Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Teori Toples" dan Pentingnya Asuransi Kesehatan

17 November 2019   00:04 Diperbarui: 17 November 2019   00:08 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teori toples menyadarkan kita perihal pentingnya kesehatan dalam hidup. Kesehatan merupakan aset terpenting dibanding aset lainnya. Sayangnya, tidak semua orang menyadarinya/Foto: PastiSeru.com

Bahkan, bila kebetulan ada rapat malam di kantor, kembali ke rumah, bisa dini hari. Waktu istirahat berkurang. Sementara dalam sepekan, libur hanya sehari. Fokus dan tenaga saya terkuras hanya untuk pekerjaan.

Malah, terkadang saya kurang memedulikan jadwal makan. Bila jadwal sedang sangat padat, saya acapkali tidak sempat sarapan dan baru makan pas siang atau sore hari. Lalu, kembali makan jelang tengah malam. Makanan yang dikonsumsi pun lebih banyak yang instan serta berminyak. Kurang sayuran.

Sakit, menyadarkan saya bahwa kesehatan merupakan aset penting

Toh, meski seperti itu, saya merasa itulah dunia saya. Apapun ceritanya, itu pekerjaan saya. Dan saya merasa itu sumber kebahagiaan saya. Apalagi, di tahun keempat bekerja, hasil kerja mulai terlihat nyata. Saya bisa membeli aset berharga. Sebuah rumah.

Namun, cerita bahagia itu berubah ketika saya mulai merasakan sakit di sekitar dada. Rasanya nyeri. Ketika melakukan pemeriksaan kesehatan, dokter bilang bila kebiasaan saya pulang malam usai bekerja, menjadi salah satu penyebab.

Saya masih ingat ketika dokter di rumah sakit umum di kota saya, menyampaikan nasehat yang bermanfaat, tapi juga menakutkan. Menurutnya, sering terkena angin malam bisa berpengaruh pada sistem pernafasan dan kekebalan tubuh.

Bahwa, udara yang dingin akan memicu produksi lendir berlebihan yang sangat kental. Akibatnya, berbagai virus dan bakteri justru semakin terjebak dan masuk ke dalam paru-paru dan menimbulkan macam-macam masalah kesehatan. Salah satunya paru-paru basah.  

Siapa yang tidak takut ketika dokter sudah menyebut paru-paru basah. Meski itu baru sebatas gejala.

Selain itu, saya memang merasakan bila kekebalan tubuh saya mulai rentan. Ketika itu, hampir setiap satu atau dua bulan, saya terserang radang tenggorokan. Bahkan sampai sakit typhus. Sehingga, harus bed rest dua hingga empat hari di rumah.

Penyebabnya, ternyata karena pola makan saya yang memang amburadul. Waktu makannya tidak beraturan. Juga asupan makanan yang jauh dari menu sehat.

Selepas sakit, saya berusaha tertib dalam waktu makan dan menjaga asupan makanan. Namun, berselang sebulan, kembali lagi pada kebiasaan lama yang amburadul. Baru ketika beberapa kali sakit, saya benar-benar memaksa diri untuk mulai hidup sehat.

Gangguan kesehatan yang berkali-kali datang itu tidak hanya membuat stress. Tapi juga menyadarkan saya perihal pentingnya memulai hidup sehat. Saya juga tersadar, bahwa ada yang jauh lebih penting dari keinginan memiliki aset-aset seperti rumah, tanah, maupun kendaraan pribadi yang menjadi alasan saya bekerja keras hingga lupa menjaga kesehatan.  
 
Beberapa kali sakit imbas bekerja payah, menyadarkan saya bahwa aset paling penting dibanding rumah dan tanah adalah kesehatan.
Untuk apa mati-matian mengejar mimpi memiliki aset-aset dalam hidup, bila ternyata kesehatan terganggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun