Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Tak Pernah Juara, Benarkah Minions Terkena "Kutukan" di Korea Open?

29 September 2019   06:40 Diperbarui: 16 Oktober 2019   07:25 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putra Indonesia, Marcus Gideon (kanan) dan Kevin Sanjaya, disebut gagal di Korea Open 2019 karena 'kutukan'/Foto: badmintonplanet.com

Nah, wujud 'kutukan' di bulutangkis--bila dikait-kaitkan---ada pada ketidakmampuan seorang pemain untuk juara di sebuah turnamen. Apalagi bila pemain itu merupakan pemain top dunia yang bolak-balik juara di banyak turnamen. 

Namun, mereka tak pernah mampu juara di sebuah turnamen dari tahun ke tahun.

Analogi gatuk adanya kutukan itulah yang disematkan pada ganda putra andalan Indonesia, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya dalam penampilan mereka di Korea Open. Penyebabnya, sejak tampil di turnamen tersebut pada tahun 2015 silam, Marcus/Kevin memang tak pernah mampu juara.

Padahal, di All England Open, Indonesia Open, dan China Open yang merupakan turnamen BWF World Tour level tertinggi (Super 1000), Marcus/Kevin sudah beberapa kali juara. Lalu, mengapa di Korea Open yang 'hanya' Super 500, mereka tak pernah mampu juara?  

Cerita 'kutukan' Minion, julukan Marcus/Kevin--di Korea Open, bermula di tahun 2015. Kala itu, Marcus/Kevin masih merupakan pasangan yang baru dipasangkan oleh PBSI. 

Sialnya, mereka sudah langsung bertemu unggulan 1 yang juga juara bertahan, Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong. Hasilnya, Marcus/Kevin langsung kalah, 11-21, 12-21 dari ganda tuan rumah tersebut.

Setahun kemudian, mereka tidak ikut serta di Korea Open. Mereka kembali tampil di tahun 2017. Kali ini sebagai unggulan 2. Marcus/Kevin tampil apik. 

Di antaranya meraih kemenangan atas Liu Cheng/Zhang Nan (Tiongkok) di perempat final dan mengalahkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) di semifinal. 

Sayangnya, di final, mereka kalah dari pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen yang waktu itu sedang bagus-bagusnya. Minions kalah dari unggulan 1 itu lewat rubber game ketat, 19-21, 21-19, 15-21. Kekalahan itu juga menjadi awal rivalitas panas Minions melawan duo Denmark tersebut. 

Di tahun 2018, mereka kembali absen di Korea Open. Mereka diistirahatkan, imbas jadwal padat. Sebab, sebelum Korea Open 2018 digelar, Minions tampil beruntun di Asian Games, Japan Open dan China Open. Mereka perlu istirahat. Mereka juga disiapkan tampil di tur Eropa.

Dan tahun ini, 2019, Marcus/Kevin kembali tampil. Mereka jadi unggulan 1. Mereka juga sedang on fire. Akhir pekan lalu, Minions baru juara di China Open yang levelnya lebih berat dibanding Korea Open. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun