Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sevilla Juara, Manisnya "Kehidupan Kedua" untuk Lopetegui

22 Agustus 2020   10:19 Diperbarui: 22 Agustus 2020   10:09 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JUlen Lopetegui memeluk para stafnya usai Sevilla juara Europa League 2020. Di final dini hari tadi, Sevilla menang 3-2 atas Inter Milan/Foto: https://www.stadiumastro.com/

Sibuk memikirkan hutang bank dan hasil panen membuatnya kehidupan rumah tangganya tidak lagi manis. Dua anaknya tak lagi mendapat sentuhan kasih sayang utuh. Begitu juga istrinya.

Itulah kehidupan kedua Scott Murphy. Kehidupan yang membuatnya bekerja keras. Jatuh bangun demi mengembalikan kebahagiaan seperti sebelumnya. Namun, dia tak mau menyerah. Baginya, selama masih ada kemampuan dan kesempatan, menyerah bukan pilihan. Pada akhirnya, dia bisa merasakan manisnya kehidupan yang baru.

Drama jatuh bangun Lopetegui membangun kariernya

Sebuah kebetulan, ketika film Touchback dipertontonkan ke publik pada 2012 silam, di tahun itu pula, Lopetegui memperkenalkan dirinya ke publik. Lopetegui yang memulai karier pelatihnya dari bawah, merasakan manisnya sukses.

Dia berhasil membawa Tim Spanyol U-19 jadi juara Piala Eropa U-19 yang digelar di Estonia. Di final, Tim Spanyol U-19 dibawanya menang 1-0 atas Tim Yunani U-19.

Beberapa pemain asuhan Lopetegui kala itu yang kini menjadi pemain tenar adalah kiper Kepa Arrizabalaga (Chelsea), Juan Bernat dan Jesse (Paris Saint Germain), Paco Alcacer (Dortmund/Villarreal), Gerard Deulofeu (Watford). Serta, Suso yang kini bersama Lopetegui di Sevilla.

Setahun kemudian, giliran Tim U-21 Spanyol yang dibawa Lopetegui juara di turnamen Piala Eropa U-21 2013. Di final, Spanyol mengalahkan Tim Italia U-21 dengan skor 4-2.

Beberapa anak muda Spanyol yang kala itu mendapat polesan Lopetegui diantaranya David De Gea (Manchester United), Marc Bartra (mantan pemain Barcelona), Asier Illarramendi (mantan pemain Real Madrid), Thiago Alcantara (Bayern Munchen), Isco (Real Madrid), juga Koke dan Alvaro Morata (Atletico Madrid).

Dua gelar beruntun dalam dua tahun bersama tim muda Spanyol itu menjadi bukti bahwa Lopetegui memang bisa melatih. Dia bisa menyatukan anak-anak muda berbakat menjadi sebuah tim yang solid dan lapar gelar.

Tiga tahun kemudian, Lopetegui ditunjuk oleh Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) untuk melatih tim senior Spanyol usai gagal total di Piala Eropa 2016. Target untuk Lopetegui jelas. Dia diharapkan membawa Spanyol ke Piala Dunia 2018.

Hasilnya, Spanyol dibawanya tak terkalahkan selama penyisihan grup. Menang sembilan kali dan imbang sekali. Diantaranya kemenangan 3-0 atas Italia dan dua kali kemenangan 8-0 atas Liechtenstein. Spanyol pun lolos ke Piala Dunia 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun