pada leg I, lantas menang dramatis 3-2 di markas Ajax Amsterdam pada laga kedua. Liverpool dan Tottenham pun lolos ke final.

Mungkinkah PSG bisa comeback di Manchester?

Neymar masih meyakini, timnya bisa membalik situasi dan lolos ke final. Dalam wawancara dengan Marca, Neymar menyebut dirinya akan menjadi prajurit yang siap bertempur di garis terdepan.

"Every Parisian has to believe in us and I'm the first. I'm on the frontline. I'm the first warrior in this battle. I'll do my best and do everything possible to get through to the final, even if it means dying on the pitch," ujar Neymar.

Dan memang, bila Neymar, pemain yang oleh banyak banyak kalangan kini diakui sebagai pemilik skill terbaik di sepak bola, bisa tampil hebat, PSG layak berharap banyak.

Jadi, sampean (Anda) pilih kemungkinan yang mana?

Manchester City akan menuntaskan pekerjaan di leg I dan lolos ke final untuk kali pertama. Ataukah PSG yang akan membalik situasi di Manchester untuk kembali tampil di final dan memburu gelar pertama? 

Yang jelas, akan ada tangis di markas Manchester. Di laga sepenting ini, akan sulit menerima hasil pertandingan. Dan, pemain menangis di lapangan akan menjadi pemandangan pilu di akhir laga nanti. Salam.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun