Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menpora Baru, Mempertahankan Tradisi Lama Meski Kini Tak Berkumis

23 Oktober 2019   22:53 Diperbarui: 24 Oktober 2019   06:09 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Mengenal Menpora Baru
Warganet menganggap beberapa nama menteri sudah pas ditempatkan sesuai dengan kompetensi dan berpengalaman di bidang tersebut. Namun, beberapa menteri baru juga masih dipertanyakan apakah mereka akan mampu membawa kementerian yang dipimpinnya terbang tinggi.

Salah satunya penunjukan Zainudin Amali sebagai Menteri Pemuda Olahraga. Siapa Zainudin Amali?

Dulu ketika masih bekerja di "pabrik koran" yang berkantor di Surabaya, saya pernah mendengar kiprah politisi Partai Golkar ini.

Sekira tahun 2013 silam, Zainudin pernah menjabat Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur. Tapi, karena sekadar mendengar dan tidak pernah mewawancara langsung karena sudah "beda pos", saya tidak banyak tahu perihal jejak rekam karier dan kisah hidupnya.

Nah, malam ini, saya termasuk dalam kelompok orang yang penasaran dengan profil Pak Zainudin Amali. Ya, ada banyak orang yang seperti saya. Penasaran dengan sosoknya.

Silakan masukkan kata kunci "zainudin" di kolom pencarian Google, maka akan muncul nama Zainudin Amali di posisi teratas. Bahkan, saat baru menulis huruf z saja, sudah keluar namanya. Artinya, banyak orang yang penasaran ingin tahu perihal profilnya.

Dari sekilas membaca keterangan profilnya di Wikipedia, Zainudin yang kini berusia 57 tahun, merupakan pengusaha dan politisi kelahiran Gorontalo, Sulawesi. Sebelumnya, dia merupakan anggota DPR RI yang terpilih sebanyak empat kali (mulai periode 2004-2009. Tahun 2007 silam, Zainudin dianugerahi Penghargaan Konservasi Danau Limboto (Limboto Lake Conservation Award) untuk Kategori Prakarsa Konservasi.

Lalu, adakah jejak rekamnya terkait olahraga? Meski profilnya di Wikipedia kita baca berulang-ulang, tidak ditemukan keterangan tersebut. Yang ada, Zainal sangat aktif berorganisasi sejak masih menjadi mahasiswa di STIE Swadaya, Jakarta.

Meneruskan "Tradisi", Menpora Jatahnya Partai Politik
Karena minus jejak rekam dalam olahraga itulah, ada banyak ragam komentar warganet di kolom komentar di beberapa akun media sosial yang menginformasikan Zainudin Amali sebagai Menpora. Ada yang mendukung dan mendoakan. Ada pula yang meragukan.

Malah, ada yang mempertanyakan keputusan presiden Joko Widodo menunjuk Zainudin Amali sebagai Menpora. Mereka mempertanyakan, mengapa kok presiden tidak mengangkat Erick Thohir sebagai Menpora karena menganggap dia berpengalaman dalam mengelola klub sepak bola. Termasuk menjadi bagian dari suksesnya penyelenggaraan Asian Games di Jakarta pada 2018 lalu.  

Apapun itu, bila kita menengok ke belakang, Presiden Joko Widodo tetap mempertahankan "pola" yang sama dalam penunjukan Menteri Pemuda dan Olahraga ini. Pola di mana selama ini, Menpora merupakan jatah untuk partai politik. Bukan dari kalangan profesional. Semisal mantan atlet maupun orang yang kenyang pengalaman mengurusi olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun