Kala itu, banyak orang mengira sang juara bertahan Premier League bakal bisa mempertahankan gelarnya. Liverpool ternyata masih konsisten meski ditinggal duet bek tengah, Virgil van Dijk dan Joe Gomez yang cedera.
Kala itu, Liverpool sedang memimpin klasemen dengan raihan 31 poin dari 14 laga. Mereka unggul 6 poin dari Tottenham di peringkat 2.
Bahkan, Manchester United masih ada di peringkat 6 dengan 23 poin dari 12 pertandingan. Manchester City malah ada di posisi 9 dengan 20 poin .
Namun, masa di sepak bola itu benar-benar fana. Sangat cepat berubah. Yang terjadi kemudian, Liverpool seolah kehilangan segalanya.
Mereka tidak bisa lagi tampil ganas seperti saat melawan Palace. Mereka seolah lupa caranya mencetak gol. Mereka lupa caranya menang.
Dan memang, bila tidak bisa mencetak gol, bagaimana sebuah tim bisa menang. Itulah yang terjadi pada liverpool..
Simak fakta berikut. Usai mengalahkan Palace, Liverpool bermain 1-1 dengan West Ham United (27/12), bermain 0-0 dengan Newcastle United (31/12), kalah 1-0 dari Southampton (5/1), bermain 0-0 dengan Manchester United (17/1) dan kalah dari Burnley (22/1).
Di lima pertandingan usai pesta gol melawan Palace, Liverpool hanya mampu mencetak sebiji gol. Satu gol saja!
Ya, sulit dinalar. Bagaimana bisa, tim yang memiliki lini serang paling mengerikan di Inggris, bahkan di Eropa, hanya mampu membuat satu gol saja dalam lima laga. Bahkan, Liverpool belum membuat gol di Premier League sejak tahun 2021.
Di lima laga tersebut, Liverpool juga tidak mampu meraih kemenangan. Dari kemungkinan 15 poin yang bisa diraih, Liverpool hanya meraih 3 poin. Ada 12 poin terbuang.
Liverpool kalah dari Burnley, tak pernah menang di lima laga terakhir