Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenal RB Leipzig, "Tim Kuda Hitam" Sebenarnya di Liga Champions

18 Agustus 2020   16:30 Diperbarui: 18 Agustus 2020   23:05 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RB Leipzig menjadi tim kuda hitam di Liga Champions musim ini. Mereka akan tampil di semifinal melawan PSG dini hari nanti/Foto: AFP/INA FASSBENDER/Kompas.com

Nah, Rabu (19/8) dini hari nanti, mereka akan menantang Paris Saint Germain (PSG), tim kaya asal Prancis yang memastikan lolos sehari sebelumnya usai menyingkirkan Atalanta.

Dengan begitu, siapapun yang menang di laga ini, satu tim finalis Liga Champions musim 2019/20 ini dipastikan berstatus "newbie" alias baru tampil di final. Sebab, baik Leipzig dan PSG belum pernah merasakan rasanya main di final Liga Champions.

Artinya, ada peluang munculnya juara baru di final nanti seperti dulu Chelsea saat menjadi juara di tahun 2012 atau Borussia Dortmund ketika jadi juara di tahun 1997.

Apa rahasia yang membuat Leipzig tampil mengejutkan?

Sebenarnya, tidak sekali ini, Leipzig tampil mengejutkan. Namun, nama mereka seolah tenggelam oleh Atalanta yang lebih banyak mendapatkan sorotan sebagai tim pendatang baru yang dianggap jadi kuda hitam.

Padahal, Leipzig membuat kejutan besar di babak 16 besar ketika mereka menyingkirkan tim finalis Liga Champions 2019, Tottenham Hotspur. Tim yang dilatih pelatih juara dua kali Liga Champions, Jose Mourinho itu mereka singkirkan dengan agregat telak 4-0.

Leipzig mampu menang 3-0 di London pada laga pertama. Lantas, menang 1-0 di pertandingan kedua babak 16 besar. Itu hasil yang seharusnya juga mendapat sorotan besar. Tidak kalah dari kemenangan Atalanta atas Valencia di babak yang sama.

Kini, setelah Atalanta tersingkir, banyak dari kita yang mungkin baru tersadar. Bahwa Leipzig-lah yang ternyata tim kuda hitam sesungguhnya di Liga Champions musim ini.

Dari tim yang jarang mendapatkan sorotan pemberitaan media, juga nyaris 'tidak pernah dilihat' dalam daftar unggulan, kini sudah berada di semifinal Liga Champions.

Kekuatan Leipzig tidak lepas dari kemampuan sang pelatih, Julian Nagelsmann dalam membangun kolektivitas di timnya yang berisi pemain-pemain muda. Kolektivitas itulah yang membuat Leipzig masuk tiga besar di Bundesliga Jerman dalam dua musim beruntun.

Bahkan, ketika kekuatan Leipzig dianggap menurun selepas perginya top skor mereka, Timo Werner ke Chelsea, ternyata kenyataannya tidak seperti itu. Tanpa Werner, Leipzig bukan lagi "one man team". Mereka jadi sulit ditebak.

Di lini depan, Leipzig masih punya Daniel Olmo dan Tyler Adams, dua anak muda yang mencetak gol ke gawang Atletico. Olmo yang asal Spanyol, kini berusia 22 tahun. Sementara Adams dari Amerika Serikat, baru berusia 21 tahun. Sementara di tengah, Leipzig banyak bertumpu pada dua pemain asal Austria, Marcel Sabitzer dan Konrad Laimer. Juga, pemain Prancis, Christoper Nkuku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun