Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga Inggris Dimulai, Manchester City Belajar dari Kesalahan

10 September 2020   09:28 Diperbarui: 10 September 2020   13:38 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manchester City gagal mempertahankan gelarnya di musim lalu karena bermasalah di lini pertahanan. Salah satunya karena cederanya Aymeric Laporte. Sementara mereka tak punya banyak stok pemain bertahan.Menyambut Liga Inggris musim 2020/21, City memperbaiki kesalahan dengan belanja pemain belakang. Pertanda juara?/Foto: (Image: LINDSEY PARNABY/AFP via Getty Images)

Dua hari lagi, kompetisi Liga Inggris musim 2020/21 akan bergulir. Ya, Sabtu (12/9) nanti, perebutan gelar juara Premier League 2020/2121, sudah akan dimulai.

Merujuk pada dinamika yang terjadi di sana, utamanya aktivitas klub-klub top di bursa transfer pemain, tidak sulit menyebut Liga Inggris musim 2020/21 bakal berlangsung lebih ketat dari sebelumnya. Liverpool tidak akan lagi dibiarkan mendominasi seperti musim lalu.

Salah satu tim yang paling penasaran adalah Manchester City. Maklum, di Liga Inggris musim lalu, City yang diasuh Pep Guardiola, gagal mempertahankan gelar.

Ya, Liga Inggris musim 2019/20 memang berjalan menyebalkan bagi Manchester City. Sang juara bertahan harus merelakan trofi Premier League diambil Liverpool. Bahkan, Manchester City dipaksa menyaksikan dominasi Liverpool yang memang tampil superior. 

Padahal, sepekan jelang bergulirnya Liga Inggris, City menaklukkan Liverpool di ajang Community Shield. Padahal, City mengawali Liga Inggris 2019/20 dengan kemenangan 5-0 atas West Ham United.

Namun, yang terjadi kemudian, City justru babak belur di liga. Bayangkan, mereka kalah sembilan kali. Itu jumlah kekalahan paling banyak yang dialami City sejak dilatih Pep Guardiola pada musim 2016/17.

Sulit dipahami. Bagaimana bisa, City yang mendominasi Liga Inggris di dua musim terakhir, kalah dari tim promosi Norwich City yang akhirnya terdegradasi. City bahkan kalah dua kali dari Wolverhampton Wanderers.

Anak asuh Guardiola juga takluk dari Southampton, Tottenham Hotspur, Chelsea, Liverpool, dan kalah dua kali dari tim sekota, Manchester United.

Padahal, sejelek-jeleknya penampilan Manchester City di musim perdana bersama Guardiola ketika mereka finish di peringkat, mereka hanya kalah enam kali.

City dan masalah di lini pertahanan

Apa yang salah dengan Manchester City di musim 2019/20 lalu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun