Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menengok "Wajah Kekinian" Masjid Berusia Ratusan Tahun di Sidoarjo

30 April 2020   20:00 Diperbarui: 30 April 2020   20:03 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menurut jejak sejarah, Masjid Jami Al Abror Sidoarjo ini berdiri pada masa Kerajaan Mataram di tahun 1678. Keberadaan masjid ini sangat erat kaitannya dengan kelahiran Kabupaten Sidoarjo.Foto : Hadi Santoso

Menurut penuturan Takmir Masjid Al Abror ketiak diwawancara Sidoarjonews.id, gapura pintu Utara tersebut hanya dibuka saat salat Jumat. Jamaah bisa masuk ke masjid lewat pintu gapura tersebut.

Biasanya, ketika hari jumat, gapura tersebut dibuka dan menjadi pintu bagi jamaah untuk masuk ke masjid/Foto: Sidoarjonews.id
Biasanya, ketika hari jumat, gapura tersebut dibuka dan menjadi pintu bagi jamaah untuk masuk ke masjid/Foto: Sidoarjonews.id
Selain gapura yang masih asli, arsitektur bangunan masjid ini juga masih mempertahankan tradisi Jawa.

Seperti atap bangunan masjid yang berbentuk 'tiga kuncup' seperti halnya Masjid Demak. Tiga kuncup tersebut merupakan cerminan dari filosofi iman, islam dan ihsan.

Ruang terbuka di depan masjid

Pada bulan Ramadan seperti ini, di tahun-tahun sebelumnya, hal unik lain yang bisa ditemui dan merupakan tradisi masjid ini adalah disediakannya kolak srikaya untuk hidangan tadarus malam.

Namun, saya kurang tahu apakah di tahun ini tradisi itu berlanjut. Sebab, Sidoarjo kini termasuk wilayah zona merah yang terpapar wabah Covid-19. Malah sejak 28 April kemarin sudah diterapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).


Beberapa masjid besar di Sidoarjo yang berada di dekat jalan besar dan jamaahnya heterogen, diimbau untuk tidak menggelar Sholat Tarawih.

Terkait Masjid Jami Al Abror di Kauman ini, saya sempat  penasaran. Sebab, umumnya sejarah tata kelola kota lain, Masjid Jami pasti berada di Kampung Kauman yang di depannya terdapat alun-alun. Sementara Alun-Alun Sidoarjo lumayan berjarak sekitar 1 kilometer dari masjid ini.

Kawasan Religi yang di depannya terdapat ruang terbuka hijau yang dipenuhi pepohonan. Bisa menjadi 'oase' di wilayah yang padat kompleks pertokoan/Foto pribadi
Kawasan Religi yang di depannya terdapat ruang terbuka hijau yang dipenuhi pepohonan. Bisa menjadi 'oase' di wilayah yang padat kompleks pertokoan/Foto pribadi
Dari hasil penelusuran beberapa referensi, awalnya, alun-alun Kota Delta--julukan Sidoarjo--memang berada di depan Masjid Jami' Al Abror ini. Jejak itu sebenarnya masih bisa dilihat.

Hingga sekarang, di depan kompleks masjid, sebelum sampai ke ruas Jalan Gajah Mada, masih ada sebidang ruang hijau terbuka yang ditumbuhi pepohonan. Cukup teduh.

Meskipun tidak seluas kebanyakan penampakan alun-alun era sekarang, tetapi ruang hijau tersebut bisa menjadi tempat teduh di wilayah yang sekelilingnya kini dipadati kompleks pertokoan dan juga pasar. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun