Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengenal Sevilla, "Raja Europa League" Calon Lawan MU di Semifinal

12 Agustus 2020   09:35 Diperbarui: 12 Agustus 2020   12:46 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Spanyol, Sevilla, lolos ke semifinal Europa League usai mengalahkan Wolverhampton dini hari tadi. Sevilla akan menghadapi Manchester United di semifinal pada 17 Agustus mendatang (Foto: expreso.com.pe)

Sang raja Liga Europa, Sevilla, akan menjadi lawan bagi tim Inggris, Manchester United (MU), di semifinal Liga Europa.

Pertemuan yang sudah diprediksi itu menjadi nyata usai Sevilla mengalahkan Wolverhampton Wanderers dengan skor tipis, 1-0 di babak perempat final yang digelar di Duisburg, Jerman, Rabu (12/8) dini hari tadi.

Sevilla sang raja Liga Europa?

Ya, 'gelar' itu memang layak disematkan pada Sevilla. Tidak berlebihan bila tim Spanyol ini dijuluki raja Liga Europa seperti halnya Real Madrid sebagai rajanya Liga Champions.

Mari menengok ke belakang. Sejak UEFA Cup (Piala UEFA) digelar tahun 1971 lalu berganti nama menjadi UEFA Europa League pada 2010 silam hingga kini, tidak ada tim yang lebih sukses dari Sevilla. Mereka menjadi tim yang paling sering juara (lima kali) di turnamen ini.

Mungkin sudah menjadi suratan takdir, kompetisi 'kasta kedua' di Eropa setelah Liga Champions ini mencintai Sevilla. Malah, sejak berganti nama, cinta itu semakin besar.

Nyatanya, sebelum era Liga Europa, Sevilla baru dua kali juara. Namun, dalam satu dekade terakhir, Sevilla sudah tiga kali juara.

Klub yang pernah 'melahirkan' pemain-pemain tenar seperti Sergio Ramos, Ivan Rakitic, Dani Alves, Frederic Kanoute, hingga Luis Fabiano ini bahkan pernah tiga kali juara beruntun (hat-trick) pada tahun 2013/14, 2014/15, dan 201/16. Bagaimana sebenarnya kekuatan Sevilla?

Kemenangan atas Wolverhampton jadi bukti ketangguhan mental Sevilla
Perlu diketahui, Sevilla menjadi juara di Liga Europa itu bukan karena mereka menghadapi tim-tim yang levelnya di bawah mereka di final. Justru, mereka bertemu tim-tim kuat di final.

Seperti pada final edisi tahun 2014, mereka bertemu tim kuat asal Portugal, Benfica. Sevilla yang kala itu masih dilatih Unai Emery, menang adu penalti 4-2 (0-0).

Lalu di final edisi tahun 2016, Sevilla bertemu tim Inggris, Liverpool yang sudah dilatih oleh Jurgen Klopp. Sempat tertinggal lebih dulu, Sevilla bisa berbalik menang 3-1. Ya, mereka juara usai mengalahkan Liverpool di final.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun